13 Ide Resep MPASI untuk 6 Bulan Pertama dan Cara Mempersiapkannya di Rumah

Tim Editorial Rumah.com
13 Ide Resep MPASI untuk 6 Bulan Pertama dan Cara Mempersiapkannya di Rumah
RumahCom – Akhirnya buah hati Anda mencapai usia 6 bulan. Pastinya Anda sudah menantikan momen perkembangan bayi di usia ini. Usia 6 bulan dianggap sebagai salah satu momen penting dalam tumbuh kembang anak karena pada usia tersebut bayi mengalami perkembangan sistem pencernaan, perkembangan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan sosial, dan perkembangan kemampuan bahasa.
Salah satu tahap perkembangan yang paling utama adalah sistem percernaan bayi. Di usia 6 bulan, sistem perncernaan bayi dianggap telah siap untuk mencerna dan mengolah makanan padat. Jika pada beberapa bulan sebelumnya si kecil hanya diberikan susu, seperti dilansir dari health.detik.com, ketika menginjak usia 6 bulan anak Anda sudah bisa diperkenalkan dengan makanan padat pendukung ASI atau yang dikenal dengan singkatan MPASI.
Memberikan MPASI kepada si kecil tidak boleh sembarangan. Meskipun sistem pencernaan bayi telah siap menerima makanan padat, tidak berarti semua jenis makanan cocok dan sesuai untuk dikonsumsi bayi. Jadi, Anda pun harus hati-hati dalam memberikan makanan kepada buah hati Anda.
Makanan pendukung ASI instan atau kemasan mungkin praktis, tetapi kemungkinan mengandung garam, gula berlebihan, dan bahan pengawet. Jika Anda bisa mengolah sendiri makanan segar di rumah, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, sebaiknya Anda membuat sendiri MPASI.
Bulan Ramadan sudah mendekat. Waspadai pengeluaran tak terduga dan simak tips di video ini.
Apa saja apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memberikan MPASI kepada bayi berusia 6 bulan? Untuk membantu menjawab hal tersebut, artikel ini akan membahas:
  1. Mengenal Bayi Berusia 6 Bulan dan Kebutuhan Makanannya
    1. Sistem pencernaan bayi telah berkembang
    2. Refleks bayi sudah lebih terorganisasi
    3. Bayi butuh tambahan nutrisi
  2. 5 Hal yang Perlu Diperhatikan
    1. Kenalkan satu jenis makanan di masa awal pemberian MPASI
    2. Berikan buah dahulu sebelum sayuran
    3. Mulai campurkan daging pada menu MPASI jika si kecil telah terbiasa
    4. Hindari menyajikan makanan yang hambar
    5. Hindari makanan yang bisa menimbulkan alergi
  3. 13 Resep MPASI
    1. Apple stew dengan kayu manis
    2. Puree pisang dan alpukat
    3. Puree labu apel
    4. Puree pisang, apel, dan yogurt
    5. Puree brokoli, buncis, dan apel
    6. Puree jagung manis dan bayam
    7. Puree nasi, kentang, dan wortel
    8. Puree beras merah, ayam, tahu, dan buncis
    9. Puree brokoli, kentang, dan kaldu ikan
    10. Puree kentang, daging, wortel, dan tomat
    11. Bubur ikan tuna
    12. Puree salmon dan oat
    13. Bubur beras jagung labu

1. Mengenal Bayi Berusia 6 Bulan dan Kebutuhan Makanannya

Bayi berusia 6 bulan mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam sistem pencernaan. (Foto: Pexels)
Kita semua tahu bahwa dalam 6 bulan pertama kehidupan bayi, makanan yang boleh diberikan kepada bayi hanyalah ASI. Ketika bayi menginjak usia 6 bulan, bayi dianggap sudah bisa mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). Berikut ini beberapa alasannya.

2. Sistem pencernaan bayi telah berkembang

Di usia 6 bulan, enzim pencernaan bayi mulai terbentuk dan saluran pencernaan pun semakin berkembang secara sempurna. Bayi juga sudah dapat mengoordinasikan otot-otot untuk menelan di dalam rongga mulut.
Meskipun demikian, MPASI harus diberikan secara bertahap, dengan tekstur yang semakin lama semakin padat sesuai tahapan usia bayi. Ini karena sistem pencernaan bayi berkembang dan berubah sesuai dengan tahapan usianya. Sebaiknya Anda mengenali sistem pencernaan bayi agar tepat dalam memberikan asupan makanan sesuai dengan usianya.
  • Refleks bayi sudah lebih terorganisasi

Pada usia 6 bulan, beberapa refleks bayi sudah lebih terorganisasi dibandingkan bulan-bulan awal kelahirannya. Bayi berumur 6 bulan biasanya sudah bisa menyangga kepalanya dengan baik dan duduk.
Selain itu, bayi juga sudah mampu menutup mulut jika sendok ditujukan ke mulutnya dan bisa menggerakkan makanan dari depan ke belakang mulut dengan lidahnya. Refleks lidah pun lebih baik dan bisa bergerak untuk mencegah benda asing masuk ke dalam mulut.
  • Bayi butuh tambahan nutrisi

Dengan bertambahnya usia, kebutuhan bayi akan nutrisi juga semakin meningkat. ASI saja tidak akan memenuhi kebutuhan nutrisinya. Walaupun tetap membutuhkan susu sebagai sumber kalori, bayi memerlukan nutrisi tambahan untuk melengkapi proses tumbuh kembang. Sebagai orang tua, Anda bisa memberikan makanan bayi sesuai tahap perkembangan.

5 Hal yang Perlu Diperhatikan

Meskipun sistem pencernaan bayi berusia 6 bulan sudah berkembang, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan sebelum memberikan MPASI. (Foto: Pexels)
Sebelum memberikan makanan padat pada bayi, perhatikan dulu beberapa hal ini.
  • Kenalkan satu jenis makanan di masa awal pemberian MPASI

Di masa awal pemberian MPASI, sebaiknya Anda memperkenalkan satu jenis makanan terlebih dahulu kepada buah hati. Anda bisa memberikan makanan yang mudah untuk dicerna dengan tekstur yang lembut seperti buah-buahan. Dilansir dari Popmama, jenis buah-buahan yang bisa dipilih antara lain pisang, buah naga, dan mangga.
  • Berikan buah dahulu sebelum sayuran

Mengenalkan sayuran sangat baik, tetapi perlu diperhatikan untuk tidak memberikan sayuran sebelum memberikan buah-buahan. Prinsip ini berlaku pada semua usia bahwa buah-buahan memang dikonsumsi terlebih dahulu sebelum mulai mengonsumsi makanan yang lebih berat. Tawarkan buah terlebih dahulu kepada si kecil sebelum memberikan menu sayur pada MPASI. Berikan lebih banyak buah dan sayuran jika ia kesulitan BAB.
  • Mulai campurkan daging pada menu MPASI jika si kecil telah terbiasa

Untuk menunjang kebutuhan nutrisinya, Anda bisa mulai mencampurkan daging pada menu MPASI jika si kecil telah terbiasa. Konsumsi daging dibutuhkan bayi untuk memberikan asupan zat besi dan gizi yang lebih optimal. Sebagai permulaan, Anda bisa memberikan daging ayam atau daging sapi.
  • Hindari menyajikan makanan yang hambar

Konsumsi gula dan garam berlebihan pada bayi memang tidak baik. Namun, tidak berarti makanan yang Anda berikan pada si kecil harus hambar atau tidak ada rasanya. Anda bisa mengganti gula dengan madu atau memberkan sedikit bubuk kayu manis atau bubuk jintan.
  • Hindari makanan yang bisa menimbulkan alergi

Memberikan MPASI merupakan cara memperkenalkan jenis makanan pada si kecil. Namun, sebaiknya Anda menghidari memberikan makanan yang berpotensi menimbulkan alergi seperti udang, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.
Dilansir dari The Asian Parent, cara untuk mengetahui apakah si kecil alergi terhadap suatu makanan adalah dengan memberikan satu jenis makanan terlebih dahulu selama 5–7 hari. Kemudian perhatikan apakah ada reaksi alergi terhadap si kecil. Jika dalam waktu seminggu itu tidak ada reaksi alergi, maka aman dikonsumsi oleh bayi Anda.

Tips Rumah.com

Berikan makanan yang dipotong kecil-kecil agar mudah masuk ke dalam mulut kecilnya, juga mudah dicerna di dalam perut si kecil.

13 Resep MPASI

Berikan MPASI yang teksturnya lembut dan mudah dicerna kepada bayi berusia 6 bulan. (Foto: Pexels)
Setelah memahami hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai MPASI, berikut ini 13 menu pilihan MPASI untuk bayi usia 6 bulan.

1. Apple stew dengan kayu manis

Bahan:
  • 1 buah apel
  • Air secukupnya
  • Bubuk kayu manis secukupnya
Cara membuat:
  • Masak irisan apel yang telah dikupas dan dipotong dadu di dalam air mendidih.
  • Haluskan apel yang telah dikukus dengan blender.
  • Saringlah apel dengan alat penyaring berlubang kecil.
  • Tambahkan sedikit bubuk kayu manis.
  • Aduk rata dan sajikan.

2. Puree pisang dan alpukat

Bahan:
  • Satu buah pisang
  • ½ buah alpukat
  • ASI secukupnya
Cara membuat:
  • Cuci bersih pisang dan alpukat.
  • Kupas pisang dan keruk bagian dalam alpukat.
  • Blender buah dan tambahkan susu hingga tercampur rata.

3. Puree labu apel

Bahan:
  • 1 buah apel merah (manis)
  • 100 gram labu kuning rebus dan haluskan
  • 1 sendok makan air jeruk manis
  • 100 ml ASI
Cara membuat:
  • Kupas apel dan buang bijinya.
  • Parut halus dan campur dengan ar jeruk manis. Kemudian sisihkan.
  • Haluskan labu kuning rebus.
  • Campurkan apel yang sudah diparut.
  • Cairkan dengan ASI, kemudian aduk rata.

4. Puree pisang, apel, dan yogurt

Bahan:
  • 1 butir apel manis (200 gram)
  • ½ buah pisang, potong-potong
  • 100 ml air matang
  • 1 sendok teh yogurt tanpa rasa atau plain
Cara membuat:
  • Kupas apel dan buang bijinya.
  • Potong-potong apel seukuran dadu.
  • Satukan apel dan pisang.
  • Tambahkan air.
  • Masak sampai mendidih dan apel layu. Angkat dan tiriskan.
  • Haluskan apel dan pisang dengan blender.
  • Tambahkan yogurt dan aduk rata.

5. Puree brokoli, buncis, dan apel

Buah apel bagus diberikan untuk bayi usia 6 bulan. (Foto: Pexels)
Bahan:
  • 60 gram brokoli
  • 60 gram buncis
  • 1 buah apel manis
Cara membuat:
  • Kupas apel dan buang bijinya.
  • Potong apel seukuran dadu.
  • Potong brokoli dan buncis kecil-kecil.
  • Kukus apel, brokoli, dan buncis sampai matang dan lunak.
  • Angkat buah apel dan sayuran.
  • Haluskan apel, brokoli, dan buncis dengan food processor atau blender sampai halus.
  • Tambahkan sedikit air matang.

6. Puree jagung manis dan bayam

Bahan:
  • Satu buah jagung manis berukuran sedang
  • 15 lembar daun bayam
  • 5 sdm air matang
Cara membuat:
  • Cuci bersih jagung manis dan bayam.
  • Rebus jagus manis sampai empuk dan mengeluarkan aroma, kemudian serut.
  • Masukkan bayam ke dalam air mendidih, kemudian masak dengan api kecil.
  • Campurkan bayam dengan jagung, dan masukan 5 sdm air matang.
  • Blender sampai halus.
  • Saring sampai tidak ada serat-serat kasar yang tersisa.

7. Puree nasi, kentang, dan wortel

Bahan:
  • 5 sdm nasi putih
  • 1 batang seledri
  • 1 buah wortel berukuran kecil
  • 1 buah kentang berukuran kecil
  • ASI
Cara membuat:
  • Cuci bersih seledri, wortel, dan kentang.
  • Masak nasi putih hingga menjadi bubur, lalu tambahkan seledri.
  • Kukus wortel dan kentang sampai empuk. Setelah matang, saring bubur, wortel, dan kentang.
  • Campur semua bahan dengan ASI, lalu aduk hingga rata.

8. Puree beras merah, ayam, tahu, dan buncis

Bahan:
  • 2 genggam beras merah
  • 25 gram ayam cincang
  • 1 bungkus tahu sutra
  • 5 buah buncis
  • Bawang putih
Cara membuat:
  • Rendam beras merah selama setengah hari.
  • Masak beras hingga menjadi bubur.
  • Kukus ayam selama 30 menit dengan rebusan kaldu bawang putih.
  • Kukus buncis dan tahu sutra selama 20 menit.
  • Tekan-tekan tahu di atas saringan hingga halus.
  • Blender buncis dan ayam. Setelah halus, saring dan sajikan.

9. Puree brokoli, kentang, dan kaldu ikan

Bahan:
  • ½ potong kentang
  • 3 potong kuntum brokoli
  • 3 sdm kaldu ikan
Cara membuat:
  • Cuci bersih kentang dan brokoli.
  • Potong kentang menjadi beberapa bagian.
  • Kukus brokoli bersama kentang yang dipotong-potong.
  • Setelah kentang dan brokoli dikukus hingga lembut, lalu tambahkan kaldu ikan.
  • Blender semua bahan hingga halus. Pindahkan ke mangkuk.
  • Tambahkan lagi 1 sendok makan air kaldu ikan jika terlalu kental.

10. Puree kentang, daging, wortel, dan tomat

MPASI yang dibuat dari wortel akan membantu memberikan asupan vitamin A untuk bayi Anda. (Foto: Pexels)
Bahan:
  • 1 buah kentang berukuran sedang
  • 25 gram daging sapi cincang
  • 1 buah wortel berukuran sedang
  • 1 buah tomat berukuran besar
  • Bawang putih, bawang bombai, dan daun bawang secukupnya
Cara membuat:
  • Rebus bawang putih, bawang bombai, dan daun bawang yang sudah dipotong-potong.
  • Kukus daging sapi cincang selama 30 menit bersama rebusan sebelumnya.
  • Parut kentang dan wortel, kemudian kukus.
  • Potong tomat dan kukus selama kurang lebih 20 menit.
  • Blender daging sapi dan tomat hingga halus. Saring sampai puree dan air terpisah.
  • Campurkan semua bahan hingga menyatu dan sajikan.

11. Bubur ikan tuna

Bahan:
  • 1 ruas jari ikan tuna
  • 1 cangkir beras putih
  • 3 iris bawang bombai
  • Jahe secukupnya
  • Seledri secukupnya
  • Air secukupnya
Cara membuat:
  • Rebus air dan masak beras putih.
  • Aduk hingga nasi setengah lembek.
  • Masukkan ikan tuna, bawang bombai yang sudah dicincang, dan jahe secukupnya untuk menghilangkan amis pada ikan.
  • Aduk hingga beras menjadi bubur ikan yang tercampur rata.
  • Masukkan seledri untuk menambah aroma.
  • Aduk hingga kekentalan bubur terasa pas.
  • Biarkan setengah dingin, kemudian saring.

12. Puree salmon dan oat

Bahan:
  • 2 sdm oat
  • 2 potong salmon
  • 100 ml air matang
  • 1 siung bawang putih
  • Perasan air jeruk nipis
  • Seledri
Cara membuat:
  • Parut ikan salmon.
  • Rendam parutan salmon dengan perasan air jeruk nipis selama 10 menit.
  • Kukus salmon yang telah direndam dengan air jeruk nipis bersama bawang putih yang dipotong kecil-kecil dan seledri.
  • Selagi menunggu salmon siap, masak oat hingga matang.
  • Campur salmon dan oat dalam satu wadah.
  • Blender salmon dan oat hingga lunak, kemudian saring sebelum disajikan.

13. Bubur beras jagung labu

Bahan:
  • 40 gram beras, kukus setengah matang
  • 40 gram labu kuning, parut
  • 10 gram jagung manis, parut
  • air matang secukupnya
Cara membuat:
  • Didihkan air matang.
  • Masukkan beras.
  • Masak beras sambil diaduk menjadi bubur.
  • Masukkan labu kuning dan jagung manis.
  • Lanjutkan memasak sambil diaduk.
  • Angkat bubur beras jagung labu, kemudian saring.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.

Tanya Rumah.com

Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Kalkulator KPR

Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.

Kalkulator Keterjangkauan

Ketahui kemampuan mencicil Anda berdasarkan kondisi keuangan Anda saat ini.

Kalkulator Refinancing

Ketahui berapa yang bisa Anda hemat dengan melakukan refinancing untuk cicilan rumah Anda saat ini