Hati-Hati, Jangan Lakukan Ini Saat Jual Rumah

Tim Editorial Rumah.com
Hati-Hati, Jangan Lakukan Ini Saat Jual Rumah
RumahCom – Rencana pindah ke rumah baru acapkali membuat perasaan Anda dan sekeluarga menjadi menggebu-gebu. Membayangkan bagaimana enaknya duduk bersantai di taman hijau belakang rumah, teras yang teduh, hingga desain kamar tidur yang menyenangkan.
Karena terlalu senangnya, Anda bahkan sampai sempat melupakan bahwa rumah yang ditempati saat ini harus dijual terlebih dahulu. Sebab, uang hasil penjualan akan digunakan untuk melunasi uang muka rumah baru yang tengah diincar.
Nah, agar Anda tidak melakukan kesalahan saat menjual rumah, kali ini Rumah.com akan membantu Anda melalui ulasan artikel dengan poin-poin berikut:
  1. Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Jual rumah
    1. Menjual Rumah Sebelum Mengetahui Kebutuhan Anda Sesungguhnya
    2. Menetapkan Harga yang Terlalu Tinggi
    3. Mendampingi Agen Penjual ketika Calon Pembeli Ingin Melihat Rumah
    4. Berprinsip Menolak Tawaran Pertama
    5. Menolak Tawaran Karena Emosi
  2. Tips-Tips Jual Rumah
    1. Renovasi Sedikit pada Ruangan
    2. Lakukan Renovasi Perabot yang Menyeluruh
    3. Sulap Dapur Anda untuk Memberikan Nilai Plus
    4. Buat Kesan Interior yang Nyaman
    5. Menggunakan Jasa Agen Properti
    6. Sesuaikan dengan Musim
    7. Buat Listing Iklan yang Jujur
    8. Lakukan Open House
Yuk, langsung saja simak pembahasan lengkapnya.

1. Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Jual Rumah

Jika Anda tidak mau rumah Anda ditinggal calon pembeli, sebaiknya hindari melakukan hal-hal di bawah ini saat sedang menjual rumah, ya.

a. Menjual Rumah Sebelum Mengetahui Kebutuhan Anda Sesungguhnya

Kesalahan pertama pada saat menjual rumah adalah belum sepenuhnya mengetahui mengapa Anda harus menjual rumah lama. Kondisi ini kerap terjadi. Terutama apabila Anda sudah memiliki rumah baru yang jauh lebih baik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk ruma lama.
Anda bisa menggunakan analisis S.W.O.T (Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oportunity (peluang), Threat (ancaman)), yang poin-poinnya berasal dari pendapat seluruh anggota keluarga. Nanti, apabila kekuatan dan peluang terlihat lebih banyak, itu tandanya Anda sudah siap untuk menjual rumah.
Berikut contoh analisis S.W.O.T:
Ilustrasi bagan analisis S.W.O.T yang bisa Anda lakukan pada saat mempertimbangkan apakah Anda sudah siap menjual rumah  atau belum siap.

b. Menetapkan Harga yang Terlalu Tinggi

Mencari keuntungan dengan menjual rumah dengan harga tinggi memang sebuah kewajaran. Apalagi jika rumah itu merupakan warisan orang tua atau rumah pertama yang dibangun dengan keringat sendiri.
Tetapi ingat, terdapat beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi harga rumah. Faktor eksternal tersebut antara lain, akses transportasi ke lokasi, akses mendapatkan air, dan fasilitas umum seperti sarana kesehatan, sekolah, ibadah, dan pasar. Rumah dengan faktor eksternal yang minim, dapat mengurangi harganya.

c. Mendampingi Agen Penjual ketika Calon Pembeli Ingin Melihat Rumah

Seorang calon pembeli yang datang melihat rumah, pasti akan memberikan segudang pendapat mengenai rumah tersebut. Tidak jarang pendapat tersebut dimaknai sebegai suatu kritikan di telinga si penjual terhadap rumah yang dicintainya itu.
Akibatnya, bukan transaksi tawar-menawar yang akan terjadi, tetapi adu argumen atau malah debat kusir. Jadi sebaiknya, percayakan penjualan rumah Anda kepada agen properti terpercaya.

d. Berprinsip Menolak Tawaran Pertama

Rumah yang sudah lama tidak terjual setelah diluncurkan ke pasar, bukanlah hal yang baik. Harga rumah bukannya akan semakin naik mengikuti harga sekitar, tetapi malah akan semakin turun. Mengapa?
Menurut penelitian perusahaan agen properti ternama di New York, rumah yang baru dipasang tanda ‘dijual’ hanya akan mendapat perhatian pasar selama dua minggu saja. Selain dipengaruhi oleh siklus jual beli, kualitas rumah yang dijual itu pasti akan semakin menyusut.

e. Menolak Tawaran Karena Emosi

Prinsipnya, seorang penjual akan mematok harga setinggi-tingginya, dan seorang pembeli akan menawar serendah-rendahnya. Hal ini adalah lanjutan kesalahan poin kedua yang berawal di debat kusir dan berakhir di gagalnya sebuah transaksi jual beli rumah.
Apakah Anda sudah menemukan rumah idaman untuk ditinggali secara permanen? Cari tahu tanda-tandanya melalui tayangan berikut.

2. Tips-Tips Jual Rumah

Lantas, hal-hal apa yang sebaiknya dilakukan saat mau menjual rumah? Yuk, simak tips-tipsnya di bawah ini supaya rumah Anda bisa laku dan cepat terjual.

a. Renovasi Sedikit pada Ruangan

Jika Anda memiliki bujet investasi sebesar Rp200 juta maka tambahkan luas bangunan sepersekian meter persegi. Sisa lahan tersebut bisa Anda ubah menjadi ruang kantor, ruang musik atau ruang artistik. Penambahan luas kurang dari 10 meter persegi saja bisa memberi peningkatan harga jual yang signifikan.

b. Lakukan Renovasi Perabot yang Menyeluruh

Pembeli biasanya akan menyiapkan bujet lebih untuk digunakan merenovasi rumah yang dibelinya. Mulai dari reparasi meja dapur, mengganti lampu depan, mengoleskan oli pada bagian pintu gerbang, sampai dengan dekorasi ringan yang bisa mengubah tampilan interior.
Oleh karena itu disarankan agar melakukan budgeting untuk renovasi menyeluruh dibanding hanya fokus pada satu ruangan.

c. Sulap Dapur Anda untuk Memberikan Nilai Plus

Merapikan, memotong dan membentuk pepohonan dan tanaman yang ada di taman rumah akan menarik pembeli pada pandangan pertama. Kalau rumah Anda berlokasi terbuka langsung menuju jalan lingkungan, maka tanam sebuah tumbuhan yang tinggi membentuk pagar depan rumah (semacam hedge) untuk memberi kesan privasi.

d. Buat Kesan Interior yang Nyaman

Tidak hanya sekadar membersihkan aksesoris dan perabot rumah, Anda pun harus bisa menciptakan suasana nyaman di dalam rumah ketika pembeli hendak datang berkunjung untuk melihat-lihat.
Anda juga bisa menambahkan beberapa perabot baru untuk memberi kesan manis pada keseluruhan desain interior. Hal ini akan memberi nilai tambah bagi unit properti Anda. Akan tetapi hal ini hanya berfungsi untuk memberi ilustrasi saja, Anda tidak harus meninggalkan seluruh perabot jika tak ingin menjual rumah secara full furnished.

e. Menggunakan Jasa Agen Properti

Biarkan agen properti pilihan Anda datang ke rumah untuk memberi gambaran soal harga jual yang sesuai dengan keadaan dan harga pasaran. Anda tinggal mencari agensi mana yang ingin dipercayakan untuk mengurus proses penjualan mulai dari A sampai Z.
Anda juga harus menemukan agen yang memiliki pengetahuan soal rumah di sekitar lokasi. Anda bisa memberikannya insentif lebih jika rumah Anda terjual di bulan pertama pemasaran.

f. Sesuaikan dengan Musim

Di negara kita dikenal ada dua musim, musim hujan dan musim kemarau. Dua musim tersebut tentu memberi nuansa yang berbeda pada kondisi rumah Anda.
Pada musim hujan akses jalan di depan rumah mungkin cenderung basah dan becek. Atasi kekurangan ini dengan memperbaiki bagian depan jalan rumah dengan menambahkan bata konblok dan membersihkan selokan.
Sementara di musim kemarau, suhu ruangan yang tinggi dan cenderung berdebu membuat calon pembeli tak nyaman ketika berkunjung ke rumah. Anda bisa menyiapkan air cooler atau membuka jendela untuk membuat rumah tetap terasa segar.

g. Buat Listing Iklan yang Jujur

Di sosial media, mungkin sebagian orang terbiasa menampilkan sisi terbaik dengan mengedit foto agar tampak lebih fotogenik. Hal yang sama tidak bisa dilakukan ketika memasang iklan properti. Anda harus jujur dengan hasil foto dan memberi informasi yang sesuai dengan kenyataan.
Sayangnya masih ada beberapa pengembang properti yang menampilkan ilustrasi yang tidak sesuai di iklan demi menarik minat konsumen.

h. Lakukan Open House

Hal terakhir yang bisa Anda lakukan ialah mengadakan open house. Undang pembeli untuk memberikan mereka pengalaman untuk tinggal di properti tersebut. Ajak mereka menelusuri interior yang menarik dan tekankan kelebihan-kelebihan properti Anda. Buat mereka betah di dalam properti Anda.
Temukan lebih banyak lagi panduan dan tips membeli rumah dalam Panduan dan Referensi.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Tanya Rumah.com

Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Kalkulator KPR

Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.

Kalkulator Keterjangkauan

Ketahui kemampuan mencicil Anda berdasarkan kondisi keuangan Anda saat ini.

Kalkulator Refinancing

Ketahui berapa yang bisa Anda hemat dengan melakukan refinancing untuk cicilan rumah Anda saat ini