Derivatif adalah, Pengertian, Contoh, Jenis, dan Fungsinya

Tim Editorial Rumah.com
Derivatif adalah, Pengertian, Contoh, Jenis, dan Fungsinya
RumahCom – Derivatif adalah kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Dalam dunia keuangan modern, derivatif merupakan instrumen yang memainkan peran penting dalam mengelola risiko, melakukan spekulasi, dan menciptakan peluang investasi.
Derivatif adalah kontrak keuangan yang nilai dan harganya tergantung pada aset dasar seperti saham, obligasi, komoditas, mata uang, suku bunga, atau indeks. Instrumen ini memungkinkan para pelaku pasar untuk mengambil posisi terhadap perubahan nilai aset dasar tanpa harus memiliki aset tersebut secara fisik. Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengertian, contoh, jenis, dan fungsi dari derivatif.
  • Pengertian Derivatif adalah
  • Jenis dan Contoh Derivatif
  • Fungsi dan Manfaat Derivatif adalah
  • Dasar Hukum Derivatif adalah
  • Risiko Derivatif

Pengertian Derivatif adalah

Penting bagi para pelaku pasar untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang instrumen ini.
Derivatif berasal dari kata "derive," yang berarti mengambil atau menghasilkan sesuatu dari sumber tertentu. Dalam konteks keuangan, derivatif adalah kontrak keuangan yang nilainya berasal dari underlying asset (aset dasar), seperti saham, obligasi, komoditas, mata uang, suku bunga, atau indeks. Hal ini memungkinkan para pelaku pasar untuk berpartisipasi dalam perubahan nilai aset tersebut tanpa kepemilikan fisik.
Derivatif dapat diperdagangkan di pasar bursa atau di pasar over-the-counter (OTC), di mana kontrak disesuaikan sesuai kesepakatan antara dua pihak. Derivatif memperoleh nilainya dari perubahan nilai underlying asset. Tujuan utama derivatif adalah untuk mengelola risiko, mengambil posisi spekulatif, atau menghindari fluktuasi nilai aset dasar.

Jenis dan Contoh Derivatif

Derivatif merupakan instrumen keuangan yang luas dan kompleks dengan berbagai jenis yang melayani berbagai tujuan. (Foto: Pexels – Mikhail Nilov)
Dalam artikel ini, Rumah.com akan membeberkan jenis dari derivatif beserta contoh nyata untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana instrumen ini bekerja.

1. Forward Contracts (Kontrak Forward)

Forward contracts adalah perjanjian antara dua pihak untuk melakukan transaksi pembelian atau penjualan suatu aset dasar pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditetapkan saat ini. Kontrak forward tidak diperdagangkan di bursa, dan persyaratan seperti tanggal kadaluarsa dan ukuran kontrak bisa disesuaikan sesuai kesepakatan.
Contoh: Seorang petani menyetujui kontrak forward dengan perusahaan pengolahan makanan untuk menjual hasil panennya pada harga tetap pada bulan September.

2. Futures Contracts (Kontrak Berjangka)

Futures contracts mirip dengan forward contracts, tetapi diperdagangkan di bursa dengan standar tertentu, termasuk ukuran kontrak dan tanggal kadaluarsa. Ini menciptakan likuiditas yang lebih besar dan transparansi pasar yang lebih tinggi.
Contoh: Seorang investor membeli kontrak berjangka minyak mentah dengan ekspektasi bahwa harga minyak akan naik dalam beberapa bulan.

3. Options (Opsi)

Options memberikan pembeli hak, bukan kewajiban, untuk membeli (call option) atau menjual (put option) aset dasar pada harga dan tanggal tertentu. Ini memberi fleksibilitas bagi pemegang opsi tanpa memerlukan kepemilikan fisik aset.
Contoh: Seorang pedagang membeli call option saham ABC dengan harga pelaksanaan Rp2.350. Jika harga saham naik di atas Rp2.350, ia dapat menggunakan opsi untuk membeli saham dengan harga lebih rendah.

4. Swaps

Swaps adalah perjanjian antara dua pihak untuk menukar aliran kas atau pembayaran berdasarkan kondisi tertentu. Ini bisa mencakup pertukaran suku bunga, mata uang, atau komoditas.
Contoh: Bank A dan Bank B dapat mengatur interest rate swap di mana Bank A membayar suku bunga tetap dan menerima suku bunga mengambang dari Bank B, sedangkan Bank B membayar suku bunga tetap dan menerima suku bunga mengambang dari Bank A.

Fungsi dan Manfaat Derivatif adalah

Derivatif memainkan peran penting dalam membantu pelaku pasar mengelola risiko.
Dalam dunia keuangan yang dinamis, derivatif memainkan peran penting dalam membantu pelaku pasar mengelola risiko, menciptakan peluang investasi, dan meningkatkan fleksibilitas dalam pengelolaan portofolio.
Berikut fungsi sekaligus manfaat derivatif:

1. Hedging (Lindung Nilai)

Salah satu fungsi utama derivatif adalah lindung nilai terhadap fluktuasi harga atau perubahan kondisi pasar. Para pelaku pasar dapat menggunakan derivatif untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat perubahan nilai aset dasar seperti saham, mata uang, komoditas, atau suku bunga. Dalam hal ini, derivatif bertindak sebagai asuransi yang membantu melindungi nilai aset atau arus kas dari perubahan yang tidak diinginkan.

2. Spekulasi

Derivatif juga digunakan oleh para spekulator yang mencari peluang untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga aset dasar. Investor dengan pandangan yang kuat tentang arah pergerakan pasar dapat memanfaatkan derivatif untuk memperoleh eksposur tanpa harus memiliki aset fisik. Walaupun spekulasi melibatkan risiko yang lebih tinggi, ini juga dapat menghasilkan keuntungan yang besar jika prediksi benar.

3. Arbitrase

Arbitrase adalah praktik memanfaatkan perbedaan harga antara aset yang serupa di pasar yang berbeda. Derivatif sering digunakan dalam strategi arbitrase untuk mengambil keuntungan dari ketidakseimbangan harga antara pasar atau instrumen yang terkait.
Derivatif adalah salah satu instrumen investasi yang aman. Jika Anda tertarik berinvestasi melalui derivatif, Anda perlu menyiapkan dana segera dan memahami jenis derivatif apa yang cocok untuk mencapai tujuan investasi Anda kedepannya. Nah, jika ingin punya rumah yang juga punya nilai bagus untuk investasi, temukan pilihan rumahnya di Tangerang, klik di sini!

Dasar Hukum Derivatif adalah

Perdagangan derivatif masuk dalam ranah hukum pasar modal.
Di Indonesia, dasar hukum derivatif terutama diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan keuangan. Berikut dasar hukum terkait pelaksanaan derivatif:
  1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU Pasar Modal): UU Pasar Modal merupakan dasar hukum utama yang mengatur pasar modal di Indonesia. Dalam UU ini, derivatif didefinisikan sebagai instrumen keuangan derivatif, dan diatur tentang penggunaan, perdagangan, dan pengawasan derivatif.
  2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan: UU ini mengatur tentang sektor perbankan, dan bagian terkait dengan derivatif adalah mengenai kegiatan kontrak derivatif yang diatur oleh bank.
  3. Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi.
  4. SK Bapepam tanggal 20 Februari 2003 No. Kep.07/PM/2003 tentang Penetapan Kontrak Berjangka atas Indeks Efek sebagai Efek.
  5. Peraturan Bapepam tanggal 31 Oktober 2003 No. III. E. 1 tentang Kontrak Berjangka dan Opsi atas Efek atau Indeks Efek.

Tips Rumah.com

Bagi individu atau perusahaan yang berencana untuk terlibat dalam perdagangan derivatif, penting untuk berkonsultasi dengan ahli hukum atau profesional keuangan yang berpengalaman dalam yurisdiksi yang relevan.

Risiko Derivatif

Pemahaman yang mendalam akan dasar hukum ini serta konsultasi dengan profesional hukum dan keuangan dapat membantu mengurangi risiko. (Foto: Pexels – Mikhail Nilov)
Sebelum terlibat dalam perdagangan derivatif, penting untuk memahami risiko-risiko yang terkait dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Apa saja risiko yang bisa terjadi?
  1. Risiko Pasar: Risiko pasar adalah risiko akibat fluktuasi harga aset dasar yang mendasari derivatif. Perubahan dalam harga saham, komoditas, mata uang, atau suku bunga dapat memiliki dampak langsung pada nilai derivatif. Jika pergerakan harga tidak sesuai dengan ekspektasi, ini dapat mengakibatkan kerugian finansial.
  2. Risiko Kredit: Risiko kredit muncul ketika salah satu pihak dalam kontrak derivatif gagal memenuhi kewajiban pembayaran atau pengiriman. Ini bisa terjadi jika salah satu pihak mengalami kesulitan keuangan atau gagal mematuhi kesepakatan kontrak. Risiko kredit dapat mengarah pada kerugian finansial yang signifikan.
  3. Risiko Likuiditas: Risiko likuiditas terjadi ketika tidak ada cukup pembeli atau penjual di pasar untuk menjalankan transaksi derivatif dengan cepat. Ini bisa mengakibatkan kesulitan untuk membeli atau menjual derivatif dengan harga yang diinginkan. Risiko likuiditas dapat menyulitkan keluar dari posisi atau mengakibatkan kerugian akibat perbedaan harga.
Meskipun perdagangan derivatif menawarkan peluang keuntungan yang signifikan, risiko-risiko yang terkait tidak boleh diabaikan. Penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang risiko-risiko ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai sebelum terlibat dalam perdagangan derivatif.
Tonton video yang informatif berikut ini sebagai panduan yang bisa Anda ikuti seputar biaya tambahan dalam proses jual beli rumah!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Kalkulator KPR

Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.

Kalkulator Keterjangkauan

Ketahui kemampuan mencicil Anda berdasarkan kondisi keuangan Anda saat ini.

Kalkulator Refinancing

Ketahui berapa yang bisa Anda hemat dengan melakukan refinancing untuk cicilan rumah Anda saat ini