12 Jenis Pondasi Rumah yang Umum Digunakan Beserta Fungsinya

Tim Editorial Rumah.com
12 Jenis Pondasi Rumah yang Umum Digunakan Beserta Fungsinya
RumahCom – Pondasi rumah yang kuat dibutuhkan agar kedudukan bangunan di atas tanah berdiri dengan kokoh, stabil, dan bertahan lama. Dalam hal ini, tidak hanya dapat berdiri kokoh dalam jangka waktu yang panjang, namun juga tidak mudah terpengaruh faktor alam seperti rumah tahan gempa ataupun terjangan banjir.
Mengingat keberadaannya yang sangat penting, pondasi rumah tidak boleh dibangun secara sembarangan. Hal ini dikarena berkaitan dengan keselamatan penghuni rumah. Lalu, jenis pondasi rumah apa yang paling bagus dan kuat untuk bangunan Anda? Untuk mengetahui jawabannya, simak poin-poin penting yang akan dibahas dalam artikel ini.
  1. Pondasi Rumah atau Bangunan Berdasarkan Kategorinya
    1. Jenis Pondasi Dangkal
    2. Jenis Pondasi Dalam
  2. Menentukan Jenis Pondasi Rumah untuk Hunian Anda
  3. Jenis Pondasi Rumah Dangkal
    1. Pondasi Raft
    2. Pondasi Rumah Tapak
    3. Pondasi Memanjang atau Jalur
    4. Pondasi Setempat
    5. Pondasi Sarang Laba-laba
  4. Jenis Pondasi Rumah Dalam
    1. Pondasi Tiang Pancang
    2. Pondasi Piers
    3. Pondasi Caissons atau Pondasi Bore Pile
  5. Pondasi Rumah dengan Rubanah Full and Daylight
  6. Pondasi Rumah Crawlspace
  7. Pondasi Rumah Pelat Beton (Concrete Slab Foundations)
  8. Pondasi Rumah Kayu

1. Jenis-Jenis Pondasi Bangunan

Jenis pondasi ditentukan dari desain rumah dan jenis tanah. (Foto: Pixabay)
Saat Anda membeli rumah yang siap huni ataupun membangun sendiri dari nol, penting untuk mengenal jenis pondasi bangunan yang digunakan di rumah Anda. Pondasi yang kuat akan membuat bangunan rumah bertahan lama dan bisa menghadapi berbagai bencana, seperti dikutip dari Liputan6. Itu sebabnya, jenis pondasi rumah perlu dikenali agar Anda dapat memilih yang terbaik dan paling sesuai dengan keinginan.
Dilansir dari Arafuru.com, untuk menentukan jenis pondasi yang paling tepat untuk rumah Anda, perlu diperhatikan beberapa aspek, seperti desain rumah, jenis tanah, kondisi geografis, dan sebagainya. Inilah dua jenis pondasi rumah yang perlu Anda ketahui.

1) Jenis Pondasi Dangkal

Jenis pertama adalah pondasi dangkal yang biasanya digunakan dalam pembangunan rumah. Pondasi rumah dangkal umumnya dibuat pada kedalaman tanah yang rendah, yaitu tidak lebih dari 3 meter atau sepertiga dari lebar alas pondasi. Pondasi ini bisa diterapkan di wilayah yang kondisi permukaan tanahnya keras atau stabil untuk mendukung struktur bangunan yang tidak terlalu berat dan tinggi.
Beberapa contoh pondasi dangkal yang jamak digunakan dalam pembangunan rumah antara lain pondasi rumah raft atau pondasi rumah tapak. Selain itu ada pula jenis pondasi dangkal seperti pondasi rumah memanjang atau jalur, pondasi rumah setempat, hingga pondasi rumah sarang laba-laba.

2) Jenis Pondasi Dalam

Pondasi dalam diterapkan pada permukaan tanah dengan kedalaman tertentu. Melalui penggunaan pondasi dalam, daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan kondisi permukaan tanah.
Pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 meter di bawah permukaan tanah. Beberapa contoh pondasi dalam yang sering dijumpai meliputi pondasi tiang pancang, pondasi piers, hingga pondasi caissons atau pondasi bore pile.

2. Menentukan Jenis Pondasi Rumah untuk Hunian Anda

Ada beragam jenis pondasi rumah yang dapat dipilih dengan menyesuaikan jenis tanah dan bangunan. (Sumber: Pexels.com)
Saat Anda membeli rumah yang siap huni ataupun membangun sendiri dari nol, penting untuk mengenal jenis pondasi bangunan yang digunakan di rumah Anda. Pondasi yang kuat akan membuat bangunan rumah tahan bencana dan bertahan lama.
Untuk menentukan jenis pondasi yang paling tepat untuk rumah Anda, perlu diperhatikan beberapa aspek, seperti desain rumah, jenis tanah, kondisi geografis, dan sebagainya. Inilah dua jenis pondasi rumah yang perlu Anda ketahui.
Penting untuk Anda memperhatikan kekuatan struktur bangunan, terutama pondasi bangunan pada suatu rumah. Seperti contohnya jika Anda beli rumah dua lantai di bawah Rp700 juta harus dipastikan pondasi rumah yang digunakan telah sesuai dan membuat bangunan berdiri kokoh.

3. Jenis Pondasi Dangkal

Pondasi dangkal umumnya dibuat pada kedalaman tanah yang rendah. (Foto: Pexels)
Pondasi dangkal tidak disarankan untuk diterapkan pada jenis tanah yang kurang stabil atau memiliki kepadatan tanah yang buruk, seperti tanah bekas rawa atau gambut. Jika Anda menggunakan pondasi dangkal pada tanah yang kurang stabil, harus dilakukan perbaikan kondisi permukaan tanah terlebih dahulu, dengan sistem memakai tiang pancang yang ditanam di bawah pondasi.
Berikut ini beberapa jenis pondasi dangkal yang umum digunakan pada kedalaman tanah yang rendah.

1) Pondasi Raft

Pondasi raft digunakan untuk menyebarkan beban struktur di atas area yang luas. Biasanya jenis pondasi ini digunakan di area tanah yang memiliki tekstur yang lebih lunak atau longgar dengan kapasitas daya tahan yang rendah.

2) Pondasi Tapak

Pondasi tapak digunakan untuk mendukung titik beban tunggal pada sebuah bangunan. Umumnya bangunan yang dibangun berbentuk melingkar atau bulat, tetapi ada juga yang berbentuk kotak atau persegi.
Pondasi tapak juga biasanya didirikan dalam bentuk bertingkat untuk menopang beban yang berasal dari kolom yang cukup berat. Tiang dan kedalaman pondasi akan mencapai tanah keras, sehingga cocok untuk bangunan yang berdiri di tanah yang lunak.

3) Pondasi Memanjang atau Jalur

Pondasi memanjang atau pondasi jalur biasanya digunakan untuk mendukung bangunan dengan beban memanjang. Pada umumnya, pondasi memanjang dibuat untuk dinding bangunan yang membentuk persegi, persegi panjang, atau trapesium. Jenis pondasi memanjang dibangun dengan campuran pecahan batu, batu kali, dan cor beton tanpa tulang.

4) Pondasi Setempat

Pondasi setempat biasanya dipilih untuk mendukung beban titik seperti kolom praktis, tiang kayu pada rumah sederhana, atau pada titik kolom struktural. Contoh pondasi setempat yang biasa digunakan diantaranya pondasi umpak batu kali yang diterapkan untuk rumah sederhana.
Selain itu, ada pula pondasi umpak beton yang digunakan pada rumah sederhana, rumah kayu pada rumah tradisional, dan lain-lain. Kemudian yang terakhir adalah pondasi plat setempat dapat dibuat dalam bentuk bertingkat atau haunched jika pondasi ini dibutuhkan untuk menyebarkan beban dari kolom berat.

5) Pondasi Sarang Laba-Laba

Pondasi ini merupakan pondasi dangkal konvensional, kombinasi antara sistem pondasi plat beton pipih menerus dan sistem perbaikan tanah. Pondasi ini memanfaatkan tanah sebagai bagian dari struktur pondasi.

Tips Rumah.com

Pondasi sarang laba-laba dapat dilakukan pada bangunan dengan 2 lantai hingga 8 lantai yang dibangun di atas tanah dengan daya dukung rendah.

4. Jenis Pondasi Dalam

Pondasi dalam bisa digunakan pada bangunan yang ukurannya cukup lebar. (Foto: Pixabay)
Pondasi dalam dapat digunakan untuk mentransfer beban ke lapisan yang lebih dalam dan mencapai kedalaman tertentu sampai didapat jenis tanah yang mendukung daya beban struktur bangunan. Dengan cara ini, jenis tanah yang tidak cocok di dekat permukaan tanah dapat dihindari.
Pondasi dalam biasa digunakan pada bangunan yang ukurannya cukup lebar, dengan jarak antar tiang bangunan sekitar 6 meter. Berikut ini merupakan beberapa jenis pondasi rumah dalam yang sering digunakan dalam pembangunan konstruksi bangunan.

1) Pondasi Tiang Pancang

Penggunaan pondasi rumah tiang pancang bisa dilakukan apabila tanah yang berada di bawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban.
Pondasi ini juga bisa dipertimbangkan apabila tanah mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang dalam dari permukaan tanah dengan kedalaman lebih dari 8 meter. Fungsi dan kegunaan pondasi rumah tiang pancang adalah untuk memindahkan atau mentransfer beban dari konstruksi di atasnya ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam.

2) Pondasi Piers

Jenis pondasi piers merupakan pondasi yang memiliki fungsi untuk meneruskan beban berat struktural pada suatu bangunan. Hal ini dilakukan dengan cara menggali tanah sampai dalam, kemudian jenis pondasi piers dipasang ke dalam tanah yang sudah digali tersebut.
Jenis pondasi piers biasanya dibuat menggunakan beton bertulang precast. Biasanya Balok beton diafragma yang digunakan harus mengikuti setiap ukuran ketinggian pondasi yang direncanakan.

3) Pondasi Caissons atau Pondasi Bore Pile

Pondasi caissons atau bore pile adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam permukaan tanah dengan kedalaman tertentu. Pondasi ditempatkan sampai kedalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lubang yang dibor dengan alat khusus.
Setelah mencapai kedalaman yang ditentukan, dilakukan pemasangan bekisting yang terbuat dari plat besi dan dimasukkan rangka besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya. Lalu dilakukan pengecoran terhadap lubang yang sudah dibor tersebut.
Sistem kerja pondasi ini hampir sama dengan pondasi tiang pancang, yaitu meneruskan beban struktur bangunan di atas ke tanah dasar di bawahnya sampai kedalaman tanah yang dianggap kuat atau memiliki daya dukung yang cukup. Jenis pondasi ini cocok digunakan untuk lokasi pekerjaan yang di sekitarnya rapat dengan bangunan lain, karena proses pembuatan pondasi ini tidak menimbulkan efek getar yang besar.

5. Pondasi Rumah dengan Rubanah Full and Daylight

Rubanah daylight biasanya dibangun pada daerah perbukitan. (Sumber: Pexels.com)
Pondasi rumah dengan basement atau rubanah terdiri dari dua jenis yaitu rubahan jenis full dan daylight. Rubanah full merupakan sebuah ruang yang berada di bawah tanah dengan atau tanpa jendela.
Sedangkan rubanah daylight adalah ruang bawah tanah yang masih mendapatkan sinar matahari secara langsung dengan beberapa dinding berada di bawah tanah dan sebagian di atas tanah. Jenis rubanah daylight ini biasanya dimanfaatkan pada daerah lereng yang memiliki kontur tanah yang berbukit-bukit. Bahan bangunan pondasi jenis ini sama seperti jenis lainnya seperti bisa menggunakan pelat beton, besi dan bahan lainnya.

6. Pondasi Rumah Crawlspace

Ruang pemisah pada pondasi dapat dimanfaatkan untuk pipa dan saluran lain. (Sumber: Pexels.com)
Pada jenis pondasi rumah Crawlspace yang menggunakan bahan pondasi beton dibangun dengan dinding pondasi yang pendek. Melalui penggunaan pondasi rumah ini, akan terbentuk ruang pemisah antara bangunan rumah dan tanah.
Dengan formasi ini, memberikan keuntungan bagi rumah terlindung dari bencana banjir dan bencana lainnya serta anti rayap. Selain itu ruang kosong antara tanah dan bangunan biasanya dimanfaatkan sebagai gudang penyimpanan, saluran air dan listrik, serta tungku bagi rumah di negara empat musim.

7. Pondasi Rumah Pelat Beton (Concrete Slab Foundations)

Jenis pondasi ini memiliki ketahanan yang kuat dan mudah untuk dibangun. (Sumber: Pexels.com)
Pondasi pelat beton atau yang sering dikenal dengan pondasi monolitik atau mono slab, memiliki kelebihan sebagai pondasi yang murah dan lebih cepat dibangun.Proses instalasi pondasi pelat beton ini terbilang cukup sederhana. Balok beton dipasang sedalam sekitar dua kaki di sekeliling pelat, dan jaring kawat serta batang penguat baja dipasang di beton.
Dibalik kelebihan yang dimiliki, pondasi rumah ini juga memiliki kelemahan yang bisa saja cukup merepotkan. Dikarenakan saluran pembuangan dan pipa drainase dipasang sebelum beton dituangkan, dan jika suatu waktu terjadi masalah limbah atau pipa ledeng, Anda harus memotong lempengan untuk mengakses pipa yang bermasalah.

8. Pondasi Rumah Kayu

Jenis pondasi kayu biasanya digunakan untuk membangun rumah tradisional. (Sumber: Pexels.com)
Pondasi rumah kayu biasanya sering digunakan dalam pembangunan rumah-rumah tradisional. Namun, bukan berarti saat ini tidak ada rumah yang menggunakan kayu sebagai bahan pondasi. Beberapa rumah di daerah-daerah yang akses mendapatkan bahan bangunan seperti beton, besi dan lainnya terbilang sulit, bahan kayu masih menjadi solusi pondasi rumah.
Sebelum proses pembangunan, bahan kayu biasanya diawetkan dengan mencampurkan bahan khusus baik alami maupun kimia untuk memperkuat dan memperpanjang usia kayu dari pelapukan.
Nah, itulah ulasan lengkap jenis-jenis pondasi rumah yang umum digunakan beserta fungsinya. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi Anda yang sedang berencana membangun rumah idaman.
Anda sedang menimbang untuk mulai membeli rumah? Simak video berikut untuk mengetahui cara menghitung pajaknya.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.

Pencarian Agen

Hubungi Agen Profesional yang Akan Membantu Kebutuhan Anda

Kalkulator KPR

Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.

Kalkulator Keterjangkauan

Ketahui kemampuan mencicil Anda berdasarkan kondisi keuangan Anda saat ini.

Kalkulator Refinancing

Ketahui berapa yang bisa Anda hemat dengan melakukan refinancing untuk cicilan rumah Anda saat ini