RumahCom – Program perumahan membutuhkan kerja seluruh stakeholder untuk menggolkan berbagai pekerjaan rumah yang besar. Kalangan perbankan merupakan salah satu instrumen penting untuk mendorong terus bergeraknya sektor perumahan termasuk dengan skema syariah.
Perbankan merupakan salah satu instrumen penting dalam sub sektor perumahan khususnya untuk penyaluran program pembiayaan subsidi dan non subsidi maupun kebutuhan finansial lainnya. Untuk mengoptimalkan peran perbankan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggandeng Bank Syariah Indonesia (Bank BSI) untuk penyaluran skema KPR.
Kerja sama layanan jasa dan produk perbankan syariah ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Kementerian PUPR dan Bank BSI. Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, perbankan akan terus digandeng khususnya untuk memperkuat penyaluran KPR subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
“Bank menjadi instrumen penting untuk menyalurkan pembiayaan perumahan yang dananya disediakan oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) terlebih Bank BSI dengan skema syariah yang semakin diminati oleh masyarakat. Kerja sama seperti ini akan terus dilanjutkan dengan bank lainnya,” ujarnya.
Komisioner BP Tapera Adi Setianto mengatakan, perjanjian kerja sama ini akan menjadi pedoman dan landasan sinergi BP Tapera dengan bank penyalur dalam operasional penyaluran program penyediaan perumahan subsidi sehingga masyarakat mendapatkan pilihan akses bank yang lebih beragam.
“Pada triwulan pertama tahun ini BP Tapera masih fokus untuk memastikan kalangan aparatur sipil negara (ASN) bisa mengakses hunian. Salah satunya dengan fasilitas Gerakan Rumah Pertama atau Gema Tapera yang telah kami luncurkan untuk memberikan akses yang luas para ASN yang belum punya rumah,” katanya.
Pada tahun 2023 ini BP Tapera menargetkan untuk menyalurkan beberapa skema pembiayaan. Diantaranya KPR, kredit renovasi rumah (KRR), dan kredit bangun rumah (KBR) sebanyak 12.072 unit senilai Rp1,5 triliun. Untuk KPR subsidi FLPP targetnya sebesar 229 ribu unit senilai Rp2,5 triliun.
Adi juga menyebut, target program Gema Tapera akan difokuskan untuk sejumlah kementerian, instansi, maupun lembaga di wilayah DKI Jakarta. Selanjutnya akan dilakukan road show ke tujuh provinsi seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Selatan.
Banyak lika liku yang dihadapi saat membeli rumah namun tetap bisa terwujudkan. Simak cerita para pencari rumah di video singkat berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah