Cerita Rumah Herlambang: Keberanian Beli Rumah di Usia Muda

Tim Editorial Rumah.com
Cerita Rumah Herlambang: Keberanian Beli Rumah di Usia Muda
RumahCom – Usia muda tidak menjadi halangan bagi Herlambang untuk memiliki rumah. Di usia 23 tahun ia berani mengambil keputusan untuk membeli rumah melalui jalur KPR. Keberanian beli rumah didapatkan dari inspirasi sang ayah sehingga membulatkan tekadnya untuk menjatuhkan pilihan pada perumahan Golden Hills yang berlokasi di Gunung Sindur, Bogor.
Menurutnya, proses pencarian tersebut tidaklah mudah. Mulai dari menelusuri rumah yang dijual melalui akun Instagram Rumah.com, hingga mengunjungi marketing gallery para pengembang rumah. Beruntung sang istri, Nanda Putri Tiara yang saat itu masih menjadi kekasihnya selalu menemaninya berkeliling mencari rumah.
Setelah penelusuran panjang selama 6 bulan, Herlambang atau pria yang akrab disapa Abeng ini jatuh hati pada rumah tipe 36 dengan luas tanah 72 m2. Ia merasa beruntung karena pengembang GNA Group menawarkan cicilan KPR dengan DP 0%. Hal tersebut membuat Abeng tancap gas dan langsung melakukan akad di November 2019.
Kendati rumah yang berhasil dibeli saat itu belum terlihat wujudnya karena masih dalam proses pembangunan, Abeng dan Nanda saat itu tidak dapat menutupi rasa bahagianya. Apalagi kini keduanya baru saja melangsungkan pernikahan di masa pandemi, tepatnya pada 12 September 2020 lalu.

Cerita Rumah Herlambang Belum Dihuni Karena Mengurus Ayah yang Sakit

Cerita Rumah Herlambang Belum Dihuni Karena Mengurus Ayah yang Sakit
Pada 2019 yang lalu, usia Abeng baru saja menginjak 23 tahun. Ia terpikir ingin memiliki hunian untuk dirinya dan sang istri. Menjalin kasih selama 5 tahun bersama Nanda, ia merasa bertanggung jawab untuk menyediakan tempat yang nyaman bagi keluarga kecilnya kelak. Inilah yang membuat munculnya keberanian beli rumah.
“Kepikiran mulai punya rumah sih sebenarnya dari tahun lalu. Kenapa pengen beli rumah di umur segini karena nggak mau tinggal bareng orangtua nanti setelah menikah. Cuma sekarang kadang kami tinggal di rumah orangtua karena papa saya sakit dan nggak ada yang bantuin”, ujarnya.
Cita-citanya setelah menikah untuk pisah dari orangtua memang belum sepenuhnya terwujud karena keadaan sang ayah. Namun ia tidak berkecil hati dan merasa ini adalah tanggungjawabnya untuk membantu adiknya yang memang tinggal di sana merawat ayahnya.
“Kebetulan adik saya ada dua, yang satu di luar negeri, dan yang satu masih di sini. Jadi papa ini kalo misalnya ke kamar mandi tuh harus dibopong. Makanya seringkali saya di rumah papa untuk bantu adik menjaga papa,” papar Abeng.

Cerita Herlambang Survei Rumah Murah Hingga Temukan Rumah DP 0%

Cerita Herlambang Survei Rumah Murah Hingga Temukan Rumah DP 0%
Awalnya Abeng tertarik dengan perumahan Samanea Hills yang berlokasi di Parung Panjang, namun ia mengurungkan niat tersebut karena ternyata uang mukanya cukup tinggi. Kemudian ditemani Nanda, ia berkunjung ke marketing gallery perumahan Jade Park 2, Serpong, namun lagi-lagi ia pulang dengan tangan kosong.
“Waktu itu bersama pasangan yang sekarang sudah jadi istri, iseng-iseng nyari rumah di Bogor. Lalu kita ke Samanea Hills, pas masuk rada minder soalnya desain interiornya kelihatan eksklusif. Pengunjung yang datang pun kelihatan mapan dan sudah berkeluarga. Sedangkan saya masih anak muda gitu kan hahaha, tapi Alhamdulillah sales-nya cukup ramah dan welcome,” kenangnya sambil tertawa.
Kendala DP di beberapa perumahan yang cukup tinggi membuatnya harus berpikir keras, bagaimana bisa mendapatkan rumah dengan DP yang rendah. Dengan modal tabungan sekitar 10 jutaan, ia pun lebih giat lagi mencari rumah yang sesuai dengan dana ditabungannya. Keberanian membeli rumah Lokasi yang jauh dari keramaian kota pun tidak menjadi halangan baginya.
Menurut Abeng, untuk mendapatkan rumah dengan harga yang sesuai bujet tidak harus berpatokan pada satu lokasi saja. Perjuangannya tidak sia-sia, akhirnya ia berjodoh dengan perumahan Golden Hills. Dengan tawaran cicilan KPR tanpa DP, ia merasa ini adalah jawaban dari segala usahanya.
“Kendala saya kebanyakan sama proses DP-nya itu. Kebetulan memang punya uang tapi nggak cukup banyak, jadi saya nggak maksa juga buat ambil di situ. Terus saya cari-cari lagi dan akhirnya ketemu Golden Hills ini. Nggak terlalu ngebebanin karena tanpa DP. Saya cuma bayar booking fee saja dan langsung dibantu proses KPR-nya,” papar Abeng.

Cerita Pengalaman Pertama Herlambang KPR Rumah Tanpa DP

Cerita Pengalaman Pertama Herlambang KPR Rumah Tanpa DP
Setelah berdiskusi dengan keluarga, akhirnya Abeng memantapkan diri dengan keberanian membeli rumahnya. Ia mulai mengurus proses pengajuan KPR untuk rumah pertamanya. Berbekal ilmu dari kunjungan ke marketing gallery dan diskusi dengan para sales, Abeng memberanikan diri mengambil cicilan dengan tenor 20 tahun.
“Waktu itu kan saya hanya siap dana sekitar 10 juta, makanya cari yang DP-nya minim. Awalnya nggak mengerti sistem KPR bagaimana, tetapi dapat ilmu dari pengalaman sebelumnya waktu datang ke marketing gallery Samanea Hills dan Jade Park. Jadi tahu sistem KPR itu ada plafon dari bank dan misalkan plafon kita tidak mencukupi otomatis kan kita harus bayar DP,” jelas Abeng.
Menunggu dengan perasaan cemas, Abeng takut pengajuan KPR-nya ditolak oleh bank. Ia dan istri sudah merasa cocok dengan rumah tersebut, karena lokasinya yang asri dan banyak pepohonan. Ia juga jatuh cinta dengan desain rumahnya yang minimalis dan fasilitasnya lengkap. Akses yang mudah dan lokasi yang bebas banjir juga menjadi pertimbangannya.
“Iya pas nunggu proses approval tuh sempat waswas juga. Misalkan udah sreg dengan rumah itu dan udah booking ternyata plafon turun, kan otomatis kita jadi harus bayar DP. Sedangkan bujet kita cuma ada segitu, nanti jadinya hangus,” ujarnya.
Ia pun melanjutkan, “Saya juga agak deg-degan, karena di perusahaan sekarang ini saya baru kerja selama 3 bulan, tapi sudah diangkat jadi karyawan tetap. Nah disitu mikir bisa nggak nih buat persyaratan bank, karena biasanya bank ngeliatnya kan harus 1 sampai 2 tahun minimal kerja,” lanjut Abeng.
Setelah seminggu harap-harap cemas, Abeng mendapat kabar baik dari pihak sales-nya. KPR-nya diterima setelah mengajukan ke dua bank yaitu Permata dan OCBC. Ia mendapat pinjaman penuh dari bank OCBC sehingga hanya perlu menyelesaikan cicilan tiap bulan selama 20 tahun. Akhirnya buah kesabaran dan penantian dari keberanian membeli rumah ini terwujud.

Pencarian Agen

Hubungi Agen Profesional yang Akan Membantu Kebutuhan Anda

“Alhamdulillah aku di cover semua. Sales-nya juga cerita sebenarnya yang mau ambil rumah di situ banyak cuma kendala di utang piutang, kayak cicilan kartu kredit. Makanya Alhamdulillah aku belum ada cicilan-cicilan kayak gitu,” paparnya sembari tertawa.
Selain merasa proses pengajuan KPR-nya dipermudah karena bantuan pihak pengembang, Abeng juga mendapatkan banyak bonus perlengkapan rumah. Ia mendapatkan dua unit AC 1 PK, kanopi, dan menang undian televisi. Ia pun merasa beruntung karena mengurangi beban biaya belanja furnitur rumah.

Cerita Rumah Herlambang, Tips Beli Rumah Modal Minim Ala Milenial

Cerita Rumah Herlambang, Tips Beli Rumah Modal Minim Ala Milenial
Menurut Abeng, hasil yang ia dapat saat ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang ia korbankan sebelum akhirnya dapat membeli rumah idamannya tersebut. Salah satunya mengurangi biaya makan selama kerja, sehingga ia selalu membawa bekal ke kantor.
Ia juga mengurungkan niat untuk membeli barang yang dirasa tidak terlalu dibutuhkan, karena prioritas utamanya adalah membeli rumah. Berdasarkan pengalamannya atas keberanian membeli rumah di usia muda, Abeng berbagi tip dalam memilih rumah dengan dana terbatas:
  1. Sisihkan uang untuk ditabung untuk modal biaya akad seperti booking fee atau uang muka rumah.
  2. Hindari pinjaman atau cicilan lainnya untuk mengurangi beban saat mengambil rumah melalui cicilan KPR.
  3. Pastikan untuk mengecek terlebih dahulu kredibilitas pihak pengembang rumah yang diincar. Cari alamat marketing gallery-nya dan lihat proyek yang sudah dikerjakan.
  4. Selama melunasi cicilan rumah, pastikan untuk menyiapkan tabungan khusus agar finansial rumah tangga tidak terganggu.
Selain 4 hal di atas, Abeng juga menambahkan agar tidak berpatokan dengan lokasi di tengah kota. Menurutnya, untuk mendapatkan lokasi strategis dengan harga murah sangat tidak masuk akal. Sehingga harus ada yang dikorbankan, yaitu jarak yang mungkin agak jauh dari kota. Itulah salah satu keberanian membeli rumah yang Abeng lakukan.
“Sebenarnya banyak perumahan yang bisa menyesuaikan dengan bujet kita dan developer-nya jelas. Ya, intinya jangan berpatokan dengan lokasi, karena niat beli rumah bisa jadi terus tertunda. Kalau ingin punya rumah lokasinya strategis yang harganya murah itu nggak mungkin,” jelasnya.

Cerita Herlambang Menikah di Tengah Pandemi Sambil Menunggu Rumahnya Jadi

Cerita Herlambang Menikah di Tengah Pandemi Sambil Menunggu Rumahnya Jadi
“Awalnya saya berencana menikah di bulan Oktober 2020 dan sudah booking venue di daerah BSD. Cuma tempatnya belum bisa mastiin boleh dibuka untuk acara lagi tuh kapan. Akhirnya aku mutusin daripada dimundurin, aku nggak mau kan. Ya, udah siap nggak siap aku majuin aja jadi bulan September,” ujarnya.
Beruntungnya lokasi yang sudah ia booking sebelumnya, mengembalikan uang muka full 100%. Kemudian, ia berpindah lokasi ke daerah Bonang, Karawaci untuk mengadakan akad nikah yang hanya dihadiri oleh keluarga inti saja. Namun di tengah prosesi intim tersebut, dalam hati kecil Abeng terbersit rasa takut.
“Agak panik dan tegang aja karena takut tiba-tiba di sidak satgas, ha ha ha…. Karena kan prosesnya juga maju dan persiapan yang awal-awal itu otomatis batal. Kayak venue gitu otomatis batal kan, cuma alhamdulillah mereka ngerti jadi dibalikin uang DP-nya,” jelasnya.
Ia pun melanjutkan, “Sempet ada konflik sama vendor, jadi aku kan udah DP sebelum pandemi ngambil paket resepsi, nah aku mau pindah paket akad sama mereka nggak boleh dengan alasan sama aja buat invoice baru. Setelah perdebatan panjang Alhamdulillah dibalikin full,” lanjutnya.
Setelah melalui perdebatan dan konflik dengan vendor, akhirnya Abeng melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya sejak masa SMK. Ia bercerita dulu pernah menjalin kasih saat SMK, namun harus kandas di tengah jalan. Dua tahun tidak bertemu, akhirnya mereka berkomunikasi kembali dan menjalani hubungan selama 5 tahun.
“Pacaran sudah 5 tahun, teman waktu SMK. Awalnya kan kelas 1 pacaran terus putus, nyambung lagi pas aku udah kuliah. Pas jamannya BBM, iseng nge-chat, ha ha ha….Eh, nggak taunya dapet dia lagi Alhamdulillah sampai sekarang,” kenangnya sambil tertawa.

Cerita Rumah Herlambang, Rumah Impian Sekaligus Investasi Jangka Panjang

Cerita Rumah Herlambang, Rumah Impian Sekaligus Investasi Jangka Panjang
Saat ini, Abeng dan Nanda terus melengkapi isi rumah agar terwujud istana mungil idaman untuk keluarga kecil mereka. Rencananya, setelah pandemi ini berakhir ia ingin mengajak keluarga besarnya berkunjung dan mengadakan selamatan atas rumah barunya ini. Ia juga mengungkapkan rasa bahagianya saat ditanya bagaimana perasaannya saat ini.
“Wah senang banget dong. Soalnya saya kan hampir tiap bulan minta info progress ke sales. Bawel lah, ha ha ha…karena kita kepingin tahu kira-kira sudah sampai mana. Makanya waktu sudah jadi senang banget. Nantinya ingin pengajian, panggil ustadz untuk selamatan,” paparnya.
Kini Abeng telah menjemput impiannya untuk hidup bersama membentuk sebuah keluarga kecil. Keberanian membeli rumah yang ia lakukan membawa kebahagiaan untuk keluarga barunya. Selain itu, Ia juga sudah memikirkan investasi jangka panjang pada rumah yang dibelinya tersebut. Baginya, investasi yang tak ternilai harganya adalah rumah yang penuh cinta bersama keluarga kecilnya kelak.
“Kalau untuk investasi ke depannya saya sudah pikirkan. Saya yakin area ini nantinya akan berkembang nilai investasinya. Akan ada rencana pembangunan MRT yang diperpanjang dan ada jalan tol ke daerah Tangsel. Jadi pastinya rumah ini akan menjadi tempat yang nyaman buat saya dan keluarga kecil saya nantinya,” tutupnya menutup perbincangan.
Tips paten beli rumah indent ini pastinya sangat berguna bagi Anda yang hendak membeli rumah. Selengkapnya nonton video berikut ini.
Itulah cerita tentang keberanian Herlambang yang menikah dan punya rumah di usia muda. Masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Teks: Siti H. Hanifiah, Foto: Hadi Barong

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Kalkulator KPR

Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.

Kalkulator Keterjangkauan

Ketahui kemampuan mencicil Anda berdasarkan kondisi keuangan Anda saat ini.

Kalkulator Refinancing

Ketahui berapa yang bisa Anda hemat dengan melakukan refinancing untuk cicilan rumah Anda saat ini