BBM Naik, Sektor Properti Masih Akan Baik-Baik Saja

Wahyu Ardiyanto6 Sep 2022

RumahCom – Kenaikan BBM dipastikan akan meningkatkan inflasi hingga suku bunga kredit. Namun pondasi ekonomi nasional yang cukup baik masih tetap akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan asumsi inflasi 5-7 persen maka perekonomian masih tumbuh 5 persen dan hal itu masih cukup baik untuk bisnis properti.

Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM dan berbagai kalangan telah mengeluarkan analisisnya pada situasi bisnis dan perekonomian. Dengan kenaikan BBM ini dipastikan akan mengerek angka inflasi ke posisi 5-7 persen pada tahun 2022 ini selain suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang akan naik hingga 100 basis poin.

Belum lama ini BI telah menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dan dengan kenaikan BBM ini suku bunga acuan akan naik dari 3,5 persen menjadi 4,5 persen yang tentunya akan berdampak pada kenaikan suku bunga pembiayaan khususnya pembiayaan perumahan (KPR).

Di sisi lain situasi inflasi, kenaikan suku bunga, maupun dampak lainnya yang umum terjadi imbas dari kenaikan harga BBM, diprediksi masih akan membuat perekonomian Indonesia khususnya situasi makro ekonomi mencatatkan kinerja yang positif. Masih banyak potensi yang membuat perekonomian nasioanl dilihat secara positif.

Menurut Financial Educator Manager Sucor Sekuritas Hendry Wijaya, inflasi Indonesia saat ini berada di level 4,69 persen dengan inflasi inti 3,04 persen. Adapun target inflasi yang dirilis BI pada tahun ini sebesar 3 persen dengan range plus-minus 1 persen sehingga inflasi inti diperkirakan sebesar 4 persen.

“Inflasi tentunya akan terkerek imbas kenaikan harga BBM yang menurut perhitungan kami dalam kisaran 5-7 persen. Untuk kenaikan suku bunga acuan menjadi 4,5 persen tentunya akan berimbas pada naiknya yield obligasi dan mendorong bond spread yield kita yang semakin melebar dan itu akan mengundang investor asing untuk masuk sehingga capital flow dan rupiah menjadi lebih stabil,” katanya.

Situasi ini menurut Hendry, tetap akan membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada kuartal kedua 2022 ini naik 5,44 persen. Kenaikan ini merupakan pertumbuhan yang baik jika dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika yang akan terkoreksi 0,6 persen sementara di Eropa naik hanya 0,6 persen, Cina 0,4 persen, Jepang 2,2 persen, dan Singapura terkoreksi minus 0,2 persen.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini akan cukup kuat untuk meredam dampak dari berbagai kenaikan BBM termasuk pada kenaikan suku bunga. Di sisi lain, neraca perdagangan nasional dalam kurun waktu 29 bulan ini juga selalu surplus semenjak harga komoditas terus meningkat.

“Saat ini sektor market cap indeks harga saham gabungan (IHSG) ditopeng oleh sektor banking atau finansial dan pembiayaan properti termasuk di dalamnya. Loan growth industri perbankan masih tumbuh tinggi mencapai 10,71 persen sehingga kalapun inflasi mencapai 5-7 persen tahun ini pertumbuhan ekonomi masih bisa di angka 5 persen dan ini masih cukup baik khususnya untuk sektor properti,” bebernya.

Bangun rumah tidak harus selalu mahal. Siasati trik bangun rumah dengan anggaran minim lewat video berikut ini.

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

KIRIM KOMENTAR

Anda juga mungkin menyukai beberapa artikel ini

Perkuat Konsep TOD, Pengembang Sediakan Fasilitas Hingga Layanan Recuring Income

RumahCom – Konsep kawasan hunian yang diintegrasikan dengan transportasi publik atau TOD terus diperkuat. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas yang tepat dan sesuai dengan karakteristik penghu

Lanjutkan membaca5 Sep 2022

Ada Tiga Tower Rusun Untuk Pekerja Industri Batang

RumahCom – Setiap pihak terus didorong untuk meningkatkan kontribusinya pada penyediaan sarana hunian guna memenuhi pasar yang besar. Salah satunya oleh perusahaan BUMN yang telah membangun tiga tow

Lanjutkan membaca5 Sep 2022

Dari 200 Ribu Unit, Alokasi KPR Subsidi Ditambah Jadi 220 Ribu

RumahCom – Kebutuhan perumahan yang besar membuat pemerintah terus meningkatkan anggaran subsidi perumahan. Untuk KPR subsidi FLPP yang dianggarkan untuk 200 ribu unit ditingkatkan menjadi 220 ribu

Lanjutkan membaca5 Sep 2022

Pengembang Ajak Masyarakat Bangkit Setelah Pandemi

RumahCom – Pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 lalu telah membuat banyak sektor terpuruk. Setelah situasi berangsur membaik kalangan pengembang mengajak konsumen dan masyarakat untuk bangkit bers

Lanjutkan membaca5 Sep 2022

Harpelnas 2022, Ada Diskon Sesuai Umur Untuk Biaya-Biaya KPR

RumahCom – Perayaan Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) juga dioptimalkan kalangan perbankan untuk kembali menghadirkan program maupun promo menariknya. Salah satunya diskon yang bisa mencapai besar

Lanjutkan membaca6 Sep 2022

Masukan