Mengenal Aeroponik, Sistem Hidroponik Paling Teknis

Tim Editorial Rumah.com
Mengenal Aeroponik, Sistem Hidroponik Paling Teknis
RumahCom – Setelah akrab dengan sistem hidroponik, kini muncul sistem tanam aeroponik. Kedua sistem ini sama-sama menggunakan media air. Bedanya, aeroponik menyemprotkan unsur larutan hara ke dalam akar tanaman sehingga hasil panen aeroponik memiliki kualitas tinggi. Lebih menarik lagi, Anda tetap dapat hasil panen yang lebih baik dari metode biasa.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang sistem aeroponik, artikel ini membahas:
  1. Apa Itu Aeroponik?
  2. Keunggulan dan Kekurangan Sistem Aeroponik
  3. Tahapan Merakit Sistem Aeroponik
    1. Proses menyemai benih
    2. Membuat instalasi pengabutan dengan pipa PVC
    3. Menanam pada media styrofoam
  4. Tanaman Paling Rekomendasi dengan Sistem Aeroponik
    1. Jenis sayuran
    2. Jenis umbi-umbian

Apa Itu Aeroponik?

Akar tumbuh menggantung di udara. (Foto: Pixabay)
Aeroponik adalah sistem bercocok tanam di udara tanpa menggunakan tanah. Jadi, akar tanaman dibiarkan tumbuh menggantung tanpa media tanah, pada tempat yang telah dijaga kelembapannya.
Sistem tanam ini memerlukan air dan sekilas hampir sama dengan hidroponik. Namun, pada aeroponik, air diberikan larutan hara lalu disemburkan ke akar tanaman dalam bentuk kabut dan cara kerja ini disebut juga pengabutan. Lalu, akar tanaman akan menyerap larutan hara yang membantunya untuk tumbuh dengan baik.
Proses pengabutan ini dilakukan terus menerus hingga panen. Jika memang harus berhenti atau off, sebaiknya tidak lebih dari 15 menit. Tujuannya supaya pengabutan menurunkan suhu di sekitar daun dan mengurangi evapotranspirasi sehingga tanaman selalu segar.
Sistem aeroponik tidak menggunakan media tanah, maka memberikan manfaat bagi petani dan Anda yang tidak mempunyai lahan untuk terus bercocok tanam. Anda bisa melakukannya di pekarangan rumah karena umumnya, media tanam yang digunakan berupa styrofoam dan membiarkan akar tanaman menggantung di udara. Mengenai kualitas, sayuran hasil panen aeroponik akan terasa lebih segar, renyah, dan higienis.

Keunggulan dan Kekurangan Sistem Aeroponik

Sistem aeroponik membuat tanaman menerima nutrisi dan oksigen lebih banyak. (Foto: Pixabay)
Saat ini banyak petani yang menerapkan sistem tanam aeroponik. Petani rumahan di perkotaan yang menanam sayuran untuk kebutuhan pribadi pun mulai menerapkan aeroponik. Hal ini karena aeroponik memiliki beberapa keunggulan berikut ini, seperti yang dilansir dari Petaniindo:
  1. Sistem aeroponik membantu lingkungan dengan menghemat air.
  2. Sistem aeroponik mengurangi jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat.
  3. Karena akar di udara, tanaman menerima lebih banyak oksigen.
  4. Oksigen tambahan yang tanaman terima dapat meringankan pertumbuhan patogen berbahaya.
  5. Larutan nutrisi yang digunakan lebih hemat. Hal ini karena saat proses pengabutan pada sistem aeroponik, akar tanaman menyerap langsung nutrisi yang diberikan. Tidak ada larutan yang terbuang sia-sia dan tanaman tumbuh dengan segar.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, sistem aeroponik juga memiliki kekurangan, yaitu:
  1. Biaya pembuatan sistemnya cukup mahal.
  2. Alat bergantung pada listrik, sehingga ketika aliran listrik mati, alat tidak bisa bekerja.
Mau punya rumah berdesain compact seperti keunggulan bercocok tanam dengan sistem aeroponik? Cek pilihan rumah berdesain compact mulai harga Rp500 jutaan di sini.

Tahapan Merakit Sistem Aeroponik

Hemat biaya dengan merakit sendiri instalasi aeroponik. (Foto: Pixabay)
Ada beberapa tahapan saat melakukan sistem aeroponik. Simak tahapannya berikut ini.

1. Proses menyemai benih

Benih atau biji tanaman tidak bisa langsung ditanam secara aeroponik, tapi harus disemai dulu pada rockwool. Caranya, buatlah lubang pada rockwool lalu setiap lubang ditanami satu benih. Simpan pada ruangan gelap agar benih cepat tumbuh. Setelah benih tumbuh dengan jumlah daun minimal dua helai, pindahkan pada lubang-lubang di styrofoam dengan posisi akar menggantung.

2. Membuat instalasi pengabutan dengan pipa PVC

Meskipun biaya pembuatan sistem aeroponik cukup mahal, untuk mengurangi biaya ini, Anda bisa merakit sendiri instalasi aeroponik dengan menggunakan pipa PVC. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain:
  • Pipa PVC ukuran 4 dim sepanjang 2 meter atau sesuai keperluan
  • Pipa PVC ukuran 2 dim
  • Pipa PVC ukuran ¾ dim
  • Sprinkler nozzle
  • Gergaji
  • Bor listrik
Yuk, ikuti langkah merakit instalasi aeroponik yang dilansir dari Paktanidigital berikut ini.
  • Pilih pipa PVC yang memiliki ukuran 4 dim dan 2 dim. Kemudian pipa 4 dim dipotong sepanjang 2 meter sesuai keperluan. Pipa ini digunakan sebagai kerangka dasar dari instalasi.
  • Setelah pipa selesai dipotong, buatlah lubang pada pipa ukuran 4 dim. Lubang yang dibuat harus disesuaikan dengan pipa ukuran 2 dim karena pipa ukuran 2 dim akan dihubungkan ke pipa ukuran 4 dim.
  • Setelah lubang jadi, rangkai pipa ukuran 4 dim dan 2 dim secara vertikal.
  • Setelah rangkaian selesai, di ujung pipa dibagian bawah akan dimasukkan saluran yang menghubungkan pipa dengan bak penampungan nutrisi.
Setelah langkah di atas selesai, selanjutnya Anda perlu membuat instalasi pengabutan yang akan menyemprotkan nutrisi ke akar. Caranya:
  • Pada pembuatan instalasi nutrisi, ukuran pipa yang digunakan adalah ¾ dim dan pipa ini kemudian dipotong. Setelah dipotong, pipa akan dimasukkan ke dalam pipa berukuran 4 dim.
  • Untuk meletakkan kepala noozle yang akan menjadi tempat tanaman tumbuh, dibuat lubang di sepanjang pipa ukuran ¾ dim, kemudian diberikan jarak. Dengan begitu, nutrisi yang keluar dari pipa instalasi yang berbentuk kabut akan berada tepat di daerah perakaran tanaman.
  • Sambung pipa berukuran ¾ dim tadi hingga seluruh pipa yang masuk ke dalam pipa 4 dim saling berhubungan.
  • Ujung pipa yang berukuran ¾ dim kemudian disambungkan ke bak larutan nutrisi yang telah dibuat. Setelah instalasi jadi, alirkan larutan nutrisi pada pipa dengan bantuan pompa listrik.

Tips Rumah.com

Kualitas dan kuantitas panen aeroponik yang terjamin membuat Anda tertarik menerapkan sistem aeroponik di rumah? Pilih tanaman yang hasil panennya paling menguntungkan dan akan dimanfaatkan oleh keluarga Anda.

3. Menanam pada media styrofoam

Siapkan styrofoam yang akan digunakan sebagai media tanam. Kemudian beri lubang-lubang dengan jarak 15 cm dan isi dengan rockwool atau busa. Tancapkan benih yang telah disemai pada rockwool atau busa, lalu biarkan akarnya menjuntai bebas ke bawah. Pasang instalasi pengabutan yang telah dibuat pada dasar atau bagian bawah untuk menyemprotkan kabut larutan hara ke atas sebagai sumber nutrisi bagi akar tanaman.

Tanaman Paling Direkomendasikan dengan Sistem Aeroponik

Mau menanam sayuran atau umbi? Aeroponik pilihan terbaiknya. (Foto: Unsplash)
Jika Anda tertarik mengembangkan sistem aeroponik di rumah, tanaman yang direkomendasikan adalah jenis tanaman berupa sayuran daun yang waktu panennya sekitar satu bulan setelah pindah tanam. Anda juga perlu mempertimbangkan tanaman yang perawatannya mudah dan pertumbuhannya cepat.

1. Jenis sayuran

Tak perlu bingung, berikut ini daftar sayuran yang direkomendasikan untuk aeroponic.
  • Selada
  • Kangkung
  • Bayam
  • Sawi
  • Bok choy
  • Mint dan basil
  • Tomat
  • Mentimun
Jika Anda menanam tomat, sistem aeroponik memungkinkan Anda untuk mendapatkan hasil panen empat kali dalam satu tahun. Padahal dengan sistem tradisional, Anda hanya bisa mendapatkan hasil panen satu atau dua kali dalam satu tahun.

2. Jenis umbi-umbian

Selain sayuran, Anda juga bisa menanam umbi-umbian. Dibandingkan dengan sistem tanam konvesional, biasanya ukuran umbi-umbian hasil aeroponik lebih kecil. Namun, secara kualitas tidak kalah bagus karena bagian umbi menyerap langsung nutrisi yang disemprotkan. Beberapa umbi yang cocok untuk sistem aeroponik antara lain:
  • Kentang
  • Ubi
  • Wortel
  • Lobak
Salah satu keunggulan sistem aeroponik adalah jarak antar tanaman yang lebih rapat. Dengan cara ini, Anda bisa menanam lebih banyak tanaman dibanding sistem biasa. Mengapa demikian? Tanaman membutuhkan lebih banyak oksigen sebagai nutrisi. Pada sistem aeroponik, tanaman dapat memiliki oksigen lebih banyak meskipun jaraknya lebih dekat. Akar tetap dapat tumbuh subur meski hanya dengan air dan udara terbuka. Menarik, bukan?
Berencana membeli rumah saat pameran properti? Supaya Anda tidak silau dengan promonya, simak dulu tipsnya di video ini.
Temukan lebih banyak panduan dan tips membeli rumah dalam Panduan dan Referensi.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.

Tanya Rumah.com

Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Kalkulator KPR

Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.

Kalkulator Keterjangkauan

Ketahui kemampuan mencicil Anda berdasarkan kondisi keuangan Anda saat ini.

Kalkulator Refinancing

Ketahui berapa yang bisa Anda hemat dengan melakukan refinancing untuk cicilan rumah Anda saat ini