RumahCom – Pembiayaan perumahan atau KPR masih mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Peningkatan kinerja ini bisnis sektor perbankan ini bahkan bisa melampaui capaian sebelum adanya pandemi dan situasi yang baik ini akan dioptimalkan untuk terus mendorong kinerja bisnis pada tahun ini.
Bisnis properti juga menjadi salah satu pendorong capaian kinerja perbankan khususnya penyaluran pembiayaan perumahan (KPR). Di tengah situasi bisnis yang masih sulit, bank bisa mencatatkan penyaluran KPR yang terus meningkat dan hal ini kembali membuktikan kalau sektor properti memiliki pasar yang sangat besar.
Pada tahun 2022 lalu, Bank BCA berhasil mencatatkan penyaluran KPR dengan total portofolio yang menembus angka Rp108 triliun. Menurut Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja, capaian yang baik untuk penyaluran KPR ini salah satunya ditopang oleh event expo yang diselenggarakan hingga dua kali pada tahun 2022 lalu.
“Penyaluran KPR Bank BCA pada tahun 2022 lalu telah melampaui level sebelum adanya pandemi atau penyaluran KPR bisa tumbuh hingga 11 persen dari penyaluran tahun 2021. Total pertumbuhan penyaluran kredit Bank BCA mencapai 11,7 persen dan pertumbuhan ini terjadi di hampir seluruh segmen khususnya KPR,” ujarnya.
Untuk mendorong kinerja bisnis, Bank BCA melakukan berbagai aktivitas untuk pengembangan ekosistem bisnis secara hybrid dengan mengutamakan platform offline dan online sehingga bisa terus mendorong frekuensi yang terus meningkat. Hal ini juga sangat membanggakan karena terjadi di saat banyak tantangan khususnya ketidakpastian perekonomian global.
Event BCA Expo BCA UMKM Fest, dan BCA Wealth Summit merupakan beberapa event yang sukses mendorong penyaluran kredit Bank BCA. Kredit korporasi naik hingga 12,5 persen mencapai Rp322,2 triliun, kredit komersial dan UKM meningkat 10,1 persen mencapai Rp210,2 triliun, sementara kredit kendaraan naik 13,6 persen menjadi Rp46,1 triliun.
Secara keseluruhan, total pembiayaan yang disalurkan Bank BCA bisa tumbuh hingga 11,7 persen menjadi Rp711,3 triliun atau lebih tinggi dari target pertumbuhan sebesar 8-10 persen. Pertumbuhan ini juga ditunjang dengan perbaikan kualitas pinjaman dengan rasio loan at risk (LAR) turun ke 10 persen sementara kredit bermasalah (NPL) sebesar 1,7 persen atau turun dari 2,2 persen tahun sebelumnya.
“Total dana pihak ketiga (DPK) kami juga tumbuh 6,5 persen menjadi Rp1.040 triliun yang mendorong total aset naik 7 persen menjadi Rp1.315 triliun. Kami juga terus memperkuat konsep hybrid banking untuk melayani kebutuhan masyarakat secara online maupun offline dan terus menjalin kolaborasi dengan mitra strategis, inovasi layanan digital, investasi berkelanjutan, dan sebagainya,” beber Jahja.
Tidak punya DP buat beli rumah? jangan khawatir. Simal video berikut untuk tahu tips kredit rumah tanpa DP.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah