Cerita Rumah Oka: Punya Rumah Keren dari Take Over Rumah Seken

Wahyu Ardiyanto
Cerita Rumah Oka: Punya Rumah Keren dari Take Over Rumah Seken
Kehadiran buah hati membuat pasangan Hanggono Okamura Silitonga yang biasa dipanggil Oka dan May Christy Hutagalung berpikir ulang tentang tempat tinggal. Apartemen yang mereka huni dianggap tidak kondusif lagi untuk tumbuh kembang anaknya.
Oka dan istri memutuskan untuk pindah dari apartemen ke rumah. Keputusan untuk membeli rumah tercetus dalam doa mereka di malam tahun baru 2020. Namun, untuk mendapatkan rumah seken seperti kriteria yang mereka inginkan memang bukan perkara mudah, pencariannya lumayan bikin lelah.
Setelah sempat mengalami kendala dalam pencarian rumah seken, akhirnya mereka menemukan rumah dengan luas bangunan 110 m2 dan luas tanah 120 m2 di Cinere Residence, Limo, Depok. Dan mereka berunung mendapat banyak kemudahan untuk memiliki rumah tersebut. Tak hanya menjadi hunian yang nyaman bagi keluarga, Oka dan May meyakini bahwa rumah tersebut penuh berkah.
Mau punya rumah di area Limo, Depok, seperti rumah Oka yang kawasan sekitar perumahannya tengah berkembang pesat dan akses ke Jakarta juga cepat? Temukan pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp700 jutaan di sini!

Cerita Rumah Oka: Memutuskan Membeli Rumah di Malam Tahun Baru

Cerita Rumah Oka: Memutuskan Membeli Rumah di Malam Tahun Baru
Saat masih melajang, tahun 2012, Oka membeli unit apartemen di kawasan Cakung, Jakarta Timur, karena ada yang jual murah. Dua unit apartemen studio yang telah dibongkar penyekatnya tersebut dihuni Oka yang bekerja sebagai HR Business Partner di perusahaan Hartono Plantation Indonesia ini, sampai menikah tahun 2017.
Konsep studio dirasakan Oka dan istri kurang nyaman terutama saat ada tamu yang berkunjung. “Apartemen dibuat tanpa sekat, plong. Kalau tamu datang jadi bisa melihat seluruh ruangan, termasuk area privasi seperti kamar tidur yang hanya dibatasi pakai lemari. Jadi tidak ada privasi,” ungkap Oka.
Lahirnya anak pertamanya, Adriella Ronauli Carlissa yang membuat Oka tergerak untuk pindah dari apartemen ke rumah karena merasa membutuhkan hunian yang lebih aman dan nyaman demi mendukung tumbuh kembang sang anak.
Apalagi Oka tinggal di apartemen lama yang mana fasilitasnya mulai ada yang tidak berfungsi dengan baik, misanya lift yang suka rusak. Hal ini yang membuat Oka terpikir harus segera mencari hunian yang nyaman dan aman.
“Istri saya yang sedang hamil anak kedua, pernah harus naik tangga ke lantai 7 karena lift mati. Setelah kejadian itu, dicek janin tidak ada denyut jantung. Keguguran memang bukan mutlak karena naik tangga. Tetapi jadi pertimbangan kami untuk mencari tempat tinggal yang lebih nyaman,” kenang Oka.
Keputusan dan niat membeli rumah kemudian tercetus dalam doa mereka di malam pergantian tahun 2020. Sebelumnya, mereka telah terpikir untuk pindah dari apartemen ke rumah, tapi belum ada usaha apa-apa.
“Wah, kalau punya rumah pertama di tahun 2020 pasti keren. Angka bagus, jadi gampang diingat. Akhirnya membeli rumah menjadi resolusi kami di tahun 2020,” aku Oka.
Sebagai kepala keluarga, Oka langsung bergerak untuk mewujudkan resolusi membeli rumah di tahun 2020. Sebelum melakukan pencarian rumah, ia menentukan kriteria rumah yang diinginkan.

Cerita Rumah Oka: Cari Rumah Seken yang Luas, Bujet Terbatas

Cerita Rumah Oka: Cari Rumah Seken yang Luas, Bujet Terbatas
“Kriteria sangat penting sebagai panduan agar langkah yang dilakukan lebih efektif. Kami alokasikan bujet maksimal Rp800 juta dengan kriteria rumah minimal punya luas tanah 100m2,” ujar penggemar traveling ini.
Kriteria lain adalah lokasi rumah tidak berada di dalam gang, supaya bisa dijangkau mobil serta tidak kesulitan parkir kendaraan. Selain itu, berada di daerah bebas banjir karena di awal tahun 2020 terjadi bencana banjir yang melanda Jabodetabek.
Dengan pengalaman tinggal di Cakung, lokasi yang diincar Oka adalah Bekasi yang berbatasan dengan Jakarta Timur. Dengan kriteria yang sudah ditetapkan tersebut, Oka pun membulatkan tekadnya untuk mulai mencari rumah untuk keluarga kecilnya.
“Dengan bujet yang kami punya dan kriteria rumah yang kami cari, rasanya sulit dapat lokasi di Jakarta. Kami geser pencarian rumahnya ke Harapan Indah, Bekasi yang masih dekat Jakarta Timur. Rumah seken pun jadi pilihan kami karena pasaran harga rumah baru sudah jauh di atas alokasi bujet kami,” papar Oka.
Oka lebih memilih rumah seken dengan tanah lebih luas dan akses jalan yang lebar, dibandingkan rumah baru dengan ukuran kecil dan berada di gang sempit. Kalaupun harus geser dari pusat kota, tak masalah baginya.
Syaratnya, rumah seken tersebut masih layak huni. Hal terpenting lainnya luas tanah sesuai kebutuhan, jadi jika perlu renovasi bisa menyusul. Dari kriteria tersebut, Oka melakukan pencarian rumah seken di beberapa area dengan mengandalkan situs pencarian rumah.
“Sekarang semua serba digital. Termasuk mencari rumah seken yang dijual secara online, jadi lebih mudah. Dalam waktu cepat, kami dapat beberapa rekomendasi rumah untuk disurvei,” tutur Oka yang juga mengandalkan listing rumah dijual di Rumah.com untuk menemukan rumah impiannya.
Rekomendasi yang diperoleh Oka dari situs pencarian rumah, mayoritas memang rumah yang dijual tersebut menggunakan agen properti. “Sebenarnya saya menghindari agen. Kalaupun melalui perantara, saya minta bisa ketemu langsung dengan pemilik rumah. Kalau ketemu dan ngobrol langsung, bisa tanya tentang rumah lebih rinci, dan nego harga lebih enak,” katanya.
Padahal andai saja Oka memahami layanan dan tugas agen properti, menggunakan jasa agen properti malah banyak untungnya karena sangat membantu mulai dari proses pencarian rumah, transaksi, urusan legalitas ke notaris, hingga serah terima rumahnya. Untuk lebih lengkapnya, cek di sini!

Cerita Rumah Oka: Cari Rumah Bebas Banjir di Bekasi, BSD, Hingga Depok

Cerita Rumah Oka: Cari Rumah Bebas Banjir di Bekasi, BSD, Hingga Depok
Rumah pertama yang Oka survei, harganya sesuai alokasi dana, kondisi rumahnya masih bagus, dan area rumahnya tidak banjir. Tapi akses jalan menuju perumahannya rawan banjir.
“Kondisi jalannya rusak, banyak kubangan air. Survei saat musim hujan bisa membuktikan daerahnya benar rawan banjir atau tidak. Kalau kami survei waktu kemarau pasti tidak ketahuan,” ungkapnya.
Survei rumah berikutnya, Oka berkesempatan bertemu pemilik rumah. Akses jalannya bagus, dan pemilik mengklaim rumahnya bebas banjir. Namun, ia melihat ada warna bekas genangan air di tembok.
“Survei untuk mengecek kondisi rumah secara detail sangat penting. Kalau bisa, kroscek juga ke tetangga rumah. Saya pernah dapat bocoran informasi penting dari tetangga rumah yang mau saya beli. Akhirnya kami batal beli rumah tersebut,” ujar Oka.
Rumah-rumah yang selanjutnya Oka survei, lagi-lagi terkendala masalah yang sama. Terhitung lebih dari 10 rumah telah disurvei. Namun Oka tak patah arang, pencarian terus berlanjut.
“Dari bulan Januari sampai awal Februari, kami keliling survei di Harapan Indah setiap akhir pekan, tapi belum menemukan yang cocok. Pas ada yang cocok, harganya tidak masuk,” cerita Oka. Selain Harapan Indah, Bekasi yang dekat apartemennya, alternatif lainnya adalah Depok yang dekat rumah orangtua Oka di Limo, Depok.
“Sebelum beralih ke Depok, saya ditawari agen properti, rumah seken dijual di BSD, Tangerang. Harga rumah yang ditawarkan Rp900 juta. Saya kira jual butuh, jadi bisa turun harga sesuai bujet saya, Rp800 juta. Melihat prospek kawasan BSD yang menjanjikan, saya tertarik survei. Ternyata dia jual santai, harga nggak bisa turun. Gagal lagi,” kisahnya.
Dengan bujet tersebut, awalnya Oka tidak juga yakin dapat rumah sesuai kriterianya di Depok yang dekat rumah ibunya. Survei hingga enam rumah belum ada yang cocok, entah karena lokasi, akses jalan, atau lingkungan yang dinilai kurang kondusif.
“Benar saja, waktu cari di situs pencarian rumah, direkomendasikannya kawasan area Depok seperti Sawangan, Cibinong, Cimanggis, sampai perbatasan Cibubur, tidak ada Limo,” papar Oka.

Cerita Rumah Oka: Nego Santai Harga Rumah di Depok

Cerita Rumah Oka: Nego Santai Harga Rumah di Depok
“Pasaran harga rumah baru di sana untuk ukuran tanah minimal 80 m2 rata-rata di atas Rp1 miliar. Ibu saya yang diajak survei tidak setuju saya beli yang disebutnya rumah korek. Rumah klaster biasanya luas tanah kecil, tapi dibuat bertingkat seperti korek ha ha ha,” cerita Oka, tergelak.
Karena tidak menemukan rumah seken, Oka kemudian mengecek rumah baru di klaster yang menjamur di daerah Limo, Depok. Namun kemudian ia gagal beralih ke rumah baru, Oka kembali mencari rumah seken.
“Waktu saya search, tiba-tiba muncul rumah seken yang dijual di Limo, dekat rumah orang tua saya. Cuma berjarak 2,5 km. Harga Rp800 juta dengan luas tanah 120 m2. Langsung saya hubungi nomor agen properti yang tercantum untuk survei, tapi dia tidak bisa dan minta saya hubungi penjualnya langgsung,” imbuhnya.
“Waktu saya telepon penjual rumah, dia langsung sapa dan sebut nama saya. Sempat heran, kok tahu nama saya. Tapi saya abaikan. Dia mempersilakan saya untuk datang survei hari itu. Begitu sampai di sana, pemiliknya langsung menyambut saya, dan ternyata adalah teman saya di kantor lama yang masih simpan nomor saya,” ujar Oka.
Mereka pernah bekerja sebagai Asisten Manajer di suatu perusahaan. Oka di bagian HRD, sedangkan temannya di bagian Perizinan. Sejak tahun 2018, rumah tersebut telah dipasarkan dengan harga Rp 1,2 miliar. Ada yang menawar Rp1 miliar, tapi dia tidak mau lepas.
Di tahun 2019, rumah belum laku juga jadi harga turun jadi Rp1 miliar. Ada yang menawar Rp900 juta dan disetujui. Namun calon pembeli tersebut terkendala di BI checking.
Temukan juga beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, KPR, pajak, hingga legalitas properti di Panduan Rumah.com.
“Tidak tau kenapa, saya rasanya santai, tidak ngebet mau beli, padahal itu rumah yang paling cocok selama saya survei. Saya nego Rp600 juta dari harga yang ditawarkan Rp800 juta. Tapi dia menolak, katanya, malu lah sama jabatan masa nawar segitu,” cerita Oka.
Dilanjutkannya, “Dia memang suka becanda. Dulu di kantor dia sering ledekin saya karena pakai kemeja yang mereknya di bawah merek yang dia pakai. Saya jawab santai, apa lah saya yang masih pakai kemeja merek yang sama dan masih jadi buruh korporat.”
Oka tetap bertahan di angka Rp600 juta, sang teman menolak karena katanya ada calon pembeli lain yang mau survei juga. Di perjalanan pulang telepon berdering, harga Rp700 juta diberikan ke Oka.
“Saya tetap tolak, lalu dia memastikan, BI checking aman nggak Bro? Aman, saya bilang. Akhirnya dia setujui harga yang saya minta,” papar Oka yang pada akhirnya merasa lega berhasil mendapatkan rumah tersebut.

Cerita Rumah Oka: Beli Rumah Seken Murah dalam Penangguhan KPR

Cerita Rumah Oka: Beli Rumah Seken Murah dalam Penangguhan KPR
Sangat beruntung, Oka mendapatkan rumah yang dibangun tahun 2015 dengan luas tahan 120 m2, bangunan 110 m2, di lokasi Limo dengan harga Rp 600 juta. Namun Oka baru tahu kalau rumah itu dalam masa penangguhan KPR BTN sejak tahun 2017.
Jika tidak bisa bayar pada bulan Mei 2020, maka akan disita karena sudah dua kali penangguhan dan tidak bisa diperpanjang lagi. Dari estimasi harga rumah yang ditargetkan, Oka mengalokasikan dana untuk uang muka sekitar 30%. Tapi ia lupa, belum ada biaya notaris untuk balik nama yang hampir 10% dari harga rumah.
Sementara KPR BTN menetapkan bunga 9% dan DP 30%. Disiasatinya mencari KPR di bank lain dengan DP bisa 20% dan bunga yang kecil. “BCA di bulan Februari-Maret sedang ulang tahun dan kasih promo bunga kecil banget, cuma 4%. Tapi tidak bisa TOJB,” ungkap Oka.
Ternyata tidak semua bank mau menerima TOJB atau Take Over Jual Beli. Kalaupun ada yang bisa TOJB mensyaratkan DP minimal 30%. Setelah menjelajahi beberapa bank, akhirnya Oka menemukan HSBC yang bisa TOJB dengan DP 25%, tapi bunga agak besar yaitu 9%.
“Ternyata di bulan Maret 2020, Presiden Jokowi umumkan keringanan bunga KPR selama pandemi. HSBC bisa turunkan bunga sampai 7,6%. Nggak sangka, dapat cuan lagi,” ujar Oka yang ambil KPR untuk jangka waktu enam tahun supaya selesai saat anak masuk SD.
Akad kredit rumah terlaksana pada bulan April 2020. Tertunda selama sebulan karena notaris masih mengecek keabsahan sertifikat tanah dan bangunan ke kantor BPN setempat sesuai lokasi rumah yang dibeli, yang sempat tutup karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal pandemi.
Untungnya saat itu kami menggunakan notaris, jadi kami bisa duduk manis, tak kuatir harus keluar rumah di saat virus COVID-19 mulai mewabah. Terpenting, tak perlu dipusingkan soal urusan legalitasnya karena semua sudah kami serahlan ke notaris.
“Ini enaknya kalau dibantu notaris, akta otentik tentang semua hal, perjanjian, dan ketetapan sesuai dengan peraturan perundang-undangan akan dibuatkan. Notaris juga akan menyimpan dan memberikan salinan atau kutipan akta,” papar Oka.
Oka dan keluarga akhirnya mulai menempati rumah tersebut pada 1 Juni 2021 yang sengaja dipilih Oka karena bertepatan Hari Kesaktian Pancasila supaya mudah diingat. Saat proses pembelian rumah tersebut terjadi pandemi global Covid-19 yang membuat Oka harus bekerja dari apartemen.
WFH (work from home) sangat menantang buat yang tinggal di apartemen berkonsep studio dan punya balita. Karena tidak ada ruang yang bisa dipakai buat khusus kerja, sementara anak sedang aktif belajar jalan dan bicara, suka ngajak main bareng. Jadi kehilangan konsentrasi kerja,” kenang Oka yang memilih bekerja di lorong apartemen.
“Terutama kalau ada rapat virtual atau butuh konsentrasi tinggi, saya taruh meja kerja di lorong depan pintu apartemen, ha ha ha. Mungkin memang sudah waktunya kami pindah rumah. Kami bawa dalam doa dan Tuhan mempermudah jalannya. Di pencarian terakhir, kami baru dapat rumah ini, benar-benar blessing,” ungkapnya, lega.

Cerita Rumah Oka: Hunian Nyaman, Hobi Action Figure dan Pelihara Ikan Tersalurkan

Cerita Rumah Oka: Hunian Nyaman, Hobi Action Figure dan Pelihara Ikan Tersalurkan
Kebahagiaan dirasakan keluarga kecil ini ketika menempati rumah pertama mereka. Di rumah baru ini, Oka mendapatkan berkah dengan kehadiran putri keduanya, Saluna Calista Ronatio (3 bulan).
Dibandingkan semasa tinggal di apartemen, Oka merasakan rumah barunya jadi hunian yang benar-benar nyaman dan aman untuk keluarganya. Privasi anggota keluarga bisa terjaga. Bahkan, Oka bisa bekerja di dalam rumah selama WFH. Hal lain yang membuat Oka bahagia tinggal di rumah barunya ini adalah bisa menyediakan tempat khusus untuk hobinya.
Oka hobi pelihara ikan, ia menambah jumlah akuariumnya begitu sudah menempat rumah tersebut. “Kebetulan rumah ini sudah ada kolam ikan, jadi saya bisa pelihara ikan koi,” tutur pria yang juga suka merawat tanaman ini.
”Satu lagi, saya koleksi action figure Spawn. Sekarang saya bisa pajang semua koleksi yang lebih dari 200 buah di dua lemari khusus,” papar Oka setelah sebelumnya bercerita bahwa ia terpaksa menumpuk semua koleksinya saat masih di apartemen.
Supaya rumah tidak terasa sempit karena kebanyakan barang, Oka pakai furnitur seminimal mungkin, sesuai kebutuhan. Sehingga rumah tetap lega untuk aktivitas bermain anak. Bahkan untuk mainan anak, mereka memilih sewa walaupun jatuhnya lebih mahal dibandingkan beli, supaya tidak menumpuk mainan yang tidak terpakai.
Meskipun sempat menemukan beberapa kendala, namun Oka sangat bersyukur dapat rumah seken yang baru dibangun tahun 2015 dan layak huni dengan harga terbilang murah. Ia hanya perlu perbaiki sedikit di bagian plafon, kusen yang kena rayap, dan mengecat ulang interior dan eksterior rumah supaya dapat aura baru.

Tips dari Cerita Rumah Oka: Strategi Beli Rumah Seken yang Aman dan Nyaman

Tips Beli Rumah Seken ala Oka:
  1. Harus bersabar, agar tidak berisiko salah pilih. Sediakan waktu yang cukup, setidaknya satu tahun. Jangan mencari rumah karena terdesak dan harus dapat dalam tiga bulan misalnya. Banyak pengalaman menyesal pada akhirnya.
  2. Tentukan detail kriteria rumah yang diinginkan, misalnya lokasi, luas tanah, bangunan rumah, akses jalan, dan spesifikasi lainnya.
  3. Cari informasi kisaran harga rumah sesuai kriteria yang diinginkan untuk menentukan bujet. Sesuaikan dengan kemampuan finansial.
  4. Jangan hanya mengejar harga murah, namun lokasinya terlalu jauh dari pusat aktivitas keluarga. Biasanya akan berakhir rumah tidak ditempati.
  5. Survei sangat penting untuk mengecek kondisi rumah sebenarnya secara detail. Coba bertanya ke tetangga di lingkungan sekitar.
  6. Usahakan usia rumah yang mau dibeli tidak lebih dari 10 tahun, supaya kondisi rumah masih terbilang bagus, jadi tidak perlu renovasi total.
  7. Kalau mau beli rumah seken, siapkan dana untuk balik nama di notaris, karena nilainya cukup besar. Biasanya alokasi dana ini terabaikan dan lebih fokus ke DP.
  8. Siapkan pula dana untuk renovasi. Meskipun renovasi kecil, tetap butuh dana hampir Rp10 juta. Ada bank yang menawarkan dana renovasi rumah untuk ditambahkan dalam pengajuan KPR.
Langkah yang ditempuh Oka dalam memilih rumah seken bisa menjadi pedoman bagi para pemburu properti yang berniat untuk membeli rumah seken. Beberapa poin berikut juga perlu diperhatikan, agar tidak kecewa di kemudian hari:
  • Manfaatkan Jasa Agen. Segala urusan legalitas akan dibantu oleh agen properti. Selain itu, sebagai pembeli tidak ada pemberian komisi ke agen properti. Urusan komisi hanya antara penjual dan agen itu sendiri.
  • Kelengkapan Surat. Cermat dan teliti dalam memeriksa surat-surat kepemilikan rumah, seperti Surat Hak Milik (SHM), Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan sertifikat rumah beserta tanah tersebut. Pastikan nama yang tertera pada setiap surat sama, yaitu merupakan nama asli pemilik rumah.
  • Cek Aspek Non-Fisik. Jika status rumah bersengketa, sebaiknya minta kepada pihak penjual untuk menyelesaikan terlebih dahulu. Periksa dengan seksama riwayat rumah yang ingin dibeli jika ingin terhindar dari masalah.
  • Bandingkan Harga Pasar. Bandingkan dengan harga rumah di sekitarnya, atau rumah yang kondisi dan karakternya mirip.
  • Cek Listrik dan Air. Pentingnya sumber air bersih bagi kebutuhan rumah tangga tidak perlu diragukan lagi, sehingga hal ini juga tidak boleh ketinggalan dalam runtutan pemeriksaan. Selain itu, pastikan rumah memiliki daya listrik yang baik dan berfungsi baik dari PLN, dan tidak memiliki tagihan listrik yang menunggak.
  • Tanyakan Fasilitas Pembiayaan yang Tersedia. Cek apakah pembelian rumah ini dapat dilakukan melalui KPR. Dengan demikian, bank bisa melakukan penilaian nilai properti dengan benar dan dapat menjadi patokan untuk menawar harga rumah dengan pantas.
  • Beri Jeda Waktu Berpikir Sebelum Memutuskan. Dengan meluangkan waktu untuk berpikir dan melakukan evaluasi, berbagai aspek penting di atas dapat dijadikan alasan untuk mengambil keputusan secara objektif.
Itulah cerita pengalaman Oka yang awalnya tinggal di apartemen kemudian lebih memilih punya rumah yang keren dari take over rumah seken. Masih ada banyak lagi kisah seputar perjuangan mewujudkan mimpi punya rumah sendiri lainnya yang juga tak kalah menginspirasi. Temukan kisahnya hanya di Cerita Rumah.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Teks: Siti Rahmah, Foto: Zaki Muhammad

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Kalkulator KPR

Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.

Kalkulator Keterjangkauan

Ketahui kemampuan mencicil Anda berdasarkan kondisi keuangan Anda saat ini.

Kalkulator Refinancing

Ketahui berapa yang bisa Anda hemat dengan melakukan refinancing untuk cicilan rumah Anda saat ini