RumahCom – Membeli rumah nampak seperti proses yang menakutkan karena menjadi pembelian paling mahal dan emosional dalam hidup Anda. Namun jangan khawatir, karena dengan perhitungan dan tekad yang cermat, Anda pun bisa memiliki rumah bahkan selama pandemi. Apalagi kalau Anda sudah memiliki gaji dua digit seperti beli rumah gaji 10 juta.
Dari penghasilan sebesar Rp10 juta per bulan, tentunya akan lebih cepat bagi Anda untuk mengumpulkan uang muka sesuai dengan harapan. Selain itu, Anda juga bisa mengakses rumah dengan harga jual yang lebih tinggi. Mereka dengan gaji di bawah Rp10 juta saja bisa menabung uang muka dan membeli rumah, mengapa Anda tidak?
NY Times menyebut, trik utamanya adalah jangan lupa untuk meninjau laporan mutasi bank dan kebiasaan pengeluaran Anda selama beberapa bulan terakhir. Tujuannya tak lain adalah untuk mengetahui pengeluaran Anda untuk segala hal, mulai dari tagihan ponsel hingga layanan streaming sampai agenda pergi ke restoran mingguan.
Setelah Anda memiliki gambaran yang lebih baik tentang kebiasaan pengeluaran Anda, tentukan berapa banyak dari gaji senilai Rp10 juta yang ingin dialokasikan untuk pembayaran rumah bulanan. Apalagi, karena pandemi, kepemilikan rumah acapkali lebih terjangkau dari sebelumnya. Suku bunga KPR juga lebih rendah. Jadi kalau Anda memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman, manfaatkan dengan baik karena dapat membantu penghematan yang signifikan.
Hitung dengan cermat dana yang disisihkan untuk beli rumah gaji 10 juta, dimana angka ini termasuk pembayaran pokok, bunga, pajak, dan asuransi Anda, yang ditambahkan ke jumlah KPR bulanan. Secara keseluruhan, rasio total utang terhadap pendapatan Anda, termasuk pembayaran mobil dan tagihan kartu kredit, harus tidak melebihi 43 persen. Berikut tips lebih dalam untuk beli rumah gaji 10 juta.
Sebelum membayar uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR) jangan sampai nasib Anda seperti nasi sudah menjadi bubur. Anda harus tahu, ketika membeli rumah pertama, banyak yang mesti diperhatikan karena minimnya pengalaman. Lihat kebutuhan Anda terlebih dahulu, kalau baru mampu beli rumah seharga Rp400 jutaan jangan membeli yang Rp500 juta. Bisa-bisa cicilan hanya jalan setahun-dua tahun, lalu macet.
Rasio total cicilan yang direkomendasikan adalah maksimal 40 persen dari penghasilan. Jadi kalau gaji Anda Rp10 juta, berarti maksimal cicilan tiap bulan setidaknya senilai Rp4 juta. Kalau Anda sedang melakukan cicilan lain jangan memaksakan untuk mengambil lagi cicilan lebih dari Rp 3 juta karena sudah melebihi rasio cicilan yang sehat buat keuangan.
Sebaiknya kalkulasikan dulu secara cermat biaya total KPR. Dalam KPR, ada sederet biaya yang menambah beban pembelian rumah, di antaranya yakni notaris, asuransi, biaya provisi, serta administrasi. Selain itu, jangan lupa meninjau kapasitas keuangan pribadi. Hanya karena rumah dirasa pas dengan keinginan, belum tentu cocok juga dengan kemampuan Anda dengan gaji Rp10 juta. Pastikan juga penghasilan di sini adalah gaji tetap per bulan Rp10 juta. Sebab bank tidak akan menghitung bonus, komisi, atau pemasukan lain yang sifatnya tak pasti.
1. Mencari Hunian Sesuai Kemampuan
Ketika pemberi melihat gaji gaji tahunan Anda, hal itu untuk menegaskan bahwa KPR bulanan Anda dan biaya perumahan terkait tidak akan melebihi lebih dari 28 persen dari pendapatan kotor bulanan Anda. Anda harus menetapkan anggaran yang realistis sebelum mengajukan KPR. Melansir Surfky, pedoman lain yang harus diikuti adalah biaya KPR Anda tidak lebih dari 2,5 hingga 3 kali gaji tahunan Anda.
Jadi kalau Anda bergaji Rp10 juta yang berarti Rp120 juta per tahun, berarti Anda sebaiknya mencari anggaran maksimum untuk beli rumah secara KPR maksimal Rp360 juta. Besaran KPR tersebut akan membantu Anda untuk memilih rumah dengan harga yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Kalau Anda bergaji Rp10 juta per bulan. Tetapkan batas maksimal cicilan rumah per bulan sebesar Rp3 juta. Anda masih bisa menemukan banyak rumah dengan cicilan Rp3 juta per bulan. Nah, Anda yang sedang mencari rumah dengan anggaran terbatas, pilihan hunian di bawah Rp700 jutaan ini bisa jadi opsinya.
2. Buat Tujuan Beli Rumah yang Jelas
Cara beli rumah gaji 10 juta juga harus jelas tujuannya. Anda harus memutuskan tujuan pembelian rumah tinggal. Apakah untuk dihuni bersama keluarga atau untuk investasi. Ketika sudah memutuskan untuk membeli rumah atau berinvestasi, maka sementara waktu hentikan dulu investasi lainnya seperti untuk dana pensiun demi terkumpulnya uang muka rumah. Apalagi saat ini dana pensiun masih bisa ditopang dari dana BPJS Ketenagakerjaan.
Setelah memastikan harga rumah yang ingin dibeli, Anda bisa menentukan target tabungan. Target tabungan disini tidak harus sesuai dengan harga rumah, bahkan Anda bisa melebihkannya apabila ingin menambah dekorasi maupun melakukan renovasi rumah. Selain itu, sebuah properti akan membutuhkan dokumen-dokumen legalitas yang harus Anda urus. Proses ini tentunya juga akan memakan biaya. Karena itu, akan lebih baik jika target tabungan Anda dilebihkan dari harga rumah.
Bagi Anda yang sering bingung untuk menyisihkan uang reguler dan uang tabungan. Sebagai solusi dari masalah tersebut, cobalah membuat satu rekening baru khusus untuk menabung. Diamkan rekening tersebut hingga semua uangnya terkumpul. Dengan begitu Anda tidak perlu repot-repot lagi untuk menyisihkan uang tabungan dalam satu rekening. Hal ini juga bisa menghindarkan Anda memakai uang untuk hal yang tidak diperlukan.
3. Tetapkan Niat dan Komitmen
Tergantung pada jenis KPR yang dipilih, pembayaran harus dilakukan secara konsisten dalam jumlah dan dilakukan setiap bulan. Pada awalnya, sebagian besar pembayaran Anda akan digunakan untuk melunasi bunga pinjaman Anda. Karena jumlah ini berkurang, semakin banyak pembayaran Anda akan mulai diterapkan ke pokok pinjaman. Ini berarti untuk beberapa tahun pertama pinjaman Anda, pembayaran difokuskan untuk membayar bunga daripada pokok.
Faktor utama yang membuat Anda tidak berhasil menabung adalah tidak konsisten. Menabung untuk membeli rumah tentu membutuhkan waktu yang panjang, mengingat nilai rumah yang tinggi. Karena akan dilakukan untuk jangka panjang, maka untuk membeli rumah juga harus diiringi dengan niat dan tekad yang kuat. Jangan sampai goyah dan akhirnya tergoda dengan hal lain. Pastikan target rumah bisa tercapai.
4. Siapkan Uang Muka Beli Rumah
Berapa minimal DP rumah? Normalnya uang muka rumah dikenakan sebesar minimal 10-15 persen dari harga jual. Besaran tersebut sesuai aturan Bank Indonesia (BI). Namun itu berlaku untuk rumah kedua dan seterusnya. Jika kepemilikan rumah pertama, sudah ada aturan 0 persen alias dibebaskan, merujuk pada aturan BI sejak Agustus 2018. Jadi, Anda bisa ajukan KPR tanpa DP. Pastikan Anda memiliki cukup modal likuid yang ditabung untuk memiliki rumah baru Anda. Impian Anda tentang kepemilikan rumah dapat dengan cepat pupus jika Anda tidak dapat menyediakan jumlah uang yang cukup untuk uang muka.
Tips Rumah.com
Untuk mengkalkulasikan keuangan Anda dalam membayar uang muka, sisihkan sebesar 30 persen dari gaji menjadi rumusan baku yang dianjurkan dalam menabung. Dengan kata lain, kalau Anda bergaji Rp 10 juta harus sisihkan uang buat ditabung sebesar Rp3 juta untuk DP. Jika komitmen selalu terjaga, maka rencana beli rumah gaji 10 juta tak hanya sekadar angan.
5. Pilih Skema Pembiayaan
Saat ini telah ada beragam fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dengan fasilitas tersebut, bank dapat membantu kamu memperoleh rumah dengan cara dicicil dalam waktu yang fleksibel, umumnya maksimal 20 tahun atau disesuaikan dengan kemampuan pembayaran dan ketentuan masing-masing bank. Dengan begitu, beli rumah jadi tidak seberat yang dibayangkan. Anda bisa pilih mau skema KPR konvensional atau pembiayaan KPR syariah.
Mengutip Sikapi Uangmu OJK, selain mencicil dengan fasilitas KPR melalui lembaga jasa keuangan, sekarang banyak merebak pembelian rumah dengan cara mencicil langsung kepada developer (pengembang) dengan akad syariah. Lazimnya akad yang digunakan adalah Istishna. Istishna adalah jual beli barang dalam bentuk pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai kesepakatan.
Secara prosedur, setiap adanya pesanan dari calon konsumen akan dituangkan dalam Surat Pemesanan Pembelian Rumah (SPPR) yang di dalamnya menerangkan semua hal secara tertulis, ditandatangani oleh konsumen, kemudian disetujui oleh pengembang. Tidak ada sistem denda dalam skema ini, begitu pula perbankan dan perusahaan asuransi tidak ikut dilibatkan.
Jangan lupa bahwa tetap berlaku sejumlah syarat dan ketentuan dalam mengajukan KPR. Penting pula diperhatikan track record pengembang sebelum memutuskan untuk membeli sebuah properti. Karena tidak sedikit ulah developer (pengembang) yang mengecewakan konsumen. Sekarang tinggal pilihan ada di tangan Anda, mau memanfaatkan fasilitas yang mana?
6. Selesaikan Hutang
Terkadang tanpa sadar Anda mengeluarkan uang dalam jumlah besar tanpa perhitungan yang baik. Jika ingin menabung, tentu saja kebiasaan tersebut harus segera dihilangkan. Lakukan pengelolaan uang dengan baik agar target Anda bisa tercapai sebagaimana mestinya. Sebelum berencana mengeluarkan uang, perhitungkan dan pertimbangkan setiap rupiah yang keluar. Setiap lembar uang tersebut sangat berharga jika hanya dihamburkan untuk sesuatu yang tidak penting. Termasuk mencermati utang yang tanpa sadar juga Anda lakukan.
Jika sudah berniat ingin cara menabung untuk beli rumah berhasil, sebaiknya Anda menghindari hutang. Hutang di tempat lain hanya akan membuat tanggungan Anda bertambah dan menjadi tidak fokus menabung untuk satu tujuan. Pastikan Anda telah melunasi semua hutang sebelum mulai untuk menabung rumah. Banyaknya hutang akan menghambat target tabungan tercapai, yang berarti keinginan untuk segera mendapat rumah impian juga harus tertunda.
2. Simulasi Beli Rumah Gaji Rp10 Juta
Anda pun bisa mulai melakukan penghitungan atau simulasi KPR dengan gaji bulanan Rp10 juta. Dengan gaji Rp10 juta, Anda hendak membeli rumah seharga Rp300 juta. Jangka waktu yang bisa Anda sesuaikan adalah KPR selama 20 tahun. Anda pun mengajukan KPR konvensional kepada bank yang menawarkan bunga sepuluh persen flat per tahun, selama dua tahun pertama. Berikut perhitungannya saat Anda membeli rumah dan tetap mampu mengeluarkan biaya hidup bulanan.
Dengan harga rumah Rp300 juta, DP yang harus Anda bayarkan adalah :
15 persen x Rp300 juta = Rp45 juta
Setelah mengetahui DP yang mesti dibayarkan, saatnya menghitung hutang pokok Anda menjadi :
Rp300 juta – Rp45 juta = Rp255 juta
Maka di bawah ini adalah simulasi cicilan dua tahun pertama:
Untuk menghitung cicilan berarti utang pokok/tenor =
Rp255 juta/240 bulan = Rp1.065.500
Bunga per bulan =
(Saldo pokok sebelumnya x sepuluh persen) / 12 bulan = (Rp255 juta x 10 persen)/12 bulan = Rp2.125.000
Jadi, cicilan dua tahun pertama yang harus Anda bayar adalah cicilan pokok ditambah bunga =
Rp1.065.000 + Rp2.125.000 = Rp3.190.000 per bulan
Dengan demikian, dalam dua tahun, Anda harus mengeluarkan biaya sebesar :
Rp3.190.000 x 24 bulan = Rp76.560.000
Jadi, utang pokok tersisa adalah
Rp255.000.000 – Rp76.560.000 = Rp178.440.000
*Yang dimaksud saldo pokok adalah sisa utang pokok yang belum terbayar
Selanjutnya, Anda dapat menghitung cicilan pada bulan ke-25 hingga lunas 18 tahun kemudian. Anda tinggal melihat besaran bunga floating yang berlaku pada tahun ketiga dan berikutnya, dan memasukkannya dengan formula penghitungan di atas. Tentu saja, biaya tersebut mengabaikan provisi, jasa notaris, serta biaya administrasi lain yang muncul dalam pengurusan KPR.
Jika Anda belum akrab dengan investasi tanah, simak syarat tanah yang layak dijadikan investasi berikut ini.