RumahCom – Atap rumah tentu saja merupakan salah satu bagian dari rumah yang sangat penting. Kalau diibaratkan, atap rumah sama seperti helm yang kita pakai ketika berkendara naik sepeda motor. Selain itu, atap rumah dapat mempengaruhi tampilan sebuah tempat tinggal karena terlihat jelas dari luar. Sehingga pemilihan bentuk dan model atap perlu mendapat perhatian agar memiliki nilai estetika. Salah satu model yang paling sederhana adalah jenis atap pelana.
Jenis pelana adalah atap yang bentuknya mirip pelana kuda. Atap bentuk pelana merupakan model atap yang paling sederhana karena hanya memiliki sisi miring, sementara sisi lainnya berupa dinding segitiga. Model atap ini adalah model yang paling sering ditemukan di berbagai kalangan masyarakat. Selain pelana, ada pula beberapa jenis lainnya yang perlu Anda ketahui. Berikut poin-poin pembahasan pada artikel ini:
- 7 Jenis Atap Rumah Berdasarkan Model
- Atap Model Pelana yang Banyak Digunakan untuk Kenyamanan Rumah
- 5 Jenis Atap Model Pelana
- 10 Plus Minus Atap Model Pelana
- 6 Jenis Atap Berdasarkan Material Bangunan dan Harganya
7 Jenis Atap Rumah Berdasarkan Model

Tentunya ada banyak jenis atap lainnya selain pelana. Pelana sendiri memang sederhana pembuatannya dan memiliki banyak kelebihan, tapi ada variasi model atap lainnya yang bisa Anda temukan. Berikut ini penjelasan lengkap atap bentuk pelana dan atap jenis lainnya juga:
1. Atap Model Pelana

Pelana bentuknya mirip pelana kuda, yang memiliki sisi miring, sementara sisi lainnya berupa dinding segitiga. Model pelana memiliki kemiringan 30-40 derajat sehingga akan tercipta ruangan di dalam plafon. Kemiringan ini dapat disesuaikan secara menjulang atau landai. Namun sebaiknya tidak dibuat terlalu menjulang agar genteng tidak mudah lepas, serta tidak terlalu landai agar air hujan tidak tergenang.
Model pelana memiliki banyak kelebihan antara lain pengerjaannya relatif cepat karena konstruksinya sederhana. Bahan yang diperlukan untuk membuat model atap ini juga lebih sedikit sehingga lebih murah dari segi biaya. Model pelana memiliki risiko bocor yang kecil karena air hujan akan langsung mengalir ke bawah.
Ini dikarenakan tidak ada pertemuan arah air yang berbeda-beda, sehingga atap in tidak memerlukan talang yang rentan bocor. Namun, atap model pelana juga memiliki kekurangan yaitu air hujan yang mengalir akan menjadi lebih kencang. Bagian dinding segitiga lebih sering terkena hujan dan angin, serta terpapar sinar matahari.
2. Atap Perisai

Atap perisai atau limasan memiliki bentuk seperti limas yang terdiri dari 4 bidang. Dua bidang berbentuk segitiga bertemu pada satu garis bubungan jurai. Sementara dua bidang lain berbentuk trapesium bertemu pada garis bubungan atas atau pada nook. Karena desainnya melebar seimbang dan presisi di semua sisi, atap ini akan memberikan perlindungan merata pada rumah.
3. Atap Gergaji

Atap gergaji merupakan model atap yang terdiri dari dua bidang atap atau lebih yang tidak sama lerengnya sehingga seolah seperti gergaji. Model atap gergaji lumrah digunakan untuk bangunan pabrik, gudang atau bengkel, karena mampu melindungi pekerja dan mesin-mesin pabrik dari sinar matahari langsung. Namun sekarang bentuk atap unik ini semakin banyak diminati untuk digunakan di rumah tinggal, terutama untuk rumah gaya industrial.
4. Atap Datar

Atap ini berbentuk datar dengan bidang permukaan rata, horizontal, memanjang, serta tanpa pertemuan sisi. Kelebihan atap ini adalah bentuknya yang minimalis, sehingga cocok untuk kesan rumah minimalis modern dengan tampilan ringkas dan elegan. Sementara kekurangan atap datar antara lain menyebabkan suhu dalam rumah menjadi panas sehingga harus diperhitungkan sirkulasi udaranya.
Tips Rumah.com
Jika Anda memilih atap berbentuk datar, pastikan air hujan masih bisa mengalir dengan membuat kemiringan di sudut tertentu.
5. Atap Sandar

Atap sandar atau sengkuap adalah model atap yang berbentuk satu bidang atap yang bersandar atau menempel pada tembok vertikal. Model atap ini lumrahnya digunakan untuk atap tambahan di emperan atau selasar rumah. Namun sekarang juga digunakan untuk atap rumah atau bangunan utama. Kebanyakan hunian kontemporer juga sudah menggunakan atap gaya ini untuk memberi sentuhan atraktif.
6. Atap Tenda

Model atap ini disebut atap tenda karena memiliki kemiringan bidang atap sama. Atap model ini biasanya digunakan pada bangunan yang memiliki bentuk persegi, yaitu sama panjang dan lebarnya. Bentuk jenis atap ini berupa empat bidang yang berukuran sama dan kemudian bertemu pada satu titik di puncak.
7. Atap Kubah

Model atap selanjutnya adalah atap kubah yang berbentuk melengkung setengah bola. Jenis atap ini biasa digunakan untuk bangunan masjid dan gereja. Namun lambat laun, model atap kubah ini juga diadopsi untuk arsitektur pada museum, gedung konser, gedung pertemuan, atau gedung yang digunakan untuk kesenian.
Atap Model Pelana Banyak Digunakan untuk Kenyamanan Rumah

Nah, dari sekian banyak model atap di atas, atap model pelana bisa dibilang salah satu yang cukup populer. Selain karena struktur atap yang sederhana dan mudah dibuat, materialnya juga cukup mudah ditemukan, seperti kayu dan besi, atau dinding untuk menghemat biaya. Selain hemat waktu pengerjaan, atap model pelana juga hemat biaya pembuatan. Itulah sebabnya atap bentuk ini sangat diminati oleh banyak kalangan masyarakat dan bisa ditemukan di mana saja di Indonesia.
Material pembuatan rangka atap model pelana juga bervariasi seperti kayu, besi, atau baja ringan. Namun dari segi efisiensi baik untuk waktu maupun biaya pembuatan atap model pelana, baja ringan bisa jadi pilihan tepat. Dengan material yang tepat niscaya atap model pelana akan lebih awet dan membuat rumah makin nyaman bagi keluarga. Memperhitungkan kualitas tentunya sangat penting bagi Anda yang hendak membangun rumah dengan atap model pelana. Nah, jika Anda memang sedang mencari rumah, berikut listing rumah di wilayah Jakarta Timur 3 kamar tidur.
5 Jenis Atap Model Pelana

Jenis atap model pelana memang paling umum digunakan dalam proses pembangunan rumah. Atap model pelana juga memiliki berbagai macam jenis yang dapat menjadi inspirasi bagi Anda yang sedang membangun rumah. Macam-macam atap model pelana antara lain:
1. Box Gable Roof

Jenis atap model pelana ini memiliki perpanjangan segitiga dengan bagian berbentuk kotak pada tiap ujung rumah. Atap ini sangat mirip dengan standar atap model pelana pada umumnya, yang membedakan hanyalah desain bagian segitiganya.
2. Front Gable

Front gable ditempatkan di depan rumah, dengan pintu depan yang biasanya ditaruh di bawah atap model pelana. Jenis atap model pelana ini umumnya ada diantara rumah-rumah bergaya kolonial, tetapi desainnya juga semakin populer.
3. Cross Gable Roof

Jenis cross gable roof terdiri dari dua atau lebih garis atap model pelana yang berpotongan pada sudut, seringnya dengan dua bubungan yang ditempatkan tegak lurus satu sama lain. Rumah-rumah dengan jenis atap ini memiliki layout yang lebih kompleks karena perubahan bentuk pelana yang melintang pada struktur rumah.
4. Gable Roof with Shed Roof Addition

Perubahan tipikal untuk perpanjangan atap model pelana yang sudah ada dilakukan untuk menambahkan atap gudang ke bubungan atap model pelana. Desain jenis atap ini sangat populer bagi pemilik properti yang ingin memperluas rumah karena memberikan banyak ruang tanpa harus sepenuhnya merubah struktur dan estetika dari atap tersebut.
5. Dutch Gable Roof

Jenis atap ini memiliki desain khas terdiri dari atap model pelana yang ditempatkan dia atas jurai luar atap yang memberikan banyak ruang loteng. Desain ini juga populer untuk pemilik properti karena menambah daya tarik estetik pada rumah juga menyediakan ruangan tambahan.
10 Plus Minus Jenis Atap Pelana

Selain hal-hal di atas, atap model pelana masih memiliki banyak kelebihan dan kekurangan masing-masing juga. Ketahui plus minus atap model pelana berikut ini terlebih dahulu sebelum Anda memutuskan untuk membangun model atap ini di hunian Anda, ya.
1. Pemasangan Praktis dan Mudah
Karena bentuk dan strukturnya yang sederhana, proses pemasangan atap model pelana memang terbilang lebih cepat. Anda tinggal menyesuaikan kemiringan atap model pelana dengan kebutuhan atau model yang Anda inginkan.
2. Struktur Material Lebih Hemat
Material yang dibutuhkan untuk membangun atap model pelana juga tidak terlalu banyak sehingga Anda bisa menghemat biaya. Pemasangan yang cepat juga membuat Anda tidak perlu mengeluarkan biaya banyak untuk jasa tukang.
3. Ruangan Menjadi Lebih Sejuk
Kemiringan atap model pelana juga membuatnya memiliki daya serap panas yang lebih maksimal sehingga ruangan di dalamnya menjadi lebih sejuk. Ruang kosong di bawah atap model pelana sebaiknya anda pasangi plafon juga untuk membuat udara makin sejuk.
4. Implementasinya Fleksibel

Implementasi model atap model pelana memang fleksibel untuk segala konsep arsitektur hunian. Mulai dari yang tradisional, modern, minimalis, hingga kontemporer dapat menggunakan atap model pelana.
5. Tidak Mudah Bocor
Dengan struktur atap model pelana yang miring, air hujan akan jatuh mengalir bebas ke bawah secara otomatis dan tidak akan ada genangan air di atas atap. Karenanya, kemungkinan untuk bocor juga menjadi lebih kecil.
6. Rentan Terhadap Terjangan Badai
Jika Anda tinggal di daerah dengan banyak angin kencang, mungkin perlu mempertimbangkan risiko atap model pelana. Segitiga atap model pelana yang menjadi tumpuan atap sangatlah penting, dan jika kekuatannya tidak seimbang di kedua sisi, angin kencang atau badai dapat meningkatkan risiko roboh.
7. Risiko Beban Air Hujan yang Sangat Deras

Karena hanya memiliki 2 sisi, aliran air hujan akan menerpa atap pelana dengan deras. Jika sudut kemiringan atap pelana terlalu landai, beban air hujan pada atap pelana akan membuatnya menjadi rentan roboh.
8. Kemungkinan Mudah Retak
Akibat terpaan hujan dan sinar matahari terus menerus, dinding segitiga yang menopang atap pelana akan mudah mengalami keretakan. Siasati dengan menggunakan cat eksterior khusus yang dapat melindungi dari elemen cuaca.
9. Ada Kemungkinan Roboh
Atap pelana yang melindungi penghuni rumah dari segala elemen cuaca pastilah terpapar sinar matahari, hujan, dan angin kencang. Jika tidak menggunakan material yang benar dan dipasang dengan tepat, kemungkinan roboh dapat lebih besar.
10. Membutuhkan Pemasangan yang Cermat dan Teliti

Untuk menghindari keretakan dan roboh, Anda harus membangun jenis atap pelana dengan cermat. Lakukan perhitungan yang seksama. Kemiringan ideal atap pelana adalah 30-40 derajat. Sewa jasa tukang ahli untuk memasang jenis atap pelana dengan benar pada rumah Anda.
7 Jenis Atap Berdasarkan Material Bangunan dan Harganya

Atap rumah selain indah dilihat, juga harus kuat dan kokoh agar bisa melindungi rumah dengan sempurna. Karena itu pemilihan material atap sangat penting. Material atap yang kuat akan mampu bertahan lama dan tidak mudah rusak. Berikut adalah jenis atap menurut material bangunan yang bisa Anda pilih untuk rumah idaman Anda.
1. Bahan Liat

Atap jenis ini diproduksi dengan melalui dua proses, yaitu proses press dan pembakaran. Atap dari bahan liat digemari karena ekonomis, awet, dan kuat. Coba pertimbangkan jenis atap dengan bahan tanah liat ini untuk diterapkan di hunian Anda. Harga genteng dengan bahan tanah liat cukup terjangkau, sekitar Rp2.750 per buah. Tentu harga dapat berbeda-beda tergantung dari toko dan merek genteng.
2. Bahan Aspal
Jenis atap ini diproduksi dengan memadukan fiberglass dan aspal yang dilapisi mineral. Atap ini memiliki kelebihan yaitu praktis, ringan, tahan api, dan anti jamur. Sebagai patokan harga per m2 Rp282.000 untuk merek Bitumen Tegola Top Single Tradisional.
3. Bahan Metal

Jenis atap ini diproduksi dengan memadukan fiberglass dan aspal yang dilapisi mineral. Atap ini memiliki kelebihan yaitu praktis, ringan, tahan api, dan anti jamur. Sebagai patokan harga per m2 Rp282.000 untuk merek Bitumen Tegola Top Single Tradisional.
4. Bahan Keramik
Jenis atap rumah keramik awet, tahan lama, minim perawatan, serta ramah lingkungan. Atap dari bahan keramik memiliki kesan mewah dan cocok untuk hunian dengan arsitektur Mediterania. Sebagai gambaran Genteng Keramik Utama menjual dengan harga Rp18.650 per buah.
5. Bahan Beton

Jenis atap rumah keramik awet, tahan lama, minim perawatan, serta ramah lingkungan. Atap dari bahan keramik memiliki kesan mewah dan cocok untuk hunian dengan arsitektur Mediterania. Sebagai gambaran Genteng Keramik Utama menjual dengan harga Rp18.650 per buah.
Mengenal Baja Ringan: Harga, Kelebihan, dan Kekurangannya
Simak selengkapnya di sini!
6. Gypsum
Jenis atap rumah keramik awet, tahan lama, minim perawatan, serta ramah lingkungan. Atap dari bahan keramik memiliki kesan mewah dan cocok untuk hunian dengan arsitektur Mediterania. Sebagai gambaran Genteng Keramik Utama menjual dengan harga Rp18.650 per buah.
7. PVC
PVC atau polivinil kloridajuga cukup populer sebagai material. Uniknya bagian luarnya sudah memiliki pola atau motif sehingga tidak perlu finishing oleh tukang. Dan yang paling penting, plafon ini kuat di area lembab. Harga PVC dari Genteng West Roof di patok sekitar Rp480.000 per buah.
Itulah dia ulasan mengenai berbagai macam jenis atap berdasarkan material, khususnya atap pelana. Apakah Anda sudah tahu jenis atap mana yang cocok untuk rumah Anda? Jika bingung, pilih saja atap pelana yang fleksibel dan cocok untuk gaya arsitektur hunian apa saja.
Rumah bisa memberikan kenyamanan yang tak bisa diungkapkan. Terus apa sih enaknya punya rumah sendiri? Simak selengkapnya di video berikut ini!
Itu dia ulasan mengenai atap pelana, juga model atap lainnya berdasarkan material. Apakah Anda sudah tahu atap mana yang cocok untuk Anda? Jika bingung, pilih saja atap pelana yang fleksibel dan cocok untuk gaya arsitektur hunian apa saja. Jangan lupa untuk melakukan pemasangan yang tepat ya agar atap pelana rumah Anda tahan lama dan bebas masalah.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.