RumahCom-Sebelum membeli unit properti secara perseorangan, sangat penting mengetahui reputasi dari pengembangnya karena banyak orang yang mudah tergiur dengan penawaran menarik sales properti.
Umumnya, tenaga penjualan properti memang sering memberi iming-iming kemudahan pembayaran beserta presentasi singkat proyek lewat media brosur.
Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa pengembang tersebut benar-benar bisa mewujudkan proyeknya sesuai dengan yang dijanjikan? Apakah pengembang ini pernah membuat proyek serupa dan seberapa besar komitmennya untuk membuat konsumen merasa puas?
Bukan apa-apa, akibat kurang cermat memilih pengembang bisa berujung kekecewaan. Ada banyak kasus yang sudah terjadi karena Anda ternyata kurang teliti memilih pengembang. Lebih lanjut, sangat penting melakukan riset mendalam mengenai profil pengembang properti.
Nah, dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai tips memilih pengembang properti dengan uraian sebagai berikut
- Tips Memilih Pengembang Properti yang Baik
- Kredibilitas
- Legalitas
- Komitmen
- Punya Visi yang Jelas
- Kepastian dalam Rencana dan Target Penyelesaian
- Keuangan yang Stabil
Untuk mengetahui lebih jelasnya, yuk kita simak penjelasan tips memilih pengembang properti yang baik di bawah ini.
1. Tips Memilih Pengembang Properti yang Baik
Pengembang yang baik tidak hanya membangun sebuah properti, namun juga meningkatkan harga jual beserta prospek investasi di masa depan. Apa saja sih indikatornya?
a. Kredibilitas
Kredibilitas dalam hal ini berhubungan dengan kepercayaan kepada pengembang baik di bidang finansial, hukum maupun psikologis.
Bagaimana cara mengetahui reputasi pengembang? Pertama, Anda bisa melacaknya melalui pemberitaan di media massa. Kedua, Anda bisa mengunjungi review properti yang disajikan secara objektif dan transparan.
Ketiga, sumber lain untuk mengetahui apakah pengembang itu bermasalah atau tidak, adalah dengan menghubungi DPP REI atau menanyakan ke Yayasan Lembaga Konsumen dan Lembaga Advokasi Konsumen Properti Indonesia.
Terakhir, carilah pengembang yang telah memiliki riwayat kerjasama dengan bank. Karena sebelum bekerjasama dengan pihak developer, bank biasanya telah mengevaluasi developer, termasuk mengecek status tanah, peruntukan lahan, sertifikat yang dimiliki developer, dan aspek lain seperti fasilitas umum, sosial, dan kondisi lingkungan.
b. Legalitas
Pastikan area tanah yang dibangun perumahan telah terbit sertifikat induknya. Sebagai konsumen, Anda berhak menanyakan dan melihat sendiri sertifikat itu. Jika sertifikatnya diagunkan ke bank untuk keperluan proyek tersebut, Anda bisa sedikit cerewet untuk melihat Akta Pemberian Hak Tanggungan dan Sertifikat Hak Tanggungan.
Legalitas dalam hal ini juga termasuk pengurusan dokumen seperti pemesanan rumah dengan perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) atau dengan akta jual beli (AJB) pada saat jual beli nanti dilaksanakan.
Pegangan Anda sebelum menyetorkan uang dalam jumlah yang besar adalah PPJB, di mana diperjanjikan tentang spesifikasi rumah, harga, cara pembayaran, serah terima rumah, pemeliharaan rumah, lengkap dengan hak dan kewajiban masing-masing serta sanksi-sanksinya.
c. Komitmen
Di masa awal perjanjian, pengembang mungkin saja menjanjikan berbagai fasilitas, mulai dari fasilitas rumah itu hingga pendukungnya seperti pusat belanja, club house, fasilitas rekreasi, dan lain-lain.
Dengan regulasi perbankan di sektor properti, pengembang bisa saja mengabaikan fasilitas-fasilitas yang pernah dijanjikan untuk menekan biaya. Sehingga, ada baiknya Anda mengonfirmasi hal ini.
Anda juga dapat membuat perjanjian dengan developer terkait ketepatan waktu serah terima dan kualitas bangunan sebelum melakukan booking fee. Bila pengembang menerapkan sistem booking fee dan 20% DP hangus bila kita batal membeli, Anda dapat membuat perjanjian dengan mereka.
d. Punya Visi yang Jelas
Visi yang jelas dalam hal ini adalah dengan memberikan keuntungan besar kepada penghuni rumah dalam proses penjualan rumah bagi pengembang bukan hanya meraup materi sebesar-besarnya.
Beberapa proyek perumahan atau apartemen memang dibuatkan fasilitas standar dan umum seperti taman, lapangan bermain hingga kolam renang, serta menjangkau tempat-tempat lain.
Kedua, pengembang menggandeng perusahaan besar untuk bekerja sama mendirikan cabang baru di dekat area hunian. Dan ketiga, seiring berjalannya waktu, area hunian akan menjadi ramai dan membuka peluang pekerjaan bagi warga sekitar.
Jadi, visi yang ditawarkan pengembang tidak sebatas membangun sebuah tempat tinggal nyaman namun membangun area yang memenuhi standar gaya hidup.
e. Kepastian dalam Rencana dan Target Penyelesaian
Pengembang yang kredibel dan bertanggung jawab harus punya kalender konstruksi yang jelas. Mereka juga harus punya modal yang cukup untuk menyelesaikan proyek dalam waktu beberapa tahun ke depan, sehingga tidak merugikan calon pembelinya.
Ketika peluncuran proyek, pengembang biasanya mengumumkan rencana pembangunan, mulai dari anggaran keuangan, jumlah unit yang dipasarkan, dan target waktu serah terima. Anda bisa mengecek hal ini dari pemberitaan pers atau media, baik online maupun offline.
f. Keuangan yang Stabil
Pengembang properti yang memiliki modal terbatas cenderung menunda proyek pembangunannya atau yang lebih buruk, menggunakan material di bawah standar. Untuk itu, Anda perlu mengecek kondisi finansial sebagai bagian dari investigasi.
Kondisi keuangan perusahaan bisa dicek dari laporan bisnisnya. Umumnya, mereka yang bekerja di industri media atau pemberitaan memiliki data lengkap mengenai performa perusahaan besar.
Simak tips jangka waktu mencicil rumah yang sesuai untuk Anda!
Kondisi keuangan yang sehat juga ditandai dari berapa unit properti yang sudah terjual, atau kesuksesan dari pembangunan fase pertama. Dengan demikian Anda bisa meyakini bahwa si developer sudah punya “pundi-pundi” modal yang cukup untuk melanjutkan proyeknya.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Tanya Rumah.com
Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.