RumahCom – Likuiditas mungkin adalah salah satu istilah yang tidak terlalu asing lagi bagi Anda. Ada banyak sekali berita yang mengangkat mengenai perusahaan asuransi yang tidak mampu membayar dan melunasi tagihan dari nasabahnya. Nasabah yang terdaftar dalam jasa asuransi tersebut sangat terancam tidak bisa mengambil uangnya yang telah lama disimpan di dalam perusahaan asuransi tersebut. Terkadang utang yang dimiliki oleh perusahaan asuransi bisa mencapai puluhan trilliun Rupiah.
Itu merupakan salah satu contoh kasus dimana sebuah perusahaan tidak mempunyai likuiditas yang cukup untuk melunasi utang dan kewajibannya yang dimiliki. Meskipun terlihat serupa namun istilah likuiditas tidaklah sama dengan aset perusahaan. Agar Anda bisa lebih paham mengenai likuiditas secara penuh, pada artikel ini akan dibahas mengenai.
- Apa Itu Likuiditas?
- Mengenal Manfaat dan Fungsi Likuiditas
- Media Melakukan Operasional Bisnis
- Memudahkan Perusahaan di Bidang Lembaga Keuangan
- Jenis-Jenis Rasio Likuiditas
- Rasio Lancar
- Rasio Cepat
- Rasio Kas
- Rasio Perputaran Kas
- Rasio Modal Kerja
- Cara Mudah Mengukur Likuiditas Suatu Perusahaan
- Perbedaan Antara Aset dan Likuiditas
1. Apa Itu Likuiditas?

Dilansir dari Cermati, likuiditas adalah kemampuan sebuah perusahaan untuk melunasi hutangnya serta kewajiban jangka pendek yang dimiliki. Utang jangka pendek yang dimaksud adalah utang usaha, pajak, dividen dan lainnya. Likuiditas sendiri juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam melunasi utangnya dengan langsung menggunakan harta lancar yang dipunyai oleh seseorang tersebut. Apabila suatu perusahaan tidak mempunyai kemampuan tersebut maka perusahaan bisa dipastikan tidak akan mampu untuk melakukan kegiatan operasionalnya seperti biasa.
Setiap perusahaan mempunyai level atau tingkatan likuiditasnya sendiri yang digambarkan dengan menggunakan angka tertentu. Angka tertentu yang dimaksud bisa disebut juga dengan rasio cepat, rasio kas dan rasio lancar. Jika sebuah perusahaan mempunyai nilai likuiditas yang tinggi maka kinerja dari perusahaan tersebut akan semakin baik juga. Karena jika nilai likuiditasnya tinggi maka akan mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan dukungan dari pihak lain.
Berbagai lembaga keuangan hingga kreditu tentunya akan memilih perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi untuk menyimpan dana yang dimilikinya. Jadi sudah dapat dipastikan bahwa peran likuiditas sangatlah penting untuk menunjukkan kinerja perusahaan dan menjadi target investasi para investor.
Likuiditas juga mempunyai komponen dasar yaitu: Kerapatan, Kedalaman dan Ketahanan. Dilansir dari Guru Akuntansi, Kerapatan merupakan sebuah celah yang terjadi antara harga normal suatu barang dengan harga yang disepakati. Kedalaman merupakan volume barang yang dijual dan dibeli pada tingkat harga tertentu. Sedangkan Ketahanan adalah laju perubahan kecepatan harga dalam arah yang efisien setelah terjadinya ketidakstabilan harga.
2. Mengenal Manfaat dan Fungsi Likuiditas

Likuiditas tidak hanya menunjukkan kemampuan dari suatu perusahaan dalam melunasi utang jangka pendeknya saja. Likuiditas juga mempunyai manfaat dan fungsi lain yang sangatlah penting bagi sebuah perusahaan.
Likuiditas mempunyai manfaat untuk membantu proses analisa dan interpretasi keuangan dalam jangka waktu pendek. Dengan mengetahui tingkat likuiditasnya maka sebuah perusahaan akan bisa memperbaiki kondisi keuangan saat diketahui ada hal yang bisa membuat kinerja dari bisnis pada perusahaan menjadi kurang maksimal dan efisien. Di bawah ini akan dibahas mengenai fungsi dari likuiditas.
a. Media Melakukan Operasional Bisnis
Fungsi pertama dari likuiditas adalah untuk melakukan kegiatan operasional bisnis sehari-hari. Likuiditas akan berfungsi sebagai data untuk mengantisipasi keperluan dana yang muncul secara mendesak bagi perusahaan agar dapat langsung melunasinya.
b. Memudahkan Perusahaan di Bidang Lembaga Keuangan
Fungsi yang berikutnya adalah untuk memudahkan perusahaan dalam lembaga keuangan untuk memberikan pinjaman dan penarikan dana oleh nasabahnya. Perusahaan yang likuiditasnya tinggi membuat nasabah tidak perlu repot karena dana yang diminta akan cair dengan cepat.
Tingkat likuiditas dari suatu perusaahaan juga bisa menjadi sebuah acuan dalam tingkat fleksibilitasnya. Tingkat fleksibilitas ini akan menjadi sebuah pertimbangan apabila terjadi kerja sama investasi maupun usaha lain yang akan membuat keuntungan.
Apabila likuiditas perusahaan dirasakan kurang maka perusahaan bisa menjadikan informasi mengenai likuiditas tersebut menjadi sebuah bukti bahwa dibutuhkan sebuah perbaikan atas kinerja perusahaan selama ini. Perusahaan akan menganalisa mengenai keputusan apa yang tidak perlu dan merugikan perusahaan dan menggantinya dengan keputusan lain yang lebih menguntungkan.
3. Jenis-Jenis Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio kemampuan perusahaan untuk memenuhi tanggungan atau melunasi hutang jangka pendeknya. Jika sebuah perusahaan sanggup untuk membayar kewajiban jangka pendek maka perusahaan tersebut bisa dikategorikan likuid. Namun, apabila perusahaan tidak sanggup untuk melunasi segala kewajibannya maka perusahaan tersebut tidak likuid dan perlu diwaspadai kinerja bisnisnya. Di bawah ini akan dibahas mengenai apa saja jenis rasio likuiditas dari suatu perusahaan.
a. Rasio Lancar
Dilansir dari Ukirama, rasio lancar merupakan sebuah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar perusahaan dengan utang lancar atau utang jangka pendek. Utang lancar merupakan sebuah utang yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun seperti utang gaji, pajak, dividen dan lainnya.
Apabila rasio aktiva lancar lebih besar dari utang lancar perusahaan maka dapat dikatakan perusahaan tersebut sedang mendapat keuntungan yang besar sehingga kas menjadi besar dan utang lancar yang mengecil. Kemungkinan berikutnya yang bisa terjadi adalah tidak efisiennya sebuah perusahaan dalam mengelola aktiva lancar seperti uang kas sehingga menjadi mengendap dan tidak dipakai untuk berinvestasi.
b. Rasio Cepat
Rasio cepat adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek. Dengan menggunakan aktiva lancar, sebuah rasio cepat akan menunjukkan dengan jelas apakah perusahaan tersebut masih memperhitungkan persediaan. Umumnya, persediaan yang dipunyai oleh perusahaan akan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa di proses menjadi uang dibandingkan jenis aset lainnya.
c. Rasio Kas
Rasio kas merupakan sebuah poin yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar dan melunasi utang jangka pendek dengan mengandalkan uang kas yang dimiliki. Contoh kas yang diperhitungkan dalam rasio kas adalah dana kas dan rekening giro. Apabila sebuah perusahaan mempunyai perbandingan rasio kas 1:1 atau lebih besar maka perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang efektif dengan kondisi keuangan yang baik.
Anda tidak perlu bingung! Simak video berikut ini untuk mengetahui apa itu perbedaan antara SHM dan HGB.
d. Rasio Perputaran Kas
Rasio perputaran kas akan menunjukkan angka relatif antara jumlah penjualan dengan modal kerja dari perusahaan. Hal yang termasuk sebagai modal kerja adalah semua komponen yang terdapat dalam aktiva lancar dan dikurangi dengan jumlah utang lancar.
Rasio perputaran kas ini bisa dihitung dengan cara membagi angka penjualan dengan modal kerja bersih. Dengan adanya rasio ini sebuah perusahaan akan bisa diketahui jumlah penjualan atau keuntungan yang didapatkan dari pengeluaran untuk modal kerjanya.
e. Rasio Modal Kerja
Jenis rasio likuiditas yang terakhir adalah rasio modal kerja. Dalam rasio modal kerja akan menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan dari jumlah aktiva serta posisi modal kerja. Cara menghitung rasio ini adalah dengan mengurangi total aset perusahaan yang ada saat ini dengan liabilitas dan membaginya dengan jumlah aset.
4. Cara Mudah Mengukur Likuiditas Suatu Perusahaan

Agar suatu perusahaan bisa mengetahui tingkat likuiditasnya maka diperlukan untuk melakukan penghitungan rasio likuiditas. Rasio likuiditas berdasarkan pada beberapa bagian yang berbeda dari aset dan likuiditas yang dipunyai perusahaan saat ini (current assets dan current liabilities). Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio likuiditas atau current ratio dari perusahaan adalah.
Current Assets : Current Liabilities = Current Ratio
|
Rasio yang diterima oleh perusahaan sangatlah bervariasi dan sangat bergantung pada industri di mana perusahaan tersebut bergerak. Angka yang menunjukkan antara 1.5 hingga 3 akan dianggap sebagai angka yang sehat. Dengan angka tersebut akan membuat investor dan analis menjadi tertarik dan ingin untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan tersebut.
Apabila angka rasio menunjukkan di bawah 1 maka perusahaan tersebut mempunyai rasio yang tidak sehat dan sangatlah tidak likuid. Angka tersebut juga bisa menunjukkan bahwa perusahaan sedang berada di ambang kebangkrutan dan sedang tidak mempunyai kondisi keuangan yang baik. Meskipun demikian, perusahaan dengan current ratio yang tinggi juga tidak akan menjamin perusahaan tersebut menjadi lebih aman dari perusahaan lain yang mempunyai current ratio lebih rendah.
Tips Rumah.com
Perusahaan dengan rasio yang terlalu tinggi menunjukkan bahwa tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan perencanaan jangka panjang.
5. Perbedaan Antara Aset dan Likuiditas

Dalam kaitannya dengan strategi investasi, aset dan likuiditas tidaklah sama dan masing-masing mempunyai keunikannya masing-masing. Di bawah ini akan dilihat perbedaan antara aset dan likuiditas.
Aset
|
Likuiditas
|
Suatu barang yang mempunyai nilai ekonomi, nilai komersial dan nilai tukar milik suatu entitas.
|
Posisi uang atau kas dari suatu entitas dan kemampuannya untuk dicairkan.
|
Aset dinilai dari kesuluruhan kekayaan yang ada pada perusahaan.
|
Likuiditas dilihat dari kekayaan yang mudah dicairkan untuk melunasi tanggungan jangka pendek seperti utang.
|
Properti merupakan sebuah aset karena termasuk ke dalam investasi jangka panjang.
|
Uang tunai merupakan sebuah satuan ukur dari likuiditas karena uang bisa digunakan untuk melunasi utang dengan cepat.
|
Itulah pengertian beserta manfaat dan cara menghitung likuiditas. Apabila Anda mempunyai sebuah properti maka itu akan termasuk ke dalam aset karena sifatnya yang tidak likuid sehingga akan membutuhkan waktu untuk dijual kembali. Pastikan agar perusahaan Anda mempunyai rasio likuiditas yang baik agar bisa melunasi tanggungan dalam jangka pendek.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Tanya Rumah.com
Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
