RumahCom – Kementerian PUPR membangun rumah inti tumbuh dengan teknologi Risha untuk memberikan akses hunian pada kalangan pekerja informal seperti pemulung dan tukang sapu jalanan. Program ini dijadikan pilot project yang akan dikembangkan di wilayah lain.
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginisiasi pilot project untuk program rumah inti tumbuh tahan gempa (Ritta) yang dilaksanakan di Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan (Sulsel). Pelaksanaan program ini juga dilakukan dengan menggandeng para pemangku kepentingan di bidang perumahan seperti pemerintah daerah, pengembang, perbankan, sektor swasta lainnya, hingga masyarakat.
Melalui program Ritta ini masyarakat sektor informal atau kalangan pekerja dengan penghasilan tidak tetap seperti pemulung dan tukang sapu jalanan bisa mengakses rumah tahan gempa ini dengan luas rumah 18 m2 dan kaveling 72 m2.
“Kami di Kementerian PUPR bersama mitra kerja lain tengah mempersiapkan pilot project program Ritta di Sumsel untuk kalangan pekerja sektor informal. Hal ini untuk terus mendorong akses masyarakat khususnya kalangan pekerja informal mengakses perumahan dengan inovasi-inovasi bangunan, skema pembiayaan, dan lainnya makanya program ini butuh kolaborasi dari semua pihak,” ujar Fitrah Nur, Direktur Rumah Umum dan Komersial Ditjen Perumahan Kementerian PUPR.
Dukungan dari pemerintah daerah maupun pelaku bisnis dari sektor swasta dibutuhkan untuk pengembangan konsep program Ritta. Misalnya untuk pengadaan tanah, jaringan listrik dan air, hingga berbagai sarana lainnya termasuk anggaran dan pengembangan skema pembiayaan.
Untuk program pekerjaan yang dijadikan pilot project ini Kementerian PUPR juga menggandeng perusahaan BUMN PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) khususnya untuk program CSR perusahaannya. Digandeng juga perusahaan BUMN lain seperti penyediaan gas dari Pertamina, pembangunan jalan dari pihak pemerintah provinsi, dan lainnya.
Adapun target penerima bantuan program Ritta ini dari segmen masyarakat sektor informal di Kota Prabumulih. Nantinya pihak pemerintah daerah yang akan melakukan pendataan untuk calon penerima bantuan dari program perumahan ini.
Dari pihak Pemerintah Kota Prabumulih sendiri merencanakan untuk menyiapkan tanah seluas 2 hektar untuk lokasi pembangunan sekitar 100 unit rumah tahan gempa. Rumah-rumah ini dibangun menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha) hasil pengembangan Kementerian PUPR.
Setelah disiapkan tanah seluas 2 hekar, Kementerian PUPR menyiapkan site plan dan melaksanakan pembangunan fisik rumah tahan gempa Risha dengan luas 18 m2 di atas kaveling berukuran 6×12 meter. Program ini juga dikerjakan dengan bekerja sama Ditjen Cipta Karya untuk persiapan pemotong plastik yang bisa diolah menjadi biji plastik kemudian dijual dengan harga bersaing sebagai dukungan atas pekerjaan pemulung masyarakat penerima program ini.
“Sebagai pilot project nantinya bila program ini bisa berjalan sukses akan dikembangkan dan diduplikasi oleh pemerintah daerah lainnya. Skema maupun hal teknis lainnya tentu akan disesuaikan sesuai lokasi maupun kebutuhan lainnya sehingga kesejahteraan masyarakat bisa terus didorong,” imbuh Fitrah.
Manakah jenis properti yang cocok untuk kamu, Rumah atau Apartemen? Temukan jawabannya di video berikut ini, yuk!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah