terakhir diperbarui 5 Jan 2022 • 14 menit membacaPemilik Rumah
Rumah Eka Hindriawanti adalah salah satu rumah paling mudah dicari di Kompleks Karya Indah Lestari,Pontianak, Kalimantan Barat. Tinggal tanya rumah pink, maka para tetangga langsung paham yang dimaksud adalah rumah milik Eka. Nuansa pink memang jadi ciri khas rumah Eka yang membalut mulai dari halaman depan hingga dapur. Bukan hanya itu saja, perabot makan pun mayoritas berwarna pink.
Pilihan warna pink di rumahnya memang bisa dibilang kontras dengan Taufiq, suami Eka yang memiliki latar belakang militer yang identik dengan kata jantan. Sementara, pink sering diidentikan dengan warna yang feminin. Faktanya, Taufiq memang tidak keberatan dengan pilihan warna tersebut. Justru mendukung Eka.
Eka memang pecinta warna pink sejak kecil. Barang-barang pribadinya kebanyakan berwarna pink. Saat menikah pada 2013, Eka punya permintaan khusus kepada suaminya. Bila suatu saat punya rumah sendiri, ia ingin rumahnya bernuansa pink. Hal tersebut pun terwujud, di rumah kedua.
Mau punya rumah di Pontianak, Kalimantan Barat, yang dekat dengan berbagai fasilitas umum seperti rumah Eka? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp500 juta di sini!
Namun, perjalanan memiliki rumah ini bukan sesuatu yang mudah dan mulus. Ada banyak cerita, perjuangan, untuk mewujudkannya. Cerita mewujudkan rumah impian ini dia bagikan di Instagram dengan akun @rumah_rafaaira. Nama tersebut diambil dari nama dua anaknya, Rafa dan Aira.
Cerita Rumah Eka: Sudah Beli Rumah Tapi Pilih Tinggal di Asrama
Saat menikah, Taufiq sebenarnya sudah membeli rumah di daerah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Tapi rumah tersebut tidak ditempati, karena Taufiq mendapat jatah asrama di kesatuan TNI tempatnya bertugas di daerah Pontianak.
Alasannya, rumah mereka yang di Kubu Raya jaraknya memang cukup jauh dari tempat tugas Taufiq dan rumah sakit tempat Eka bekerja sebagai perawat. Perlu waktu tempuh lebih dari 2 jam dari rumahnya di Kubu Raya.
Saat tinggal di asrama juga jadi masa-masa yang indah bagi Eka. Tinggal bersama suami dan anak-anak adalah sebuah kebahagiaan baginya. Tempat kerja suaminya sangat dekat dengan asrama sehingga memungkinkan untuk mengantar jemput anaknya ke sekolah. Eka pun bisa fokus pada pekerjaannya sebagai perawat.
Kebahagiaan lainnya, tinggal di asrama juga bikin Eka bisa menghemat pengeluaran bulanan keluarga. Sejak awal menikah, Eka menerapkan aturan sangat ketat dalam menabung. Semua gaji bulanannya ia tabung. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka mengandalkan gaji suaminya.
“Jadi waktu itu bagaimana caranya gaji suami itu harus cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Cukup gak cukup harus dibuat cukup. Gaji saya ditabung untuk persiapan suatu saat kalau ingin renovasi rumah,” kata Eka.
Cerita Rumah Eka: Suami Pindah Tugas Kerja, Terpaksa Pulang ke Rumah Orang Tua
Namun masa-masa indah tinggal di asrama harus berubah ketika saat suaminya dimutasi ke luar kota pada awal 2020, sehingga Eka dan dua anaknya harus tinggal terpisah dengan suaminya. Hal tersebut jadi cobaan berat bagi dirinya. Bila biasanya ada sang suami yang bertugas mengantar dan menjemput anak sekolah, tiba-tiba Eka harus melakukan semuanya sendiri.
“Waktu suami dimutasi itu benar-benar berat. Saya nangis tiap hari. Harus kerja, harus mengurus anak juga. Sangat menguras tenaga, waktu, dan emosi,” kata Eka. Walau saat itu masih diberi tenggat waktu untuk tinggal di asrama, tapi Eka merasa kewalahan harus melakukan segala sesuatunya sendiri. Dia lalu memutuskan pulang ke rumah orangtuanya di Pontianak pada Februari 2020.
Kembali ke rumah orang tua sebenarnya menjadi pilihan sulit baginya. Eka sudah hidup mandiri bersama keluarga kecilnya selama 7 tahun, tiba-tiba harus kembali dan tinggal menumpang di rumah orang tuanya. Meskipun orang tuanya tidak keberatan, tapi ada perasaan tidak nyaman di hati Eka.
Investigasi memang perlu dilakukan sebelum membeli rumah agar menemukan rumah yang tepat. Temukan caranya pada video berikut:
Bahkan beberapa tetangga bertanya kenapa dia kembali tinggal di rumah orang tuanya. Hal tersebut memunculkan prasangka yang bermacam-macam. Misalnya ada dugaan tentang masalah ekonomi, bahkan masalah rumah tangga. Hal tersebut menjadi beban tambahan bagi Eka.
Mutasi tugas suaminya ternyata juga memunculkan tantangan baru, yaitu terkait keuangan. Bila selama tinggal bersama Eka bisa disiplin menabung, sejak suaminya pindah tugas, uang tabungannya mulai terkikis perlahan.
“Ibaratnya dulu tinggal bersama kan pengeluarannya hanya untuk satu dapur. Sejak suami pindah di luar kota, pengeluaran kan jadi dua dapur. Otomatis keuangan keluarga jadi terganggu,” kata Eka.
Cerita Rumah Eka: Pertimbangkan Beli Rumah di Pontianak, Bujet Rp250 Juta
Eka benar-benar pada posisi sulit dan terhimpit. Tinggal di rumah orang tua ada perasaan kurang nyaman. Pindah di rumah mereka di Kubu Raya juga tidak memungkinkan. Lokasinya terlalu jauh dengan tempat kerja Eka.
Setelah berdiskusi dengan suaminya, Eka akhirnya memutuskan untuk mencari rumah di sekitar Pontianak. Alasan utamanya adalah agar mereka bisa tinggal di dekat orang tua Eka. Sebab, anak-anak mereka bisa diasuh kakek dan neneknya saat Eka bekerja.
Saat berdiskusi mengenai kriteria rumah yang ingin dibeli, ada dua pertimbangan utama yang harus dipenuhi. Pertama, lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah orang tuanya. Kedua, harganya berkisar di angka Rp250 juta, sesuai dengan bujet tabungannya.
Untuk mencari informasi rumah dijual, Eka memanfaatkan kanal digital, yaitu browsing di mesin pencari dan media sosial. Ia mencarinya melalui iklan jual rumah di situs-situs properti, salah satunya juga pada laman listing properti dijual di Rumah.com.
Setelah melakukan pencarian di internet, bujet yang dia tetapkan ternyata hanya pas untuk membeli rumah seken. Harga rumah baru di sekitar Pontianak sudah terlalu tinggi dan bujet yang mereka miliki tidak mencukupi.
Setelah mendapat info rumah seken dijual, akhirnya Eka mulai melakukan survei. Karena suaminya masih bertugas di luar kota, Eka akhirnya mengajak ayahnya untuk survei rumah setiap akhir pekan karena ayahnya juga bekerja saat hari kerja.
Cerita Rumah Eka: Berhasil Beli Rumah Seken Cash Keras dengan Bujet Ketat
Survei rumah dengan ayahnya menjadi keuntungan tersendiri. Ayahnya yang punya latar belakang sebagai tukang sangat paham mengenai spesifikasi bangunan. Eka tak khawatir terjadi kesalahan memilih rumah, karena sang ayah tahu mana rumah yang konstruksinya kokoh dan mana yang konstruksinya kurang baik.
Empat rumah sempat disurvei oleh Eka, sayang keempatnya belum berjodoh. Bila dilihat dari segi bangunan, tidak ada masalah sebenarnya. Tapi ada masalah pada harga jual yang nilainya di atas bujet yang ditetapkan oleh Eka.
Pada survei kelima, akhirnya Eka mendapatkan penawaran harga yang sesuai dengan bujetnya, yaitu diangka Rp260 juta. Apalagi menurut sang ayah konstruksi bangunan rumah tersebut juga kokoh. Meski pada beberapa bagian perlu direnovasi, setidaknya harga rumah seken tersebut sesuai dengan bujet yang dimiliki. November 2020 akhirnya Eka berhasil membeli rumah tersebut.
Proses pembelian rumahnya juga berjalan cepat dan lancar karena Eka membelinya cash keras, hasil dari tabungan sewaktu tinggal di asrama. Impian memiliki rumah yang dekat dengan rumah orang tua akhirnya terwujud, dari rumah Eka ke rumah orang tuanya hanya sekitar 10 menit.
Perkara bujet juga sesuai dengan rencana. Jadi dia tak perlu pusing memikirkan cicilan dalam jangka panjang. Maklum, sejak awal Eka memang tak ingin memaksakan membeli rumah dengan harga mahal, ia berusaha menghindar terbebani cicilan jangka panjang.
Rumah yang dibeli Eka juga sudah direnovasi bagian belakangnya oleh pemilik lama. Tapi masih ada beberapa bagian yang menurut ayahnya perlu direnovasi agar lebih nyaman ditempati. Eka pun sepakat dengan saran ayahnya.
Cerita Rumah Eka: Renovasi Rumah dengan KTA Rp15 Juta Suku Bunga Rendah
Masalahnya, Eka tidak memiliki dana mencukupi untuk renovasi rumahnya. Uang tabungannya sudah terkuras untuk proses pembelian rumah. Sebenarnya Eka masih punya tabungan, tapi dia tak mau menghabiskan uang tabungannya untuk renovasi rumah. Sejak awal menikah, Eka memang mewajibkan harus ada dana darurat di tabungan.
Setelah berdiskusi dengan sang suami, mereka memutuskan untuk meminjam uang ke bank untuk proses renovasi. Jumlahnya pun tidak terlalu besar, karena filosofi hidup Eka adalah tidak mau terbebani utang. Apalagi utang jangka panjang.
Pinjaman tersebut jumlahnya Rp15 juta, dari total bujet renovasi yang membutuhkan dana sebesar Rp75 juta. Prosesnya tidak berbelit, hanya membutuhkan data diri dan dokumen seperti KTP dan Kartu Keluarga, ditambah suami Eka juga menambahkan kartu keanggotaan serta surat persetujuan pinjaman dari atasan di kesatuannya.
Mereka memilih bank yang memberikan suku bunga rendah, dengan tenor peminjaman selama 2 tahun. Sebelum melakukan kredit ke bank, Eka sebelumnya telah mencari tahu terlebih dahulu seputar proses Kredit Tanpa Agunan (KTA) ke bank dari laman panduan Rumah.com.
“Saya itu pusing kalau bayangin harus bayar utang dengan nilai besar apalagi dalam jangka panjang. Saya dari dulu biasa menabung untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Jadi ketika terpaksa harus utang pun tidak mau terlalu besar,” kata Eka.
Meminjam uang dengan jumlah terbatas, tentu memiliki konsekuensi. Eka harus berhitung dengan cermat antar keperluan biaya renovasi dengan dana yang ada. Untuk menghemat biaya, akhirnya Eka memutuskan hanya menggunakan satu tukang, tanpa asisten.
Cerita Rumah Eka: Ide Renovasi Ayah Bikin Fasad Rumah Jadi Lebih Cantik dan Menarik
Untuk membantu pekerjaan tukang tersebut, terkadang sang ayah datang membantu. Karena tidak membantu setiap hari, proses renovasi rumah Eka pun berlangsung cukup lama, sekitar enam bulan. Eka menerima konsekuensi tersebut, karena memang membatasi bujet untuk proses renovasirumahnya.
Sebelum proses renovasi, sang ayah bertanya kepada Eka mengenai konsep renovasinya seperti apa. Ia hanya menjawab yang penting keamanan rumah terjaga. Saat membeli, rumah tersebut memang belum ada pagarnya.
Proses pertama yang dilakukan adalah membangun pagar depan rumahnya. Setelah proses pembangunan pagar selesai, ayahnya membongkar kamar depan rumahnya. Awalnya Eka tak ingin mengubah desain dan luas kamar. Tapi sang ayah membongkar kamar tersebut tanpa persetujuan Eka.
Tips Rumah.com
Agar rencana punya rumah sendiri cepat terlaksana, buka rekening baru yang memang khusus buat tabungan DP rumah. Dengan memisahkan rekening tabungan DP rumah dari rekening biasa, maka Anda bisa memantau perkembangan tabungan dengan lebih jelas tanpa kuatir terpakai karena tidak bercampur antara pemasukan dan pengeluaran seperti pada rekening biasa.
Setelah tembok kamar maju satu meter, ternyata ide sang ayah tepat dan hasilnya memuaskan. Kamarnya menjadi lebih luas dan nyaman. Ukuran asli kamar tersebut memang terbilang sempit, hanya 2,7X2,7 meter.
Satu lagi perubahan bentuk yang dilakukan ayahnya yaitu dengan menambahkan lis pada teras yang disambungkan sampai kamar depan. Ide dari ayahnya tersebut bukan perubahan mayor sebenarnya, tapi membuat fasad rumahnya tampil lebih cantik dan menarik.
Setelah menyelesaikan bagian depan, Eka meminta sang ayah membuatkan dapur. Rumah yang dibeli Eka memang belum memiliki dapur. Saat proses pembangunan dapur dimulai, Eka juga melakukan survei ke toko kitchen set. Ternyata harga pembuatan kitchen set cukup mahal, berkisar Rp2,5 juta-Rp3 juta per meter persegi.
Cerita Rumah Eka: Rumah Warna Pink Impian yang Jadi Kenyataan
“Karena harganya mahal, akhirnya saya bilang ke ayah untuk sekalian membuatkan kitchen set. Desainnya terserah ayah. Pesan saya hanya satu, warnanya harus pink,” kata Eka. Selain pemilihan warna kitchen set yang harus pink, Eka juga berpesan saat tahap akhir pengecatan rumahnya harus bernuansa pink, khususnya di bagian depan.
Pesan Eka tersebut ternyata tidak semuanya dipenuhi ayahnya. Saat proses pengerjaan, ayahnya memiliki ide lain dengan mengecat bagian teras dengan warna hitam. Tujuannya agar ada kombinasi warna yang lebih beragam.
Meski tidak protes karena warna tersebut di luar keinginan Eka, tapi di luar dugaannya, sang suami ternyata berinisiatif mengganti cat hitam tersebut dengan warna pink. Eka merasa bahagia karena suaminya mengerti apa yang tersimpan di dalam hatinya.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah.com
“Suami saya sejak awal memang selalu mendukung keinginan saya untuk memiliki rumah dengan nuansa pink. Dia tidak pernah keberatan dan protes dengan keinginan saya,” kata Eka.
Protes justru datang dari Rafa, anak sulung laki-lakinya. Ia memprotes kenapa semua bagian rumahnya berwarna pink. Bahkan peralatan makan pun banyak yang berwarna pink. Sebagai jalan tengah, akhirnya Eka memenuhi keinginan Rafa agar kamarnya dicat biru. Meski begitu, ia tetap mengombinasikannya dengan warna pink.
Proses renovasi rumah Eka selesai pada April 2021 dan dia langsung pindah ke rumah tersebut. Bangunan rumah berukuran 80 m2 berdiri cantik di atas lahan seluas 117 m2. Ia sangat bahagia akhirnya bisa memiliki rumah pink, rumah impiannya.
Cerita Rumah Eka: 90 Persen Dekorasi Rumah Belanja Online Meski Rumah Dekat Pusat Perbelanjaan
Sejak pindah rumah, Eka langsung mendekorasi rumahnya dengan berbagai ornamen warna pink. Ia mengandalkan toko online untuk membeli pernik dekorasi untuk rumahnya. Cara itu dipilih, karena lebih hemat bujet. Sekitar 90% barang-barang yang menghiasi rumahnya dibeli secara online. Sisanya baru belanja secara offline di Pontianak.
Meski Eka sudah puas dan bersyukur bisa mewujudkan rumahnya, tapi dia masih memiliki rencana renovasi tambahan. Pertama, dia ingin kanopi rumahnya maju sampai pagar depan. Tujuannya sederhana, yaitu agar terasnya lebih sejuk. Ia ingin menanam banyak bunga di depan terasnya. Selama ini, bunga yang dia tanam sering mati, karena tidak kuat menahan panas.
Selain itu, ia ingin membuat garasi tertutup. Saat ini, mobilnya memang diparkir di carport tanpa pintu di samping rumahnya. Menurutnya, dengan garasi model tertutup keamanan lebih terjamin dan umumnya orang Pontianak memang menggunakan garasi model tertutup.
Tanya Rumah.com
Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
Rumah Eka sudah memberikan kenyamanan bagi dirinya dan keluarganya. Rasanya tak ingin pindah lagi dari rumah ini. Selain karena dekat dengan rumah orang tua, lokasi perumahannya sekarang dekat dengan berbagai fasilitas penunjang mulai dari fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pusat perbelanjaan.
Kenyamanan itu pula yang membuat Eka akhirnya memutuskan menjual rumah pertama yang berada di Kubu Raya. Uang hasil penjualan tersebut sebagian akan digunakan menambah dana cadangan yang sempat terkuras untuk membeli rumah. Sebagian lagi akan dia gunakan untuk merintis usaha di Kota Pontianak yang menurutnya memiliki prospek menarik.
Itulah cerita Eka yang berhasil mewujudkan rumah pink impiannya. Rumah yang dibelinya cash keras, hasil kedisiplinannya menabung dengan keras. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Teks: Agung Marhaenis, Foto: Aulia Rahman
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.
Kalkulator KPR
Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.