RumahCom – Stok unit apartemen yang belum terjual bisa dikreasikan dengan skema pembiayaan menarik sehingga bisa menjadi win-win solution bagi pengembang maupun kalangan milenial yang membutuhkan hunian. Skema sewa-beli hingga pinjam-pakai bisa mempercepat kinerja penjualan unit apartemen.
Apartemen merupakan salah satu segmen properti yang cukup terpukul kinerja bisnisnya saat situasi pandemi Covid-19. Di sisi lain pengembang dengan komitmen yang kuat akan tetap melanjutkan pengembangan proyek apartemen yang sudah dipasarkannya sehingga konsumen juga merasa tenang terkait dana yang sudah ditanamkannya.
Seiring kinerja penjualan unit apartemen yang melambat sehingga pengembang memiliki stok unit yang belum terpasarkan, berbagai strategi maupun skema pembayaran terus dilakukan untuk mempercepat penyerapan unitnya. Hal itu yang terus dikreasikan oleh PT Metropolitan Land Tbk (Metland).
Menurut Direktur Metland Wahyu Sulistio, Metland merupakan perusahaan developer yang memiliki stok unit apartemen cukup banyak di beberapa proyeknya. Stok unit ini karena penyerapan yang kurang optimal khususnya selama situasi pandemi sejak beberapa tahun lalu sementara proses konstruksi yang telah berjalan tidak mungkin dihentikan.
“Di sisi lain kita memiliki defisit atau backlog perumahan yang sangat besar dan itu merupakan peluang bagi pengembang. Untuk terus meningkatkan penyerapan unit apartemen yang dipasarkan kami terus berinovasi terkait produk, skema cara bayar, maupun pola-pola marketing yang tepat,” ujarnya.
Pengembang juga tidak melihat kalangan milenial hanya dari sisi usia mudanya saja tapi juga status ekonomi dan sosial. Dengan melihat berbagai faktor, kalangan milenial bisa dibagi lagi dari sisi kemampuan spending-nya dan ini juga bervariasi karena ada milenial yang memiliki spending besar, menengah, hingga kecil.
Salah satu strategi yang diterapkan Metland antara lain dengan skema jual-beli. Konsepnya bukan menyatukan sewa dan beli karena kalau ini digabung aka nada permasalahan dari sisi pajak yang harus dibayar dua kali (double) saat menyewa dan nanti pajak saat akad jual-beli yang kembali dikenakak kepada konsumen.
Sehingga yang diterapkan yaitu akad sewa terlebih dulu dan nantinya kalau cocok baru bisa pindah ke akad jual-beli. Skema lain yang tengah digodok Metland yaitu konsumen bisa menggunakan sistem pinjam-pakai dengan akad jual-beli. Skema ini mengadopsi konsep sewa-beli dengan sedikit modifikasi.
Dengan skema ini maka akadnya tetap jual beli atau penerapannya dengan cicilan jangka panjang. Namun sistemnya pinjam-pakai hingga jangka waktu tertentu sehingga pada saat cicilannya sudah mencapai 30 persen maka porsi ini dijadikan untuk uang muka dan pembayaran selanjutnya melalui cicilan KPA bank.
“Namun untuk skema ini dibutuhkan agregator untuk menjadi penjamin saat periode sewanya sehingga bisa mengurangi risiko. Konsep-konsep seperti ini menarik dan bisa menjadi win-win solution bagi pengembang yang punya kelebihan stok juga untuk milenial yang membutuhkan hunian,” pungkas Wahyu.
Inilah kebijakan pemerintah yang akan bantu masyarakat agar punya rumah. Selengkapnya nonton yuk di video berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah