RumahCom – Situasi bisnis properti khususnya pada tahun 2022 lalu masih terpantau cukup dinamis dengan kalangan investor baik dari dalam maupun luar negeri tetap masuk ke pasar. Sektor yang masih mengalami kinerja baik yaitu rumah tapak sementara apartemen masih stagnan.
Sektor properti pada tahun 2022 lalu masih menunjukan kedinamisan dengan cukup banyak kalangan investor baik lokal maupun asing yang cukup aktif memenuhi pasar properti. Hal tersebut mengemuka dari riset konsultan properti global JLL Indonesia terkait pasar properti tanah air pada tahun 2022 lalu.
Menurut Country Head JLL Indonesia James Allan, pasar properti tradisional yang mencakup pergudangan modern dan rumah tapak maupun sektor properti alternatif seperti pusat data, pendidikan, kesehatan, masih menjadi sektor yang banyak dilirik oleh para pelaku bisnis properti.
“Pembangunan proyek infrastruktur yang masif seperti jalan tol, jalan tol luar kota, transportasi publik, dan lainnya telah memberikan dampak positif untuk pengembangan pasar properti khususnya di kota-kota besar Indonesia. Hal ini diharapkan akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang sehingga sektor ini bisa kembali bergairah,” ujarnya.
Untuk sektor rumah tapak (landed house) misalnya, menurut Head of Advisory JLL Indonesia Vivin Harsanto, masih menjadi segmen pasar yang sangat diminati khususnya bagi kalangan end user. Hal ini didorong dengan semakin kompetitif produk yang diluncurkan di kawasan kota baru khususanya area Tangerang dan Bekasi.
“Meskipun insentif perpajakan dari pemerintah telah berakhir pada September 2022, tapi pengembang masih sangat aktif menawarkan berbagai produknya yang menyasar di hampis semua segmen dengan strageti kemudahan seperti uang muka ringa maupun cara bayar menarik lainnya. Akses yang semakin mudah dan transportasi publik juga menjadi pendorong minat masyarakat yang kian besar,” jelasnya.
Sementara itu menurut Yunus Karim, Head of Research JLL Indonesia, permintaan pasar untuk segmen apartemen khususnya di Jakarta masih terpantau belum menunjukan peningkatan yang berarti atau stagnan khususnya selama kita mengalami situasi pandemi Covid-19.
“Tingkat penjualan masih stagnan di level 62 persen dengan total pasokan unit apartemen mencapai 32 ribu unit. Hal ini yang membuat kondisi pasar belum menunjukan peningkatan terkait volume penjualan maupun peluncuran produk baru dari kalangan pengembang. Semuanya masih menunggu situasi yang lebih baik,” katanya.
Banyak lika liku yang dihadapi saat membeli rumah namun tetap bisa terwujudkan. Simak cerita para pencari rumah di video singkat berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah