RumahCom – Program revitalisasi hunian yang tidak layak dengan sarana hunian pariwisata atau homestay telah menjadikan masyarakat mendapatkan hunian yang lebih baik sekaligus pelaku bisnis pariwisata. Program ini dilakukan di berbagai destinasi wisata sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
Untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata di Indonesia khususny di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun sejumlah sarana hunian pariwisata (sarhunta) untuk masyarakat lokal. Sarhunta ini bisa dijadikan alternatif penginapan bagi wisatawan dengan biaya yang terjangkau sekaligus menjadikan masyarakat lokal sebagai pelaku usaha sektor pariwisata.
Sarhunta dibangun dengan berbagai fasilitas pendukung untuk menjadi homestay para wisatawan baik lokal maupun mancanegara khususnya yang berlibur di Gili Trawangan. Salah seorang warga lokal, Fitriatin Nissa yang rumahnya mendapatkan bantuan dibangun sarhunta menyatakan, dirinya mendapatkan bantuan sarhunta karena kerusakan akibat gempa bumi beberapa waktu lalu.
Setelah mendapatkan sosialisasi dan pendampingan dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Nusa Tenggara I Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, dirinya bersama sejumlah tetangga lainnya ditingkatkan kualitas rumahnya dan dibedah menjadi hunian plus homestay.
“Bantuan sarhunta ini sangat membantu kami sebagai warga lokal di Gili Trawangan. Selain rumah kami menjadi lebih bagus dan kokoh, kami juga bisa membuka usaha sebagai pemilik homestay dengan menyewakan kepada para wisatawan. Kami juga bisa nyaman tinggal di rumah karena bagian atap, lantai, dan dinding rumah sudah lebih baik setelah direnovasi,” ujarnya.
Adapun kamar yang dijadikan homestay menjadi satu dengan rumah Fitriatin dengan posisi berada di samping sehingga nantinya wisatawan yang menginap tetap mendapatkan privasi. Rumahnya juga telah dilengkapi berbagai fasilitas penunjang seperti tempat tidur, lemari kecil, kamar mandi, dan sebagainya.
Warga Gili Trawangan lainnya M. Rajab menambahkan, program sarhunta ini sangat membantu masyarakat lokal untuk meningkatkan perekonomiannya melalui usaha homestay. Dirinya bersama penerima Sarhunta lainnya berharap program tersebut dilanjutkan dan bisa didukung Kementerian Pariwisata karena sektor wisata di Gili Trawangan terus menggeliat dan berangsur pulih.
“Saat ini banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang mulai menginap di Gili Trawangan. Selain bangunan rumah dari Kementerian PUPR, kami berharap Kementerian Pariwisata juga bisa mengoordinir pemilik sarhunta agar bisa mendapat akses promosi ke wisatawan sehingga mereka bisa menginap di homestay kami karena biaya menginapnya pun terjangkau mulai Rp300 ribu hingga Rp500 ribu,” terangnya.
Sementara itu Sekretaris Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR M. Hidayat menjelaskan, program bantuan sarhunta ini disalurkan di sejumlah kawasan wisata guna membantu masyarakat memiliki hunian layak sekaligus membuka usaha homestay. Desain rumah masyarakat yang dibedah juga menggunakan arsitek yang menunjukkan kearifan lokal sehingga menarik wisatawan yang datang.
“Sebanyak 98 sarhunta dibangun di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB. Desa ini memiliki keunikan karena terdiri dari tiga pulau kecil yang terbagi dalam tiga dusun yaitu Dusun Gili Trawangan, Dusun Gili Meno, dan Dusun Gili Air. Gili Trawangan merupakan pulau terbesar di Desa Gili Indah dan menjadi salah satu kawasan strategis provinsi dengan populasi 2.089 jiwa dan menjadi destinasi wisata yang cukup menarik wisatawan,” bebernya.
Masih bingung cara menghitung bunga KPR? temukan jawabannya di video berikut ini, yuk!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah