RumahCom – Terus meningkatnya edukasi terkait unit apartemen yang dipasarkan di kawasan pengembangan TOD disebut lebih menguntungkan dibandingkan unit non TOD. Kinerja bisnis yang lebih baik dari konsep TOD juga ikut mendorong penyerapan unit di kawasan non TOD.
Konsep hunian yang terintegrasi transportasi publik atau transit oriented development (TOD) merupakan solusi hunian hingga lifestyle di kawasan perkotaan. Pengembangan proyek properti yang beragam atau mixed use sangat cocok diterapkan sehingga bisa menata kawasan perkotaan.
Berbagai pembahasan terkait konsep TOD masih terus mengemuka khususnya terkait solusi yang ditawarkan maupun keuntungan yang bisa didapatkan khususnya dari sisi pemilik unit (owner). Pembahasan tentang konsep pengembangan kawasan TOD juga terus mengemuka seiring minat masyarakat yang terus meningkat.
Menurut Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto, properti yang memiliki konsep TOD pada akhirnya akan lebih menarik khususnya bagi pengguna atau end user dan salah satunya karena didorong oleh berbagai macam kondisi yang saat ini terjadi dan terus berkembang.
“Dengan terus meningkatnya angka pembeli end user, unit apartemen yang berada di kawasan TOD ini diharapkan bisa mendorong penjualan unit apartemen lainnya dan membuat kondisi pasar semakin pulih. Di sisi lain juga ada kebutuhan nyata untuk highrise residence seperti ini,” ujarnya.
Berdasarkan perbandingan, 15 proyek TOD dan non TOD yang diluncurkan di Jakarta dan sekitarnya sejak tahun 2017 lalu, proyek TOD bisa bertahan lebih baik terhadap kondisi pelemahan ekonomi khususnya pada saat pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 lalu. Ini ditunjukan dengan proyek TOD yang kinerjanya lebih baik dibandingkan dengan proyek non-TOD yang mengalami perlambatan.
Berdasarkan tingkat penjualan proyek apartemen dari sebelum pandemi hingga akhir tahun 2022, terlihat kalau kondisi proyek TOD menunjukkan adanya peningkatan dalam penyerapan unit penjualannya dibandingkan unit-unit yang dipasarkan dalam proyek non TOD.
Kemudian apartemen TOD dan non TOD juga tentunya memiliki segmen kelas yang berbeda. Hal ini juga menyebabkan tingkat kenaikan harga untuk kategori unit apartemen TOD yang lebih tinggi karena angka penjualan yang lebih tinggi dibandingkan unit yang dipasarkan untuk apartemen non TOD.
“Fakta lainnya, pembeli unit apartemen proyek TOD didominasi oleh investor baik investor individual maupun agen atau broker properti baru kemudian dari kalangan end user. Sebagain besar pembeli juga memilih metode pembayaran dengan angsuran tunai bertahap kepada developer sehingga bisa memonitoring perkembangan pembangunan proyeknya,” imbuh Ferry.
Menggunakan agen properti untuk membantu proses pembelian rumah menjadi lebih lancar dan mudah, Lalu apa sih untungnya? nonton videonya berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah