RumahCom – Mayoritas kalangan milenial akan kesulitan mengakses hunian pertama namun sebagai kebutuhan pokok dan instrumen investasi, membeli rumah harus diutamakan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah dan salah satu faktor pentingnya yaitu niat kuat, perencanaan, kemudian eksekusi.
Segmen pasar yang sangat besar dari kalangan pekerja milenial terus didorong untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait mengutamakan pemenuhan kebutuhan papan melalui pembelian produk properti pertama. Selama ini anggapan milenial lebih mementingkan pengeluaran untuk lifestyle yang konsumtif harus diubah melalui edukasi dan pemahaman dari seluruh stakeholder.
Properti, khususnya hunian apakah rumah tapak maupun apartemen akan selalu dinilai berharga mahal pada zamannya dan karena itu harus diutamakan dengan cara-cara yang agak nekat. Menyebut harga rumah di segmen Rp1 miliar saat ini mungkin mahal, tapi ini harga sekarang karena saat dibeli 10 tahun lalu harganya mungkin hanya Rp300 juta yang saat itu juga mahal.
Alvin Andronicus, CMO Elevee Condominium by Alam Sutera mengatakan, saat awal mulai bekerja pada era tahun 1980-an dengan gaji sebesar Rp620 ribu/bulan ditantang untuk membeli rumah oleh calon mertuanya. Saat itu dengan agak nekat membeli rumah seharga Rp15,5 juta dengan uang muka Rp5 juta hasil utang dan cicilan Rp305 ribu per bulan atau separuh gaji.
“Tiga tahun pertama terasa berat tapi setelah itu penghasilan kita naik bahkan sudah terasa ringan dan akhirnya rumah itu bisa saya lunasi dalam jangka waktu 60 bulan. Rumah itu bisa saya jual seharga Rp55 juta dan saya beli lagi rumah yang lebih besar. Jadi namanya beli rumah pasti berat tapi itu harus ditekadkan, direncanakan, dan dieksekusi, baru kita bisa punya rumah,” katanya saat diskusi tentang Membangun Kesadaran Milenial Memiliki Tempat Tinggal.
Untuk mewujudkan memiliki hunian pertama ada banyak cara yang bisa ditempuh salah satunya menggunakan pembiayaan bank (KPR-KPA). Saat ini produk pembiayaan bank untuk hunian banyak disesuaikan untuk penghasilan kalangan milenial misalnya dengan uang muka (DP) ringan, suku bunga tetap (fixed)yang panjang, hingga tenor panjang puluhan tahun.
Salah satunya seperti produk pembiayaan yang disalurkan Maybank dengan fokus pada karakteristik pendapatan pekerja milenial. Menurut Head Secured Lending Business Maybank Anastasia Retno Pratiwi, Maybank memiliki produk pembiayaan dengan suku bunga fixed hingga 20 tahun dan tenor panjang mencapai 30 tahun.
“Kami memberikan suku bunga Fix&Fix 7 persen untuk 10 tahun pertama diikuti 9,55 persen 10 tahun berikutnya dan setelah itu bunga floating sehingga totalnya 30 tahun. Tenor panjang puluhan tahun juga membuat besaran cicilan menjadi lebih ringan makanya cocok untuk milenial yang baru bekerja,” bebernya.
Banyak lika liku yang dihadapi saat membeli rumah namun tetap bisa terwujudkan. Simak cerita para pencari rumah di video singkat berikut ini.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah