RumahCom – Isu kelangkaan minyak bumi membuat ilmuwan dan banyak pihak lain mencoba menemukan sumber bahan bakar lain. Salah satunya biofuel. Biofuel adalah bahan bakar nabati yang berasal dari tumbuhan, material alga, dan hewan namun lebih cenderung pada tanaman.
Terdengar sangat menjanjikan sebagai sumber energi di masa depan, apa saja jenis dan perkembangannya di Indonesia. Melalui artikel ini, berikut pembahasan mengenai biofuel yang bisa Anda dapatkan:
- Apa itu Biofuel?
- Fungsi Biofuel
- Keunggulan dan Kekurangan Biofuel
- Bagaimana Perkembangan Biofuel di Indonesia
- Beda Biofuel dengan Biodiesel
Apa Itu Bored Pile? Fungsi, Jenis, Keunggulan dan Kekurangannya
Simak penjelasan mengenai bored pile selengkapnya di sini!
Apa itu Biofuel?

Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari nabati atau tumbuhan. Sama seperti bahan bakar fosil, biofuel juga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti alat transportasi. Ada 3 jenis biofuel yang dihasilkan antara lain, cair, padat, dan juga gas. Biofuel sendiri didapatkan dengan 3 cara. Pertama dengan fermentasi limbah basah seperti kotoran hewan tanpa oksigen untuk menghasilkan jenis biogas. Biogas sendiri mengandung sekitar 60 persen gas metana.
Kedua dengan pembakaran limbah organik kering contohnya sampah rumah tangga, limbah industri, dan juga pertanian. Terakhir, cara mendapatkan biofuel bisa dengan melakukan fermentasi jagung atau tebu guna menghasilkan 2 tipe biofuel yakni alkohol dan ester.
Fungsi Biofuel

Fungsi utama biofuel tentu sebagai bahan bakar alternatif selain minyak bumi dari fosil. Umumnya biofuel digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, pembangkit listrik, dan kegiatan rumah tangga seperti memasak.
Menurut Departemen Energi Amerika Serikat, biofuel seperti etanol menghasilkan 48 persen karbon dioksida lebih sedikit dibandingkan bahan bakar konvensional. Sementara, biodiesel bahkan hanya melepaskan seperempat karbon dioksida dari bahan bakar diesel biasa. Hal ini tentu sangat baik dan ramah lingkungan mengingat pemanasan global yang semakin parah akibat hasil pembakaran minyak bumi dan aktivitas sehari-hari.
Tips Rumah.com
Jika punya dana lebih, pasang panel surya di rumah untuk menghemat energi listrik
Keunggulan dan Kekurangan Biofuel

Meskipun digadang lebih baik daripada bahan bakar fosil, biofuel juga memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri antara lain:
1. Kelebihan Biofuel
- Biaya produksi rendah.
Dibandingkan dengan bahan bakar fosil, proses pembuatan biofuel lebih mudah dan murah. Bagi perekonomian, kehadiran biofuel akan sangat membantu terutama bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah karena mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar konvensional. Selain itu bagi suatu negara, pemanfaatan biofuel juga akan membuatnya tidak bergantung pada negara penghasil minyak bumi. Dengan demikian, negara tidak perlu lagi khawatir akan harga minyak dunia yang bisa melonjak tiba-tiba.
- Pembaruan energi yang cepat
Butuh jutaan tahun agar fosil dapat menjadi minyak bumi yang kita gunakan saat ini. Proses pembuatan yang membutuhkan waktu lama membuat minyak bumi akan semakin menipis dan langka. Berbeda dengan biofuel yang berasal dari limbah tanaman dan kotoran hewan, bahan baku tersebut relatif mudah dan cepat terbarukan.
- Ramah lingkungan
Jumlah karbon dioksida yang dilepaskan dari hasil pembakaran biofuel terbukti lebih sedikit dibandingkan minyak bumi. Asap yang dihasilkan dari kendaraan pengguna biofuel pun lebih sedikit. Fakta ini jelas sangat menguntungkan karena mengurangi jumlah polutan yang menyebabkan pemanasan global.
2. Kekurangan Biofuel
- Penggunaan Pupuk yang Mencemari Tanah
Demi mempercepat pertumbuhan tanaman yang menjadi bahan bakar biofuel, penggunaan pupuk sering kali digunakan. Sayangnya, pupuk dengan kandungan fosfor dan nitrogen yang tinggi dapat mencemari tanah yang dampaknya dapat mempengaruhi air, hewan, bahkan manusia.
- Ancaman Ketahanan Pangan
Penggunaan bahan pangan dalam jumlah besar sebagai biofuel menuai kontra. Banyak pihak menganggap biofuel dapat membuat produksi bahan pangan berkurang karena akan dialihkan sebagai bahan bakar. Kondisi kelaparan yang masih banyak terjadi juga menjadi pertimbangan mengapa banyak orang menolak biofuel.
- Masalah Lingkungan
Mudahnya membuat biofuel dikhawatirkan ahli akan membuat para satwa terancam. Hal ini lantaran habitat mereka kemungkinan besar akan hilang dan dialihfungsikan sebagai lokasi pertanian. Selain itu masalah deforestasi atau penggundulan hutan dianggap dapat mengancam keanekaragaman hayati karena lahan hanya digunakan untuk menanam beberapa jenis tanaman yang bisa jadi bahan bakar biofuel.
- Penggunaan Minyak dan Air
Biofuel memang melepaskan jejak karbon lebih sedikit dibandingkan bahan bakar fosil. Namun dalam mendapatkan bahan baku dan produksinya, biofuel membutuhkan air dan minyak dalam jumlah banyak. Situasi ini akan menjadi masalah baru sebab biofuel akan memiliki dampak lingkungan serupa seperti minyak bumi.
Biofuel merupakan salah satu sumber energi alternatif yang bisa membantu mengatasi krisis iklim dunia. Selain biofuel, perumahan dengan ruang terbuka dan hemat energi juga sudah mulai hadir di beberapa kawasan. Salah satunya di Tangerang Selatan, berikut daftar huniannya di bawah Rp2 miliar yang bisa jadi pilihan Anda!
Bagaimana Perkembangan Biofuel di Indonesia?

Indonesia menempati negara ketiga yang memproduksi biofuel terbesar dengan total produksi 126 ribu barel ekuivalen minyak per hari (bopd) pada 2020. Di antara jenis biofuel yang ada, Indonesia paling banyak memproduksi biodiesel per April 2021 sejumlah 137 barel minyak per harinya.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui idx channel mengatakan jika pencapaian itu membuat Indonesia berada di peringkat pertama penghasil biodiesel mengalahkan Amerika Serikat, Brasil, dan Jerman.
Dengan hasil yang terus meningkat sejak 2016 tersebut, pemerintah terus menunjukkan keseriusannya untuk mewujudkan pemanfaatan biofuel yang berkelanjutan di Indonesia. Mengutip situs Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Direktur Bioenergi, Edi Wibowo menyatakan jika pemerintah memiliki target untuk meningkatkan bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada 2025 sebesar 23%.
Rencana tersebut dilatarbelakangi oleh potensi Crude Palm Oil (CPO) Indonesia yang cukup besar. Selain itu, situasi Indonesia yang menjadi pionir dalam pencampuran 30% biodiesel dalam minyak solar jadi yang terbesar di dunia sehingga berpotensi membantu perekonomian negara.
Ke depannya, untuk menuju biofuel yang berkelanjutan, Pemerintah akan mengembangkan BBN (Bahan Bakar Nabati) dengan strategi mengembangkan bioetanol, bioavtur, dan HVO. Strategi ini tidak terbatas pada perusahaan skala besar tapi juga didorong usaha berbasis kerakyatan.
Nantinya spesifikasi akan menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen; pemanfaatan by product biodiesel; pemanfaatan hasil sawit non-CPO; dan pengembangan advanced generation biofuels.
Bedanya Biofuel dengan Biodiesel

Sejatinya biodiesel merupakan salah satu jenis biofuel yang paling banyak dikembangkan. Perbedaannya, biofuel terbuat dari materi nabati hidup seperti tanaman sementara biodiesel dibuat dari minyak tumbuhan seperti minyak sawit mentah (Crude Palm Oil), minyak nyamplung, minyak jarak, minyak kelapa, palm fatty acid distillate (PFAD) dan minyak ikan.
Biodiesel atau yang dikenal juga dengan nama alkil ester memiliki sifat yang sama dengan solar, bahkan lebih baik dari nilai cetanenya. Jenis bahan bakar satu ini telah banyak ditemukan di Eropa dan diriset oleh banyak negara seperti Austria, Jerman, Perancis, dan Amerika Serikat.
Untuk mendapatkan biodiesel ada beberapa metode yang dapat dicoba salah satunya transesterifikasi. Cara tersebut paling banyak diterapkan karena relatif aman, murah, dan mudah.
Meskipun memiliki kekurangan, biofuel tetap jadi pilihan alternatif yang baik untuk menyelamatkan pasokan energi di masa depan. Semoga informasi di atas bermanfaat dan jangan lupa untuk menghemat energi ya!
Tonton video berikut ini untuk mengetahui pentingnya melihat site plan sebelum membeli rumah!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Tanya Rumah.com
Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.