RumahCom – Anggaran untuk program perumahan tahun depan telah ditetapkan sebesar Rp6,19 triliun. Anggaran yang lebih kecil dibandingkan tahun 2023 ini harus dioptimalkan untuk berbagai program yang telah dicanangkan seperti pembangunan rusun, rusus, PSU, rumah swadaya, dan sebagainya.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang membawahi berbagai program perumahan, medapatkan alokasi anggaran untuk tahun 2024 sebesar Rp 6,19 triliun. Untuk diketahui, anggaran untuk program perumahan tahun 2023 ini turun bila dibandingkan anggaran tahun 2023 yang hampir Rp7 triliun atau tepatnya Rp6,98 triliun.
Anggaran Rp6 triliunan ini akan dioptimalkan untuk program pembangunan rumah susun (rusun), rumah khusus (rusus), rumah swadaya, bantuan prasarana, sarana, utilitas (PSU) rumah umum, hingga dukungan manajemen dan output non fisik berupa dukungan teknis dan dukungan manajemen.
“Untuk tahun anggaran 2024 mendatang anggaran Ditjen Perumahan Kementerian PUPR memang sebesar itu atau Rp6,19 triliun. Anggaran tersebut berdasarkan Surat Menteri PUPR perihal penyesuaian pagu indikatif Kementerian PUPR tahun anggaran 2024 yang akan dioptimalkan untuk program pembangunan perumahan bagi masyarakat,” ujar Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto.
Pada pelaksanaan program perumahan dengan anggaran sebesar ini, fokus utama Ditjen Perumahan tetap untuk mendorong pembangunan hunian yang layak bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia khususnya memberikan akses yang luas pada kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Alokasi anggaran ini antara lain mayoritasnya akan digunakan untuk pembangunan rusun dengan alokasi mencapai Rp4,459 triliun untuk sebanyak 2.629 unit. Pembangunan rusun ini juga termasuk alokasi untuk Ibukota Nusantara (IKN) sebanyak 47 tower. Sisanya untuk rumah swadaya sebesar Rp1 triliun untuk 45.872 unit, bantuann PSU dan rumah umum Rp9 miliar untuk 820 unit.
Selanjutanya untuk program pembangunan rumah khusus dengan alokasi mencapai Rp139 miliar sebanyak 140 ribu unit. Sementara untuk dukungan manajemen dan output non fisik berupa dukungan teknis sebesar Rp272 miliar dan dukungan manajemen Rp311 miliar.
“Selain itu kami juga memiliki program kerja padat karya seperti Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) melalui skema penanganan kemiskinan ekstrim yang ditargetkan sebanyak 45.872 unit dengan anggaran Rp1 triliun. Program ini diharapkan bisa menyerap tenaga kerja hingga 91.744 orang,” imbuh Iwan.
Agar mobilitas setiap hari berjalan lancar, mencari hunian dekat stasiun menjadi pilihan terbaik. Simak tipsnya pada video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah