RumahCom – Untuk mendorong program perumahan masih terkendala oleh regulasi maupun hal teknis lainnya di lapangan. Pengaruh eksternal juga kerap menjadi kendala seperti situasi perekonomian global, kenaikan harga BBM, hingga aturan peta lahan sawah dilindungi (LSD) yang tidak sesuai dengan tata ruang yang telah ditetapkan.
Masih ada beberapa isu besar yang akan memengaruhi kegiatan bisnis properti menyangkut masalah perizinan, pembiayaan rumah subsisi, aturan turunan UU Cipta Kerja, hingga yang terbaru isu mengenai peta lahan sawah dilindungi (LSD). Berbagai permasalahan ini harus dilalui di tengah situasi pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 lalu.
Menurut Ketua Umum DPP Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja, situasi bisnis beberapa tahun belakangan ini membuat kalangan pengembang terus melakukan evaluasi untuk semua aktivitas bisnis yang telah dijalankan dan mencari solusi untuk kemajuan bersama.
“Dua tahun ini atau selama pandemi ada banyak anggota kami yang kesulitan tapi sekarang sudah mulai menggeliat dan tumbuh. Karena itu kami terus mengonsolidasikan baik internal maupun eksternal untuk terus berkembang ke arah yang lebih baik dengan dukungan semua pihak,” ujarnya.
Terkait masih banyaknya isu maupun kendala untuk berbagai aspek bisnis di sektor properti, Himperra sebagai asosiasi dengan ribuan anggota akan terus memberikan rekomendasi khususnya kepada pemerintah untuk bisa lebih banyak lagi mengambil peran dalam pembangunan program perumahan.
Beberapa hal yang dikritisi yaitu mengenai penyesuaian harga rumah subsidi terlebih dengan tren kenaikan harga material bahan bangunan ditambah dengan kenaikan harga BBM. Begitu juga mengenai peta LSD yang telah ditetapkan pemerintah di lapangan tidak sesuai dengan rencana tata ruang khususnya yang LSD yang berada pada kawasan peruntukan industri, kawasan permukiman pedesaan, dan kawasan permukiman perkotaan.
Himperra akan membuat usulan dari seluruh anggotanya khususnya terkait regulasi dan hal teknis yang nantinya akan dirumuskan menjadi rekomendasi positif dan konstruktif kepada pemerintah. Dengan begitu seluruh anggota yang merupakan kalangan pengembang bisa terus berinovasi dan berkontribusi yang semakin nyata untuk pembangunan bangsa.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himperra Ari Tri Priyono menambahkan, untuk menambah ekosistem bisnis perumahan akan disiapkan banyak hal terkait berbagai persoalan di bidang perumahan yang kemudian dikupas tuntas dan dicarikan berbagai solusi yang tepat sehingga program perumahan bisa berjalan dengan baik.
“Kami akan meluncurkan Sekolah Properti Himperra sebagai wujud kepedulian asosiasi ini pada keberlangsungan program perumahan nasional sekaligus sebagai ajang pembekalan dan pendidikan untuk para pengembang di masa depan. Kami juga akan mencari jalan keluar untuk berbagai tantangan pengembangan sektor perumahan khususnya yang terjadi selama masa pandemi,” imbuhnya.
Beli rumah dengan cicilan KPR Ringan, bisa dan mudah kok. Simak video berikut ini untuk tau triknya!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah