RumahCom – Inflasi adalah sebuah keadaan dimana perekonomian suatu negara terjadi kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang berkepanjangan. Inflasi akan dihitung dari berbagai indeks harga pasar yang ada. Jika hampir keseluruhan dari harga suatu barang ataupun produk terus meningkat maka nilai inflasi yang terjadi juga semakin tinggi.
Inflasi yang terjadi pada suatu negara tidak akan muncul begitu saja. Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi terjadinya inflasi yang terus meningkat. Secara umum, inflasi disebabkan adanya kenaikan dari biaya produksi suatu barang. Harga barang baku yang meningkat akan membuat biaya produksi menjadi naik dan terus meningkat.
Selain itu, inflasi juga bisa terjadi karena adanya peningkatan permintaan untuk jenis barang ataupun jasa yang tertentu. Dalam kasus ini, peningkatan atas barang atau jasa terjadi secara keseluruhan. Peredaran uang yang terlalu tinggi juga akan mengakibatkan terjadinya krisis inflasi. Kondisi ini adalah dimana ketika barang yang ada jumlahnya tetap namun uang yang beredar di masyarakat menjadi lebih banyak bisa mengakibatkan inflasi pada suatu negara.
Agar Anda bisa mengerti apa maksud dari inflasi, cara mengatasi inflasi, dampak dan lainnya maka pada artikel kali ini akan dibahas mengenai:
- Cara Mengatasi Inflasi
- Jenis – Jenis Inflasi
- Dampak dari Terjadinya Inflasi
Cara Mengatasi Inflasi

Inflasi akan terus terjadi secara alami dan tidak dapat dicegah. Setiap negara bisa mengalami inflasi dan tidak dapat dihindari. Akan tetapi, inflasi tersebut masih dapat diperlambat dan diatasi dengan semaksimal mungkin dan akan membutuhkan penanganan yang serius untuk menghadapinya. Di bawah ini merupakan beberapa cara mengatasi inflasi:
1. Menghemat Pengeluaran Pemerintah
Care mengatasi inflasi yang pertama yang bisa diandalkan untuk mengatasi inflasi adalah dengan menghemat pengeluaran pemerintah. Pemerintah bisa membatasi untuk melakukan pembelian ataupun permintaan barang dan jasa. Pemerintah juga bisa membatasi anggaran yang dikeluarkan untuk berbagai keperluan yang tidak perlu seperti melakukan studi banding.
2. Menaikkan Tarif Pajak
Cara mengatasi inflasi adalah untuk menekan inflasi adalah dengan menaikkan tarif pajak. Naiknya tarif pajak untuk perusahaan dan rumah tangga akan mengurangi dan membatasi tingkat konsumsi. Pengurangan tingkat konsumsi tersebut akan berpengaruh terhadap menurunnya harga suatu barang.
3. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Agar dapat menambah jumlah barang, pemerintah harus mengeluarkan aturan untuk meningkatkan jumlah produksi. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan memberikan premi ataupun subsidi pada perusahaan yang dapat memenuhi target kuota tertentu. Selain itu juga, untuk meningkatkan jumlah barang yang beredar di pasaran pemerintah bisa melonggarkan keran impor dengan menurunkan bea masuk barang impor.
Apakah Anda ingin membeli Apartemen? Simak video berikut agar Anda bisa mengetahui langkah untuk mengajukan kredit kepemilikan apartemen!
4. Kebijakan Diskonto
Cara mengatasi inflasi adalah bank sentral dapat mengeluarkan kebijakan diskonto dengan cara meningkatkan nilai suku bunga. Tujuan utamanya adalah agar masyarakat semakin terdorong untuk menabung. Dengan demikian, dapat diharapkan jumlah uang yang beredar dapat berkurang dan nilai inflasi bisa ditekan lebih baik.
5. Menetapkan Harga Maksimum untuk Beberapa Jenis Barang
Cara mengatasi inflasi yang terakhir adalah untuk mengendalikan nilai inflasi yang terus meningkat, harus terdapat penetapan harga maksimum bagi beberapa jenis barang. Penetapan harga yang dilakukan oleh pemerintah haruslah realistis untuk menghindari terjadinya penjualan pada pasar gelap.
Jenis – Jenis Inflasi

Setiap negara tentu mempunyai nilai inflasinya masing-masing. Setiap inflasi mempunyai jenisnya masing – masing dan semua bisa dilihat dari seberapa tinggi inflasi itu terjadi pada suatu negara. Simak di bawah ini mengenai jenis – jenis inflasi adalah sebagai berikut:
1. Inflasi Rendah
Jenis inflasi yang pertama adalah inflasi rendah. Inflasi rendah merupakan sebuah jenis inflasi yang jumlahnya kurang dari 10% per tahunnya. Indonesia sendiri merupakan sebuah negara yang mempunyai target pencapaian inflasi kurang lebihnya sebesar 4% setiap tahunnya dan berhasil mencapai angka inflasi sebesar 2.96% pada tahun 2019 menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan inflasi yang rendah.
Salah satu negara yang tidak mengalami inflasi adalah Uni Emirat Arab. Negara tersebut mengalami penurunan inflasi atau disebut juga sebagai deflasi sebesar -3.6% dan menjadikan biaya hidup di negara Uni Emirat Arab menjadi lebih murah dan sekaligus menurunkan harga komoditas yang ada.
2. Inflasi Menengah
Inflasi menengah merupakan jenis inflasi yang mengalami jumlah kenaikan sebesar 10-30% per tahunnya. Salah satu negara yang mengalami kondisi inflasi menengah adalah Mesir dengan tingkat inflasi sebesar 13,87% per tahunnya. Negara Mesir mengalami inflasi disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga pangan dan papan hingga sebesar 15,1% .
3. Inflasi Berat
Salah satu jenis inflasi yang berikutnya adalah inflasi berat. Kondisi ini merupakan sebuah keadaan dimana sebuah negara mengalami inflasi antara 30-100% per tahunnya. Negara yang saat ini sedang mengalami kenaikan inflasi dan bisa disebut juga dalam kondisi inflasi berat adalah Argentina. Negara Argentina mengalami inflasi berat disebabkan oleh terjadinya peningkatan jumlah uang yang beredar dalam negaranya.
4. Hyperinflation
Jenis inflasi yang berikutnya adalah Hiperinflasi. Hiperinflasi merupakan sebuah kondisi dimana negara mengalami kenaikan inflasi hingga diatas 100% per tahunnya. Negara yang mengalami kondisi hiperinflasi tersebut umumnya sedang mengalami konflik internal ataupun terjadi sebuah kondisi politik yang memanas. Salah satu negara yang sedang mengalami hiperinflasi adalah Venezuela yang berhasil menyusul Zimbabwe dengan kenaikan inflasi hingga sebesar 200%.
Venezuela mengalami peningkatan inflasi secara drastis diakibatkan pertama kali sejak dilantiknya Presiden Maduro. Venezuela juga secara terus menerus melakukan pencetakan uang dan menyebabkan inflasi menjadi semakin parah dan tidak dapat terkontrol.
5. Inflasi Dalam Negeri
Salah satu jenis inflasi berikutnya adalah inflasi dalam negeri. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya peningkatan permintaan dari masyarakat yang lebih cepat dari kemampuan pasar untuk memenuhi permintaan tersebut.
6. Inflasi Luar Negeri
Jenis inflasi yang terakhir adalah inflasi luar negeri. Inflasi ini terjadi pada negara lain dan mengakibatkan harga barang impor terus meningkat. Apabila barang impor tersebut digunakan sebagai bahan baku industri maka inflasi akan mempengaruhi harga akhir dari barang tersebut.
Tips Rumah.com
Segera miliki properti idaman Anda sebelum harga kembali naik karena inflasi.
Dampak dari Terjadinya Inflasi

Setiap negara yang mengalami inflasi tentunya akan memunculkan berbagai dampak yang negatif. Hampir semua aspek masyarakat akan turut merasakan dampaknya dan tentunya bisa membuat beban hidup menjadi bertambah. Di bawah ini terdapat beberapa dampak dari inflasi adalah sebagai berikut:
1. Terhadap Pendapatan
Jika harga dari suatu bahan pangan dan papan akan terus meningkat karena inflasi maka pendapatan riil dari masyarakat akan terus berkurang. Sebagai contoh, sebelumnya harga satu porsi mie ayam hanya sebesar Rp. 8.000. Namun, setelah terjadi inflasi dan pedagang melakukan penyesuaian terhadap harga maka harga satu porsi mie ayam tersebut akan menjadi sebesar Rp. 10.000.
2. Terhadap Nilai Ekspor
Kemampuan suatu negara untuk melakukan ekspor akan berkurang ketika sedang mengalami inflasi. Biaya ekspor akan menjadi lebih mahal dan juga daya saing barang ekspor dan komoditi lain akan mengalami penurunan yang akan mengakibatkan pendapatan devisa bisa menjadi berkurang.
Beli Rumah: Pilih Bayar Cash atau Kredit?
Simak penjelasan beli rumah cash atau kredit di sini!
3. Terhadap Minat untuk Menabung dan Berinvestasi
Berkaitan dengan menurunnya pendapatan, inflasi juga akan menurunkan minat seseorang untuk menabung dan melakukan investasi. Bunga dari tabungan yang terlalu kecil mengakibatkan banyak orang lebih baik untuk menyimpannya sendiri atau menggunakan untuk berbagai keperluan konsumtif. Biaya investasi yang terus meningkat juga akan menurunkan minat seseorang untuk melakukan investasi.
4. Terhadap Nilai Properti
Nilai properti akan sangat dipengaruhi oleh inflasi. Jika nilai inflasi terus meningkat, maka Anda akan semakin sulit untuk membeli sebuah properti. Manfaatkan setiap kesempatan yang ada ketika inflasi masih rendah untuk membeli properti idaman Anda.
5. Terdahap Kalkulasi Harga Barang Pokok
Dengan terjadinya inflasi akan mengakibatkan perhitungan penetapan harga barang pokok menjadi lebih sulit. Harga barang pokok yang terus meningkat akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara bisa menjadi melambat bahkan berhenti.
Itulah definisi dan beberapa cara terbaik untuk menghadapi inflasi. Meskipun inflasi tidak dapat diberhentikan tetapi peningkatannya masih bisa diperlambat dan dikurangi. Pastikanlah agar Anda membeli rumah terlebih dahulu ketika nilai inflasi masih rendah agar harga dari properti yang Anda inginkan masih lebih murah dan tidak meningkat.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.