Farchan Noor Rahman dan Putri Nur Ayyini adalah gambaran pasangan muda yang dinamis dan penuh strategi dalam menjalani kehidupannya. Menikah pada tahun 2014, pasangan ini kemudian berhasil
membeli rumah pertamanya, dan menempatinya pada awal tahun 2015.
Keputusan ingin segera memiliki rumah dalam kondisi ‘buru-buru’ membuat impian akan sebuah hunian idaman, belakangan baru disadarinya bahwa ternyata jauh diluar ekspektasi. Namun kondisi tersebut dijalani dengan ikhlas dan tanpa beban. Bahkan tak ada pikiran saat itu bahwa suatu saat harus mencari rumah yang lain.
Mau punya rumah di kawasan Tangerang Selatan, seperti rumah Farchan yang menyenangkan? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp1 M di sini!
Melalui buah perjalanan yang gigih dan momen-momen yang tak disangka-sangka, tahun 2021 ini mereka berhasil
membeli rumah yang diimpikannya. Sebuah rumah di klaster Fortune,
Graha Raya Bintaro,
Tangerang Selatan. Keputusan cepat yang ternyata juga didukung oleh strategi yang tepat.
Cerita Farchan Punya Dua Cicilan KPR Rumah di Pamulang dan Cileungsi

“Dulu saya mencari rumah pertama, dan dapat di
Pamulang itu masih manual. Cari sendiri, tanya informasi dari teman ke teman,” ujar Farchan. Diakui olehnya, kawasan
Pamulang pada saat itu ia pilih karena referensi dari seorang teman. Selain itu, jaraknya dari Stasiun
Jurangmangu hanya 10 menit saja.
Farchan dan Putri dengan cepat memutuskan untuk
membeli rumah klaster di
Pamulang dengan cara
KPR. Dengan kesanggupan pendanaan mereka saat itu, akhirnya rumah berhasil terbeli.
“Kita akui belinya buru-buru dan nggak punya uang, jadi ya sudahlah mau nggak mau kita terima segala kondisinya ha ha ha,” tutur pria yang gemar tertawa ini. Farchan dan Putri jadi memiliki kewajiban untuk membayar cicilan
KPR dua rumah. Apa pasal? Karena sebelum menikah, Putri telah
membeli rumah di
Cileungsi, Bogor, juga dengan cara
KPR.
“Ternyata bagi kami, memiliki cicilan
KPR cukup menguras psikis. Setiap bulan duitnya habis untuk bayar cicilan
KPR! Rasanya berat sekali, apalagi dua-duanya memiliki masa cicilan 15 tahun” ujar Farchan.
Dengan dua cicilan
KPR yang dirasa sangat memberatkan, Farchan pun memutar otak. Ia berhitung dan merasa harus segera
mempercepat pelunasannya. Ia tidak mau jika sepanjang 15 tahun ke depan segala jerih payahnya dalam bekerja habis hanya untuk membayar
cicilan rumah saja.
Mereka kemudian berstrategi agar bisa
mempercepat pelunasan kedua cicilan
KPR yang dirasa memberatkan ini. Kerja hanya untuk membayar cicilan dirasa tidak menjadi sebuah kenikmatan dalam hidup.
Cerita Rumah Farchan: Dua Cicilan KPR Rumah Lunas di Bawah Lima Tahun
Kegigihan menabung akhirnya membuat pasangan ini berhasil melunasi cicilan
KPR rumah mereka yang ada dua. Pada akhir tahun 2017 cicilan rumah Putri di
Cileungsi lunas, dan pada akhir tahun 2018 cicilan KPR rumah mereka di
Pamulang juga berhasil dilunasi.
“Alhamdulillah dibawah 5 tahun dua cicilan
KPR rumah di Pamulang dan Cileungsi berhasil kita lunasi. Setelah uang tabungan kita cukup, langsung saja kita tutup
KPR-nya di bank,” ujar Farchan dengan penuh rasa lega. Artinya tak ada lagi uang hasil jerih payah yang terkuras habis untuk membayar
cicilan.
Strategi menabung dengan cepat ala Farchan pun cukup menarik. Apalagi cara ini dilakukan oleh pasangan muda di mana kebanyakan masih berpola hidup konsumtif dan tidak ketat dalam pengeluaran.
“Jadi saya dan istri kan sama-sama kerja, penghasilan saya lebih besar. Jadi seluruh cicilan
KPR dan biaya rumah tangga itu harus cukup dengan seluruh penghasilan istri. Sementara seluruh penghasilan saya semua langsung masuk ke tabungan yang nggak pernah diambil uangnya,” papar Farchan akan strateginya.
Kenapa tidak dibalik? Menurut Farchan, jika penghasilannya yang digunakan untuk membayar
KPR dan biaya rumah tangga, otomatis konsumsinya akan semakin besar. Karena akan merasa masih ada sisa uang yang bisa digunakan untuk konsumsi yang dirasa tidak terlalu penting.
“Kalau pakai penghasilan yang kecil otomatis jadi ada batasnya, oh duitnya sudah habis,” jelasnya menjelaskan strategi disiplinnya saat itu. Dan ternyata terbukti, dua cicilan
KPR berhasil dilunasi Farchan tidak sampai kurun waktu 5 tahun.
Cerita Strategi Menabung Farchan, Jadi Tour Guide di Australia, Mimpi Punya Homestay Di Jogja
Tepat pada awal tahun 2019, sang istri memperoleh beasiswa Australia Award untuk menempuh pendidikan S2 di bidang Manajemen. Ia tidak ingin sendirian di negeri orang. Farchan pun menemani, ia mengambil cuti diluar tanggungan dari kantornya.
“Di Australia saya jadi tour guide sekaligus pengantar koran. Tour guide untuk orang-orang Indonesia, enak pakai bahasa Indonesia ha ha ha. Tamu saya Raffi Ahmad lho!” ceritanya sambil tergelak. Ia berniat mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya saat itu.
Memasuki tahun kedua yaitu 2020 situasi pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia. Otomatis tidak ada turis. Farchan pun kemudian menjadi admin di sebuah perusahaan pergudangan, sambil tetap mengantar koran setiap akhir pekan.
Selama 2 tahun di Australia, pasangan ini menerapkan
strategi yang sama dalam menabung. Seluruh penghasilan yang didapatkan Farchan lebih besar dari uang saku yang diterima Putri dari beasiswanya setiap bulan.
“Biaya hidup kita di sana cukup nggak cukup harus pakai uang saku yang diterima Putri. Seluruh uang hasil jerih payah saya langsung ditabung, sebanyak-banyaknya,” papar Farchan. Selama 2 tahun kegigihan pasangan muda ini, tentunya membuat pundi-pundi tabungan semakin penuh.
Ia sempat punya cita-cita beli tanah di
Jogja untuk dibuat
homestay, hotel yang tidak terlalu besar. Tapi kemudian berpikir, selama pandemi nanti uangnya menganggur kelamaan. Belum tahu juga kapan ada turis lagi.
Cerita Farchan Naksir Rumah Baru dan Jual Rumah Laku Tidak Sampai Seminggu
Sekembalinya ke tanah air, Farchan mengaku agak shock dengan ketidakteraturan yang ia lihat di lingkungan sekitar rumahnya. Hobi bersepeda yang rutin dilakoni pasangan muda ini terasa tidak nyaman lagi jika dilakukan di area tersebut.
“Suatu hari kami lagi pulang sepedaan dan melewati klaster baru U-Ville milik Bintaro Jaya, saat kita melewati daerah Sawah Baru,
Ciputat. Saya bilang ke Putri, kok bagus ya fasilitasnya diurusin banget. Begini mungkin ya kalau tinggal di perumahan yang pengembangnya
bonafide,” tutur Farchan.
Saat itu juga mereka langsung membelokkan sepedanya ke kantor pemasaran , tapi ternyata unit yang diinginkan sudah habis. Tinggal tersisa unit yang besar-besar dengan harga di atas Rp2 Milyar.
“Pulang dari sana kita langsung
browsing di listing
properti di jual di
Rumah.com. Kita fokus di area
Bintaro. Kalau ketemu yang sesuai bujet lalu kita survei,” ujar Farchan. Hingga tiga
agen properti yang dikontak yang didapatnya di
Rumah.com, Farchan masih belum menemukan rumah yang cocok.
Farchan menginginkan rumah dengan harga dibawah Rp1 M, karena ia menyadari akan ada biaya-biaya tambahan lain saat
membeli rumah. Karena sudah membulatkan tekad untuk membeli rumah yang dikelola oleh pengembang ternama, Farchan pun mencoba
menjual rumah Pamulang.
“Wah
jual rumah saya itu ajaib. Saya
posting di Twitter hari Kamis, Jumat ada yang datang lihat rumah, eh Senin
deal harga dan terjual!” gelak Farchan yang baru bulan Februari lalu mengunggah informasi
jual rumah melalui Twitter.
Alhasil, rumah sudah laku tapi rumah baru belum didapatkan. Ia sempat bingung, tapi semua dimudahkan. Sang pembeli rumah saat itu masih mengontrak rumah dan baru habis masa sewanya di bulan September 2021. Maka Farchan meminta tempo untuk memakai rumah
Pamulang dulu.
Cerita Farchan Negosiasi Harga Rumah Huk Depan Taman, Beli Rumah Cash
Masih meneruskan pencarian melalui listing
properti di jual di
Rumah.com, suatu malam, tepatnya jam 23.00, Putri sang istri melihat ada iklan rumah dijual dengan kisaran harga yang sesuai. Mereka kembali mengontak
agen properti, kali ini yang keempat.
Setelah survei langsung, Farchan dan Putri merasa cocok. Tetapi sebelum pulang,
agen properti tersebut memberi tahu bahwa ada satu rumah lagi yang mungkin sesuai, hanya harganya di atas Rp1 Milyar.
agen properti tersebut berkata siapa tahu Farchan suka dan mau coba menawar harga.
“Aduh rumahnya enak banget, lokasinya di huk dan samping serta depannya itu taman! Luas tanahnya sih sama dengan rumah yang kita survei sebelumnya, 72 m2. Tapi rumah huk ini menghadap ke Utara, sementara rumah sebelumnya bukan di huk dan menghadap ke Barat, pasti panas kalau pagi dan sore,” papar Farchan.
Tips Rumah.com
Ketika negosiasi untuk menawar harga yang harus Anda pahami adalah: tidak ada negosiasi tanpa kompromi. Namun dalam berkompromi, usahakan agar kendali tetap di tangan Anda. Biasanya, Anda akan tergoda dan segera memberikan penawaran setelah tertarik pada sebuah rumah. Sebaiknya jangan lakukan itu. Manfaatkan tiga atau empat kali survei untuk analisis perhitungan, meyakinkan diri, sekaligus tarik ulur dengan penjual.
“Mungkin rumah itu sudah jodoh dengan saya, harga yang saya tawar yaitu sedikit di atas bujet yang saya miliki diperbolehkan. Padahal pasaran di sekitarnya sudah jauh di atas itu. Saya juga lihat di dokumen pembelian rumahnya, dahulu sang pemilik membeli rumah dengan harga di atas angka saya,” jelas Farchan.
Dibantu
agen properti, Farchan meminta waktu untuk menguras tabungannya yang tersebar di beberapa rekening. Ia ingin membeli rumah tersebut dengan
cash, mengingat pengalaman membeli rumah pertama dengan cara KPR dinilai cukup menguras psikisnya.
Cerita Peran Agen Properti Bikin Proses Beli Rumah Farchan Hanya 2 Bulan
“Ternyata beli rumah pakai jasa agen sangat membantu, terutama saat proses survei. Kita jadi tidak perlu menghubungi satu-persatu pemilik rumah. Semua diatur oleh agen, Cuma kontak dia saja kita bisa langsung survei hingga ke lima tempat dalam sehari,” papar Farchan.
Farchan melanjutkan, “Ternyata agen properti juga menjual beberapa rumah secara ekslusif, yang tidak ada di listing situs properti. Rumah yang kita dapatkan ini tidak diiklankan dimana pun.”
Segala hal dibantu pengurusannya oleh
agen properti, membuat Farchan tidak perlu repot bolak-balik ke pengembang. Farchan pun merasa aman, dengan memakai jasa agen properti seluruh tahapan proses pembelian rumah yang dilakukan secara
cash ada
akta pengikatannya.
Dimulai dari pembayaran uang muka atau DP, hingga saat
membayar pelunasan dibuatkan akta. Dalam akta tersebut juga tertera kesanggupan Farchan untuk melunasi dalam tempo berapa lama, kejelasan siapa yang membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), kewajiban untuk melunasi kewajiban rutin lainnya seperti air dan listrik oleh pihak pemilik sebelumnya.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah.com
Dan berdasarkan pengalaman Farchan, berikut adalah keuntungan menggunakan agen properti:
- Membantu mempersingkat jalur komunikasi antara calon pembeli dan pemilik rumah yang dijual.
- Memiliki banyak informasi listing properti dijual sehingga bisa memberikan banyak pilihan.
- Banyak menghemat tenaga dan waktu bagi calon pembeli, terutama dari segi proses pengurusan kelengkapan surat-surat dan sertifikat tanah.
- Luwes dalam proses negosiasi sehingga tercapai win-win solution dari kedua pihak baik pembeli maupun penjual.
Total waktu dimulai dari awal Farchan dan Putri bersepeda dan menaksir rumah hingga mencari dan berhasil membeli rumah idaman memakan waktu kurang lebih dua bulan. Pada pertengahan bulan Maret 2021 lalu ia telah serah terima kunci, dan siap pindah bulan April 2021.
Cerita Rumah Farchan: Rumah Seken Rasa Rumah Baru, Banyak Bonusnya
Ternyata membeli rumah tersebut merupakan sebuah keberuntungan bagi Farchan. Karena bisa dibilang rumah tersebut: rumah seken rasa rumah baru, karena tidak pernah dihuni oleh pemiliknya. Bahkan pintu dan tangganya saja masih dibungkus plastik!
“Selain rumah dalam kondisi seperti baru, saya juga kayak dikasih bonus lagi. Ternyata pemilik rumah tersebut sudah membayar PBB rumah tersebut, dan saya tidak usah menggantinya,” cerita Farchan senang.
Banyak ‘bonus’ yang diterima Farchan mungkin saja berkah dari kemurahan hati yang telah ia lakukan sebelumnya. Saat 2 tahun di Australia, ia mengizinkan rekannya untuk memakai rumah
Pamulang tanpa membayar sepeser pun.
Saat itu sang rekan sedang menunggu
rumah indent yang dibelinya selesai dibangun. Farchan hanya berpesan agar rumahnya dirawat, dan meminta agar sang rekan tetap memperkerjakan asisten rumah tangga yang sudah bekerja dengannya sejak lama.
Tips beli rumah ala Farchan
- Jangan terburu-buru. Setelah pengalamannya membeli rumah pertama, menurutnya mencari rumah itu harus sudah benar-benar cocok. Beli rumah juga beli fasilitasnya.
- Kalau bisa pengembangnya yang bonafide, yang ternama. Karena fasilitas dan keamanan kawasan lebih terjamin.
- Mencari opsi lain dalam hal pendanaan. Jika tidak bisa cash biasanya orang akan pilih KPR. Bagi Farchan pribadi, jika tidak pegang sertifikat rumah langsung ia belum merasa tenang.
Cerita Rumah Farchan: Kombinasi Kerja Keras dan Kegigihan Menabung
Rumah Farchan ini merupakan salah satu klaster baru di area
Graha Raya Bintaro, yang lebih dekat ke arah
Ciledug, dekat dengan exit tol
Karang Tengah. Dibandingkan perumahan pertama yang memikat hati Farchan, klaster Fortune ini lebih teduh karena lingkungannya sudah jadi.
“Kita kayak enak banget, karena pemilik sebelumnya itu hobi bercocok tanam. Jadi beli rumah juga dapat tanaman deh ha ha ha,” ujar Farchan dengan penuh rasa lega dan gembira. Hal ini pun dirasakan oleh Putri, ia membayangkan akan punya hobi berkebun karena pada dasarnya sudah suka melihat yang hijau-hijau.
Dengan adanya tanah kosong di belakang, suatu saat Farchan ingin memindahkan dapurnya kesitu. Agar lebih lapang dan Putri bisa menyalurkan hobi masaknya juga. Suasana di perumahan ini membuat mereka tak sabar untuk segera pindah.
Tanya Rumah.com
Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
“Kita sedang membanding-bandingkan harga
jasa pindah rumah. Karena harus
boxing-unboxing rasanya kok melelahkan ya ha ha ha,” gelak pria pemilik akun Instagram @efenerr dengan follower 12.7K ini.
Keinginan Farchan dan Putri untuk memiliki hunian yang nyaman yang dibangun oleh pengembang yang bonafide, pengembang ternama, akhirnya berhasil tercapai. Kegigihan menabung membuahkan hasil, bisa beli rumah secara cash dari kerja kerasnya selama ini.
Itulah cerita Farchan yang mampu melunasi dua cicilan KPR rumahnya, bahkan juga beli rumah cash, semua berkat strategi menabungnya. Masih banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Teks: Erin Metasari, Foto: Zaki Muhammad