RumahCom – Berbagai upaya terus dilakukan untuk menghasilkan solusi pembiayaan perumahan yang bisa diakses kalangan MBR. Pemerintah membentuk sekretariat dari kalangan instansi di sektor perumahan untuk menghasilkan berbagai solusi skema pembiayaan yang lebih baik.
Pemerintah terus mengupayakan berbagai skema pembiayaan untuk memudahkan masyarakat memiliki rumah khususnya bagi segmen masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Besarnya kebutuhan perumahan tidak didukung dengan skema pembiayaan yang bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan karena itu dibutuhkan kolaborasi dengan seluruh stakeholder perumahan.
Salah satu upaya itu dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Keuangan dengan menggandeng perusahaan BUMN seperti PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan Perum Perumnas untuk membentuk Sekretariat Ekosistem Pembiayaan Perumahan.
Menurut Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna, ekosistem pembiayaan perumahan dibentuk untuk bisa bersama-sama mencari solusi atas berbagai permasalahan terkait pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat khususnya dari kalangan MBR pekerja informal.
“Penyediaan peruamahan kita dihadapkan pada tantangan yang besar seperti bagaimana menyelesaikan 12,7 juta backlog rumah tangga. Di sisi lain, para pemangku kepentingan perumahan juga sangat banyak seperti BP Tapera, SMF, Perum Perumnas, dan lainnya. Untuk itu perlu dibuat ekosistem sebagai sekretariat bersama untuk menyelaraskan langkah sehingga hasil yang dicapai lebih optimal,” katanya.
Dalam waktu dekat, akan ditunjuk SMF sebagai Sekretariat Ekosistem Pembiayaan Perumahan sehingga diharapkan bia menjadi fasilisator sarana koordinasi dan kolaborasi antar anggota. Dengan ekosistem ini diharapkan pembiayaan perumahan bisa semakin solid dan dikembangkan berbagai inisiatif dan inovasi pembiayaan perumahan yang semakin baik.
Salah satu yang diharapkan bisa segera terwujud yaitu akses kalangan MBR pada hunian vertikal di perkotaan dengan skema pembiayaan sewa beli atau rent to own (RTO) dan staircashing shared ownership (SSO). Untuk kalangan pekerja MBR informal ataupun pekerja mandiri akan diarahkan dengan skema pembiayaan yang disediakan oleh BP Tapera dengan menabung terlebih dulu.
Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban menambahkan, sekretariat ekosistem pembiayaan perumahan ini diharapkan bisa melihat dan merumuskan berbagai permasalahan perumahan dengan jernih dan mengembangkan inovasi skema pembiayaan untuk akses perumahan yang lebih baik.
“Pemerintah ingin memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat sebagaimana yang dijamin UUD 1945. Namun dari sisi APBN yang sangat terbatas, dengan sekretariat ekosistem ini bisa menghasilkan solusi khususnya bagi mekanisme maupun skema pembiayaan yang lebih independen dan tidak membebani APBN,” imbuhnya.
Konsep TOD merupakan program pengembangan kawasan properti yang memaksimalkan fungsi transportasi massal. Selengkapnya simak di video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah