RumahCom – Pusat perbelanjaan maupun lifestyle center terus beradaptasi untuk menyesuaikan dengan selera pasar. Konsep yang dihadirkan didorong untuk memberikan experience berbeda dengan fokus lain pada faktor kenyamanan, kesehatan, hingga konsep green.
Pandemi Covid-19 terus mendorong berbagai adaptasi termasuk untuk urusan lifestyle. Kalangan anak muda atau generasi milenial telah menjadi pasar utama dengan besarnya segmen ini di Indonesia dan hal itu juga mendorong berbagai perubahan tempat hangout hingga lifestyle center.
Konsep ini juga berlaku untuk kawasan koridor timur mulai dari Bekasi hingga Cikarang terlebih ditunjang dengan perkembangan proyek infrastruktur yang sangat masif. Pengembang PT Sri Pertiwi Sejati (SPS Grou) misalnya, menghadirkan kawasan residensial dan komersial yang mengusung konsep The Biggest Shopping Tourism melalui proyek township Cikarang International City (Cinity).
Menurut CEO Cinity Ming Liang, township ini dihadirkan tidak terlepas untuk memenuhi kebutuhan pasar milenial yang besar termasuk berbagai perubahan yang hingga saat ini terus berkembang. Dikembangkan di atas lahan seluas 500 hektar, saat ini Cinity tengah fokus mengembangkan 35 hektar fase pertama untuk kawasan destinasi belanja dengan konsep tematik untuk menghadirkan shopping ambience yang berbeda-beda.
“Kami menghadirkan kawasann wisata belanja thematic shopping street berkonsep international themed cluster yang terinspirasi dari negara-negara Korea, Inggris, Jepang, hingga Maroko untuk mengusung experience around the world in just 1 day. Satu hal yang bisa dirasakan yaitu experience meeting di Korea, makan siang di London, hingga belanja di Maroko saat malam,” katanya.
Kawasan wisata belanja ini juga menghadirkan Eat & Walk yang mengusung konsep outdoor dan green architect di setiap sudut dengan tetap fokus pada culinary & lifestyle. Hal ini merupakan adaptasi untuk menghadirkan tempat yang kasual dan oke untuk meeting point dengan keluarga maupun rekan kerja.
Untuk area gerai F&B ini juga diintegrasikan dengan ruang terbuka seiring tren lifestyle sehat setelah kita hidup bersama pandemi Covid-19. Dikembangkan dengan luas 2 hektar untuk menampung para pebisnis yang membutuhkan tempat luaas dengan persentase penyewa 90 persen gerai F&B dan sisanya untuk gerai ritel.
Ming menyebut, konsep Eat & Walk ini dihadirkan karena sejalan dengan tingginya realisasi investasi di Kabupaten Bekasi yang didominasi oleh sektor industri makanan senilai Rp1,3 triliun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, di Kabupaten Bekasi sektor makanan mencapai 52,79 persen dibandingkan sektor non food sebesar 47,21 persen. Hal ini tentunya peluang besar untuk para brand owners untuk melakukan ekspansi usaha di Bekasi.
“Semua yang kami hadirkan dikonsep berbeda dari yang lain terutama untuk menghadirkan experience lebih kepada pengunjung dengan desain-desain yang ikonik. Rukonya juga dilengkapi dengan illumination lighting di sepanjang jalan untuk menjadi pencahayaan indah setiap malam dengan reklame billboard besar di setiap unit sehingga ada exposure dengan cakupan yang lebih luas pada brand maupun produk,” imbuhnya.
Menggunakan agen properti untuk membantu proses pembelian rumah menjadi lebih lancar dan mudah, Lalu apa sih untungnya? nonton videonya berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah