Kejanggalan Transaksi Apartemen Disorot Anggota Dewan

Wahyu Ardiyanto27 Jan 2023

RumahCom – Selama ini praktik transaksi jual-beli produk properti khususnya apartemen kerap dilakukan dengan cara yang tidak benar. Kasus mega proyek di wilayah Cikarang yang menjadi perhatian nasional harus menjadi momentum pembenahan karena ada banyak transaksi yang tidak benar.

Umumnya penjualan unit rumah susun atau apartemen di Indonesia dilakukan saat produknya masih dalam bentuk rancangan atau diistilahkan jual gambar. Bila produk diminati, barulah proyek apartemen tersebut dibangun dengan menggunakan uang cicilan konsumen maupun KPA bank.

Dalam perjalanannya ada cukup banyak proyek apartemen yang terkendala, ditunda, bahkan mangkrak. Karena perjanjian hanya dilakukan antar perusahaan developer dengan konsumen, pihak yang paling banyak dilakukan umumnya konsumen karena uang muka ataupun cicilannya bisa terpotong bahkan hangus saat proyek batal dibangun.

Hal ini mendapatkan sorotan dari kalangan anggota DPR. Menurut Anggota Komisi VI DPR Daeng Muhammad, Komisi VI telah menerima aspirasi dari konsumen Apartemen Meikarta di Cikarang yang dikembangkan oleh pengembang nasional Lippo Group. Proyek Meikarta awalnya dipasarkan dengan gegap gempita dan berhasil menarik minat banyak konsumen karena menyasar harga yang sangat affordable dan saat ini banyak diprotes konsumen karena belum juga terlihat tanda untuk menyerahkan unit yang dijanjikan.

“Kami sudah mengundang pihak pengembang yaitu PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) untuk menyelesaikan permasalahan ini karena sangat merugikan konsumen. Tapi pihak pengembang tidak memenuhi undangan kami padahal ini untuk kepentingan ribuan konsumen yang telah menyampaikan aspirasinya dan ingin didampingi oleh kita,” ujarnya.

Perlindungan kepada masyarakat dalam hal ini konsumen harus ditegakkan dan jangan sampai menjadi korban wanprestasi pengembang yang tidak bisa memenuhi janji pengembangannya. Daeng juga menyebut telah melihat data transaksi jual-beli apartemen Meikarta yang disebut ada kesalahan dari pihak pengembang tapi dibebankan kepada konsumen.

Beberapa hal yang mencuat antara lain, konsumen yang sudah membeli secara tunai (cash) pada tahun 2017 lalu belum juga mendapatkan unitnya tapi bila ingin dibatalkan akan dikenakan potongan Rp63 juta. Di sisi, lain bila unitnya dipindahkan harganya menjadi Rp400 juta.

Sebagai pengembang seharusnya perhitungan teknis sudah dilakukan dengan matang lengkap dengan kajian-kajiannya. Ketika ada kesalahan, wanprestasi, jangan konsumen yang harus menanggung beban tersebut. Proyek Meikarta sendiri diperkenalkan sejak tahun 2017 lalu dan selama kurun waktu tersebut telah banyak menimbulkan polemik.

Kejanggalan lainnya, transaksi yang belum mencapai tahap akad kredit tapi konsumen sudah dikenakan pungutan PPN. Hal ini menjadi pertanyaan karena PPN apa yang dipungut sementara produk yang menjadi obyek pajak itu sendiri belum ada dan menjadi pertanyaan dikemanakan PPN tersebut?

“Harus dicek PPN-nya disetorkan ke negara apa tidak karena nyatanya konsumen sudah dibebankan. Semuanya harus terbuka dan clear apakah perusahaan ini dijalankan dengan benar atau tidak. Jangan lagi kita mengorbankan konsumen yang itu masyarakat yang harus kita lindungi,” tandas Daeng.

Bangun rumah tidak harus selalu mahal. Siasati trik bangun rumah dengan anggaran minim lewat video berikut ini.

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

KIRIM KOMENTAR

Anda juga mungkin menyukai beberapa artikel ini

Tol Ini Sekaligus Tanggul Laut Untuk Solusi Banjir

RumahCom – Jalan tol Semarang-Demak dibangun dengan konsep tanggul laut sehingga berfungsi sebagai jalan bebas hambatan sekaligus antisipasi untuk banjir dan rob. Proyek ini terus dikebut pembanguna

Lanjutkan membaca26 Jan 2023

Township Eco-Green Juga Bisa Diterapkan Di Kawasan Industri

RumahCom – Tuntutan hunian sehat terus dihadirkan seiring permintaan dan kebutuhan pasar yang terus menguat. Dengan konsep dan perencanaan yang baik, kawasan industri juga bisa dihadirkan sebuah kaw

Lanjutkan membaca26 Jan 2023

Tahun Ini Pemerintah Akan Bangun 5.347 Unit Rusun

RumahCom – Pemerintah melalui Kementerian PUPR mendapatkan anggaran lebih dari Rp6,9 triliun pada tahun ini. Anggaran sebesar ini akan dioptimalkan untuk berbagai program perumahan diantaranya memba

Lanjutkan membaca26 Jan 2023

Strategi dan Inovasi Pengembang Jalani Bisnis Properti 2023

RumahCom – Kalangan pengembang menyatakan optimismenya untuk menjalani bisnis properti tahun 2023. Hal ini dengan ditopang capaian kinerja bisnis yang cukup baik saat situasi pandemi sejak awal tahu

Lanjutkan membaca26 Jan 2023

12 Tower Rusun Untuk Pekerja IKN Sudah Terhuni

RumahCom – Sebanyak 12 tower rumah susun dari 22 tower yang dibangun untuk kalangan pekerja konstruksi di IKN Nusantara telah mulai dihuni. Pembangunan tower lainnya akan terus dikebut untuk kalanga

Lanjutkan membaca27 Jan 2023

Masukan