RumahCom – Pemerintah menyediakan anggaran lebih dari Rp9 triliun untuk membangun fasilitas rusun di IKN yang diperuntukan bagi kalangan ASN dan TNI-Polri. Proyek rusun juga digarap oleh kalangan swasta dengan pola KPBU dengan investasi mencapai Rp41 triliun.
Salah satu persiapan pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) adalah membangun rumah susun (rusun) untuk kalangan pekerja konstruksi. Selanjutanya, proyek rusun juga dilanjutkan untuk menampung para pekerja aparatur sipil negara (ASN) yang akan bekerja di IKN.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, pembangunan rusun untuk kalangan ASN ditargetkan selesai pada awal tahun 2024 sehingga periode Juni-Juli para ASN sudah bisa langsung bekerja dan tersedia sarana huniannya.
“Pemerintah akan membangun sekitar 47 tower dengan dana melalui APBN. Perinciannya, rusun untuk ASN sebanyak 11 ribu unit kemudian dilanjutkan untuk kalangan TNI-Polri sebanyak 5 ribu unit. Total untuk tahap awal ini yang akan dibangun sebanyak 16.900 unit,” ujarnya.
Dana untuk membangun belasan ribu unit rusun ini mencapai Rp9,4 triliun yang akan dialokasikan dari APBN 2023. Selain rusun, akan dibangun juga hunian berupa rumah tapak untuk kalangan pejabat tinggi. Basuki menyebut, prioritas hunian yang dibangun tetap rusun untuk menjaga kelestarian lingkungan karena tidak mengokupansi lahan besar ataupun merusak hutan.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan INfrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga merinci, pembangunan 47 tower rusun senilai Rp9,4 triliun ini terdiri dari 31 tower untuk ASN di West Residence, 9 tower untuk Paspampres, 4 tower untuk Polri, dan 3 tower untuk Badan Intelijen Negara (BIN).
“Selain itu proyek rusun ini juga akan dibangun kalangan swasta seperti PT Summarecon Agung, PT Risjadson Brunsfield Nusantara-CCFG (Konsorsium Nusantara), dan Korea Land and Housing Corporation (KLHC). Hunian yang dibangun investor ini akan menampung 14.500 ASN dan Hankam (184 tower). Ketiga investor ini targetnya akan menyelesaikan proyek ini pada Agustus-Desember 2024,” jelasnya.
Total nilai investasi dari ketiga investor tersebut mencapai sekitar Rp41 triliun yang dikerjakan dengan skeam kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Perinciannya, PT Summarecon Agung sebesar Rp1,67 triliun, Konsorsium Nusantara Rp30,8 triliun, dan KLHC Rp8,65 triliun.
Cek lima langkah mudah mengurus balik nama sertifikat rumah lewat video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah