RumahCom – Tertarik investasi tanah sawah? Sepatutnya Anda harus mempertimbangkan banyak aspek yang ada. Seperti diketahui, lahan atau tanah sawah adalah salah satu ciri kehidupan masyarakat tradisional yang umum dijumpai di beberapa negara yang sebagian besar penduduknya mengonsumsi beras sebagai makan pokoknya, seperti di Asia (Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Timur).
Lahan sawah yang merupakan ciri kehidupan masyarakat tradisional sudah ada sejak zaman purba. Bukti-bukti bahwa lahan sawah sudah ada sejak zaman purba menurut Rostam dan Anuar (1984) telah dikaji oleh ahli arkeologi yang menginformasikan bahwa pertanian lahan sawah dengan tanaman utamanya padi dimulai di India dan Cina lebih dari 1.000 tahun yang lalu sebelum Masehi.
Kegiatan pertanian lahan sawah dengan tanaman pokok padi mulai dikembangkan ke kawasan Asia lainnya, termasuk ke Indonesia. Hal ini lantaran beberapa negara Asia merasa beras cocok sebagai makanan pokok, maka perkembangan lahan sawah di negara-negara Asia cukup pesat. Namun bagaimana peluang investasi tanah sawah?
- Apa Itu Investasi Tanah Sawah?
- Keuntungan Investasi Tanah Sawah
- Kerugian Investasi Tanah Sawah
- Peluang Memanfaatkan Investasi Tanah Sawah
- Tips Untung Investasi Tanah Sawah
- Pastikan Keaslian Bukti Kepemilikannya
- Periksa Detail Tanahnya
- Buat Akta Jual Beli
- Pertimbangkan Akses dan Infrastrukturnya
Ini Cara Jual Beli Bagi Tanah yang Belum Bersertifikat yang Perlu Anda Tahu
Simak Cara Jual Beli Bagi Tanah yang Belum Bersertifikat yang Perlu Anda Tahu!
Apa Itu Investasi Tanah Sawah?

Investasi tanah sawah adalah salah satu instrumen investasi yang banyak dilirik masyarakat karena risiko yang dimiliki relatif lebih kecil. Investasi tanah dapat dikatakan sebagai salah satu investasi termudah dan termurah jika Anda tertarik menanam uang di segmen ini. Apalagi, tanah sebagai investasi jangka panjang memang dianggap prospektif, terutama dengan pembangunan infrastruktur yang kian marak. Harga tanah yang nyaris tak pernah turun malah kian terkerek.
Berdasarkan fungsinya, keberadaan tanah sawah memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia maupun lingkungan. Fungsi lahan sawah bagi kehidupan manusia selain sebagai penghasil bahan pangan, juga merupakan salah satu sumber pendapatan, tempat bekerja, tempat rekreasi, tempat mencari ilmu, dan lain sebagainya.
Tak hanya sampai di situ, fungsi lahan sawah bagi lingkungan pun berguna sebagai tempat hidup berbagai tumbuhan, tempat berkembang biak berbagai organisme hidup seperti cacing, berbagai serangga, burung, belut, ular, dan organisme lainnya, berperan dalam mencegah terjadinya banjir, erosi, maupun tanah tanah longsor. Meskipun demikian, jika tidak dikelola dengan baik, lahan sawah juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, dan udara akibat penggunaan bahan kimia dan mekanisasi pertanian.
Keuntungan Investasi Tanah Sawah

Tanah sawah bisa menjadi salah satu investasi yang menguntungkan jika Anda jeli dalam memanfaatkannya. Namun, jika Anda ingin melakukan investasi lain seperti investasi properti rumah jadi, cek daftar hunian di kawasan Jakarta Selatan dibawah Rp1 miliar yang bisa jadi investasi Anda di sini! Lalu apa saja keuntungan investasi tanah sawah?
Harga Cenderung Naik
Jika area investasi tanah sawah yang Anda miliki cukup luas, Anda bisa mempertimbangkan untuk menjualnya per kavling. Anda juga bisa menaikkan daya jual tanah dengan membangun beberapa rumah dan menjual dengan sistem cluster. Cara ini dapat membantu meningkatkan keuntungan yang Anda dapatkan, dibandingkan dengan menjual tanah saja secara utuh.
Punya Income dari Hasil Panen
Berbeda dengan tanah jenis lainnya, investasi tanah sawah justru bisa menghasilkan pendapatan rutin dari adanya kegiatan persawahan yang dilakukan. Tak ayal saat musim panen tiba, Anda akan mendapat keuntungan dari investasi tersebut. Bahkan jika memungkinkan, Anda bisa mengembangkan sebuah restoran dengan panorama sawah yang mengesankan.
Gampang Dijual Kembali
Menjual kembali properti seperti rumah, apartemen, atau ruko mungkin membutuhkan waktu lama karena banyak persaingan. Lain halnya jika Anda berinvestasi tanah dan berencana untuk menjualnya kembali. Pesaing Anda lebih sedikit, sehingga tanah lebih mempunyai peluang untuk terjual dengan cepat.
Minim Risiko
Rumah atau ruko bisa saja mengalami kerusakan besar dan nilai investasinya menjadi berkurang. Investasi lainnya seperti emas atau perhiasan rawan hilang akibat pencurian atau perampokan. Sedangkan tanah sawah, dalam kondisi apapun, selama Anda memiliki surat atau bukti kepemilikannya, akan tetap menjadi milik Anda.
Kerugian Investasi Tanah Sawah

Di balik keuntungannya, investasi tanah sawah juga tetap punya kerugian yang harus Anda ketahui. Apa sajakah itu?
Potensi Diserobot
Inilah salah satu risiko memiliki tanah sawah di lokasi yang jauh dari jangkauan Anda. Kalau tidak dijaga atau dikunjungi dari waktu ke waktu, bukan tak mungkin tanah Anda bisa dimanfaatkan oleh pihak lain untuk mendirikan bangunan tidak tetap atau dijadikan lahan parkir setempat tanpa izin.
Belum lagi kalau Anda tidak mendirikan pagar atau batas tanah yang permanen. Bisa saja ada orang berniat kurang baik dan mengurangi luas tanah dengan memainkan patok tanah.
Legalitas Investasi Tanah Sawah
Saat membeli, Anda harus mengetahui status legalitas hukum atas tanah sawah tersebut. Apakah tanah tersebut sudah memiliki status kepemilikan yang kuat? Hindari membeli tanah dengan yang masih berupa tanah girik.
Likuiditas yang Rendah
Likuiditas adalah kemampuan suatu instrumen investasi untuk dijadikan uang. Investasi tanah sawah memiliki likuiditas yang rendah, karena kemungkinan Anda tidak bisa mendapatkan uang tunai dalam waktu yang singkat. Ketika datang untuk mencari pembeli tanah, Anda membutuhkan waktu dan proses. Investasi ini akan cukup sulit bagi investor yang memiliki arus kas cukup terhambat.
Peluang Memanfaatkan Investasi Tanah Sawah

Harus diketahui, Pemerintah punya aturan terkait penetapan peta lahan sawah yang dilindungi (LSD) pada delapan wilayah di Indonesia. Aturan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor: 1589/SK-HK.02.01/XII/2021 tentang Penetapan Peta LSD pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Bali, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Adapun fungsi LSD semata bukan untuk membatasi pembangunan, melainkan sebagai bentuk mitigasi ke depan untuk mencegah terjadinya krisis pangan. Penetapan LSD juga merupakan bentuk komitmen untuk kedaulatan pangan nasional di samping memiliki dampak positif terhadap pembangunan.
property tips = Investasi tanah sawah adalah salah satu instrumen investasi yang banyak dilirik masyarakat karena risiko yang dimiliki relatif lebih kecil. Investasi tanah dapat dikatakan sebagai salah satu investasi termudah dan termurah jika Anda tertarik menanam uang di segmen ini.
Akan tetapi jika tanah sawah yang Anda incar bebas dari aturan LSD, maka berikut peluang memanfaatkan investasi tanah sawah:
- Tanah sawah dapat dijadikan area budidaya padi
- Tanah sawah dapat dijadikan area perkebunan
- Tanah sawah dapat dijadikan perumahan dengan terlebih dulu mengurus perizinan berlaku
- Tanah sawah dapat dijadikan area rekreasi keluarga seperti restoran dengan konsep edutainment
Tips Untung Investasi Tanah Sawah

Saat disodorkan tanah sawah dengan harga yang murah, sebaiknya Anda tidak langsung tergiur begitu saja tanpa mempertimbangkan aspek penting di dalamnya. Sehingga terlebih dulu perhatikan secara seksama mulai dari lokasi, biaya, detail sertifikat tanah. Artinya, jangan buru-buru membeli sebelum melakukan cek mendalam supaya tak ada penyesalan di kemudian hari. Simak tips untung investasi tanah sawah berikut ini!
Pastikan Keaslian Bukti Kepemilikannya
Cara praktis untuk cek keaslian bukti kepemilikan adalah dengan mengeceknya secara online. Caranya, unduh aplikasi Sentuh Tanahku. Aplikasi resmi yang diluncurkan BPN ini memiliki fitur notifikasi, info berkas, plot bidang tanah, info sertifikat, lokasi bidang tanah, dan info layanan. Melalui fitur-fitur ini Anda bisa mengecek keaslian sertifikat, mengecek proses pembuatan balik nama sertifikat, hingga mendapatkan informasi dan biaya untuk mengurus sertifikat.
Periksa Detail Tanahnya
Menurut Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 09/KPTS/M/1995 Tahun 1995 tentang Pedoman Pengikatan Jual Beli Rumah, diatur bahwa objek pengikatan jual beli harus diuraikan secara jelas di dalam suatu perjanjian pengikatan jual beli yang terdiri dari luas bangunan, luas tanah, lokasi tanah, dan harga rumah dan tanah. Maka pastikan semua komponen ini tidak merugikan kedua pihak. Penting untuk Anda memeriksa secara detail tentang ukuran, batas, bentuk, dan luas tanah yang tercantum dalam sertifikat sesuai dengan kondisi di lapangan.
Buat Akta Jual Beli
Apapun jenis tanahnya, pastikan untuk membuat Akta jual beli (AJB) saat kesepakatan sudah terjadi. AJB menjadi bukti transaksi jual beli tanah. Proses ini harus dilakukan di hadapan notaris atau pejabat pembuat akta tanah agar memiliki kekuatan hukum.
Pertimbangkan Akses dan Infrastrukturnya
Membeli tanah sawah pun tetap harus memilih lokasi yang bagus, akses yang baik, dan infrastruktur yang lengkap sehingga tanah memiliki nilai investasi tinggi. Sebab siapa yang tahu di masa datang tanah tersebut akan dialihfungsikan menjadi rumah, ruko, atau jenis properti lainnya yang menghasilkan nilai tambahan.
Tonton video berikut untuk mempelajari perbedaan KPR syariah dan KPR konvensional!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.