RumahCom – Di masa pandemi banyak orang menggiatkan hobi yang mungkin sulit terealisasikan di tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya adalah bercocok tanaman hias. Banyak orang termasuk sejumlah selebriti justru menghabiskan waktu di rumah saja dengan menanam bunga atau membudidayakan tanaman. Jika Anda salah satunya, mungkin membuat kokedama menjadi cara lain yang menarik dan patut dicoba.
Melansir Liputan6, kokedama adalah seni membuat pot praktis, unik, dan murah. Selain menjadi penghias rumah, Kokedama juga dapat dijadikan peluang bisnis. Kokedama berasal dari bahasa Jepang yaitu "koke" berarti "lumut" dan "dama" berarti “bola”. Seperti namanya, seni menanam dari Jepang ini memanfaatkan lumut yang dipadatkan, lalu dibentuk bulat layaknya bola sebagai pembungkus media tanam. Dari bahannya yang unik itu kokedama sering mendapat julukan “si bola lumut penghias rumah”.
Sayangnya keberadaan lumut sulit ditemukan di wilayah perkotaan padat penduduk seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, maupun Bekasi. Maka dari itu, limbah serabut kelapa dipilih sebagai pengganti lumut.
Keunikan kokedama memang menjadi ciri khas tersendiri. Dibanding media tanam seperti pot plastik atau tanah liat pada umumnya, kokedama terlihat lebih berbeda karena kecantikannya. Nah, jika Anda tertarik untuk membuat sendiri pot kokedama, artikel kali ini akan mengupas tuntas semua informasi yang Anda butuhkan, diantaranya:
- Mengenal Tanaman Hias Kokedama Asal Jepang
- DIY Cara Membuat Kokedama Sendiri
a. Bahan untuk Membuat Kokedama
b. Langkah-langkah Membuat kokedama
c. Cara Merawat Kokedama - Jenis Tanaman yang Cocok untuk Kokedama
- Keunggulan Tanaman Hias Kokedama
1. Mengenal Tanaman Hias Kokedama Asal Jepang

Sebagai media tanam, kokedama sebenarnya sudah diperkenalkan di Negeri Sakura sejak tahun 1603. Lalu demam kokedama pernah melanda Eropa di tahun 2012. Sementara di Indonesia, kokedama mulai populer di tahun 2014 hingga sekarang. Demikian seperti dikutip dari Trubus.
Di negeri asalnya Jepang, kokedama disebut sebagai bonsai orang miskin. Hal ini lantaran bonsai atau seni mengerdilkan tanaman supaya berumur panjang, sudah populer di Jepang sejak abad ke- 8. Umumnya, untuk membuat bonsai diperlukan pot yang bagus dan mahal. Sementara kokedama menjadi media tanam pengganti pot yang harganya sangat murah.
2. DIY Cara Membuat Kokedama Sendiri

Untuk membuat kokedama, terlebih dahulu tentukan jenis tanaman hias apa yang ingin Anda tanam. Sedikit tips, pilih tanaman berakar kecil dan tidak membutuhkan sinar matahari yang intens. Umumnya, kokedama bisa Anda gunakan untuk menghias dinding di dalam dan luar rumah, pagar, balkon, koridor rumah yang teduh, atau biarkan tergantung di pohon.
Mengutip gardenersworld.com, berikut rangkuman DIY cara membuat kokedama sendiri di rumah dengan cara, langkah, dan bahan-bahan yang mudah.
a. Bahan untuk Membuat Kokedama
Ada sejumlah bahan yang Anda perlukan untuk membuat kokedama, yakni:
- Tanaman hias (jenis tanaman yang ideal akan dibahas selanjutnya)
- Lumut atau bisa diganti dengan limbah serabut kelapa
- Kompos bonsai
- Kompos serbaguna dan bebas gambut
- Benang taman
- Gunting
- Wadah atau piring dari tanah liat
Tips Rumah.com
Untuk membuat kokedama, pilih tanaman berakar kecil dan tidak membutuhkan sinar matahari yang intens.
b. Langkah-langkah Membuat kokedama

Membuat kokedama terbilang mudah namun butuh kehati-hatian. Setelah bahan-bahan di atas sudah siap, sekarang Anda sudah bisa membuat kokedama sendiri. Melansir goodhousekeeping, berikut tahap demi tahapnya.
- Langkah 1
Campur setengah tanah bonsai dan setengah lumut gambut lalu aduk dengan air secukupnya sampai lembab. Pastikan volume air tidak terlalu banyak guna menghindari berkurangnya tingkat keseimbangan.
- Langkah 2
Bentuk bola mengelilingi akar tanaman dengan campuran tanah.
- Langkah 3
Setelah membentuk bola, bungkus secara menyeluruh dengan lembaran lumut.
- Langkah 4
Kemudian bungkus dan ikat dengan tali.
- Langkah 5
Tambahkan tali tambahan agar tanaman kokedama bisa digantung. Kokedama pun sudah jadi!
c. Cara Merawat Kokedama

Kokedama butuh perawatan yang praktis dan tidak menyita tenaga. Terpenting, jauhkan kokedama dari sinar matahari langsung dan jaga agar tetap terhidrasi karena rentan terhadap kekeringan. Ciri bahwa kokedama sudah kering dan butuh air adalah bobotnya terasa ringan saat Anda pegang.
Untuk menjaga kokedama tetap terhidrasi dengan baik, Anda tidak perlu menyiramnya. Cukup celupkan kokedama ke dalam ember berisi air bersih, dan biarkan meresap selama beberapa menit lalu gantung kembali hingga kering. Lakukan ini dua kali seminggu di musim hujan, dan setiap hari selama musim panas. Akan tetapi kondisi ini bisa berbeda tergantung pada cuaca dan tanaman yang Anda gunakan.
Anda juga perlu memberi vitamin untuk tanaman di kokedama, yakni dengan menggunakan pupuk cair. Untuk memupuk kokedama, caranya sama persis dengan memberinya air. Tempatkan pupuk cair ke dalam wadah seperti baskom, lalu celupkan kokedama beberapa saat dan biarkan pupuk meresap.
Cara merawat kokedama agar bertahan lama adalah dengan menempatkannya langsung di jendela yang menghadap ke utara, atau sekitar 60 cm dari jendela yang menghadap ke selatan, barat, atau timur.
3. Jenis Tanaman yang Cocok untuk Kokedama

Ada berbagai jenis tanaman hias yang bisa Anda gunakan sebagai pengisi kokedama. Rekomendasinya adalah ivy muda (Hedera helix), Senecio rowleyanus, pakis asparagus (Asparagus setaceus) atau anggrek seperti Phalaenopsis dan Dendrobium. Jenis tanaman tersebut cocok untuk kokedama yang diletakkan dalam ruangan (indoor).
Baca Juga: 8 Jenis Tanaman Pakis Hias dan Berkhasiat
Tips lain untuk Anda yang hendak membuat kokedama gantung, pilih tanaman dengan arah cabang tidak menjorok ke samping seperti rosemary dan echeveria pink frills agar mudah menggantungnya. Sebaliknya, pilih tanaman jenis epifit seperti anggrek, paku-pakuan, dan beberapa jenis kaktus untuk kokedama gantung.
Sementara untuk kokedama yang ingin ditempatkan pada area outdoor, pilihannya mencakup violas, gaultheria, helleborus niger, cyclamens, philodendron, maupun begonia rex. Beberapa tanaman yang tidak cocok ditanam di kokedama adalah tanaman berbunga (seperti anggrek), Succulents, Pakis Maidenhair, dan Ming Aralia.
4. Keunggulan Tanaman Hias Kokedama

Keunggulan tanaman hias kokedama terletak pada ukurannya yang kecil serta bisa digantung di mana saja. Sehingga bagi Anda yang punya area rumah terbatas tidak perlu khawatir. Terutama untuk Anda yang tinggal di apartemen, kokedama dijamin mampu menyegarkan mata Anda kendati tidak ada taman di tempat tinggal Anda. Lagi cari apartemen? Cek daftar apartemen mulai Rp300 jutaan yang bisa Anda miliki.
Dari segi kesehatan, kokedama juga bermanfaat untuk tubuh sebab mampu melarutkan bahan kimia berbahaya di udara seperti benzena dan mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Apalagi jika tanaman yang Anda pilih untuk kokedama merupakan tanaman yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas udara seperti pakis boston, lidah mertua, palem, hingga Dracaena.
Selain baik bagi kesehatan, kokedama juga ramah lingkungan sebab menggunakan bahan-bahan alami sebagai komposisinya. Tentunya hal ini ideal bagi Anda yang tengah menggencarkan kampanye save the world. Di mana penggunaan air untuk merawat kokedama juga relatif sedikit.
Lantaran bentuknya yang unik dan menarik, kokedama pun laris diburu masyarakat yang mencari alternatif koleksi tanaman hias. Di pasaran, harga kokedama dibanderol cukup terjangkau kisaran Rp40.000 saja.
Baru menikah dan lagi cari-cari rumah? Pilih perumahan yang punya fasilitas seperti ini!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.
Tanya Rumah.com
Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.