Mengenal Reksadana Syariah: Investasi Penuh Berkah

Boy Leonard
Mengenal Reksadana Syariah: Investasi Penuh Berkah
RumahCom – Melakukan investasi menjadi penting karena tidak ada yang dapat menebak kapan Anda akan membutuhkan dana besar. Untuk Anda yang menginginkan kondisi finansial yang lebih baik di masa depan, Anda dapat melakukan investasi dalam bentuk reksadana.
Manfaat reksadana dapat Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga investasi jangka panjang. Misalnya, investasi jangka panjang untuk modal membeli rumah. Selain reksadana konvensional, ada juga reksadana syariah yang menggunakan hukum Islam dalam perbankan.
Apabila Anda sedang mencari investasi yang menganut hukum Islam, tidak ada salahnya untuk mencoba reksadana syariah. Namun, cari tahu terlebih dahulu hal-hal yang perlu Anda pelajari mengenai investasi ini. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang:
  1. Pengertian Reksadana Syariah
  2. Jenis-Jenis Reksadana Syariah
    1. Reksadana syariah pasar uang
    2. Reksadana saham syariah
    3. Reksadana pendapatan tetap syariah
    4. Reksadana campuran syariah
  3. Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional
  4. Cara Investasi di Reksadana Syariah
  5. Daftar Reksadana Syariah Terbaik
    1. Manulife Aset Manajemen Indonesia
    2. Eastspring Dana Obligasi Syariah
    3. BNP Paribas Pesona Syariah
  6. Platform Investasi Syariah
    1. BukaReksa pada Bukalapak
    2. Tokopedia Reksadana pada Tokopedia

Pengertian Reksadana Syariah

Reksadana Syariah
Pada umumnya reksadana adalah instrumen investasi yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat. Nantinya dana tersebut akan ditempatkan dalam portfolio efek oleh Manager Investasi (MI). Reksadana syariah pertama diterbitkan pada 3 Juli 1997 oleh PT Danareksa Investment Management.
Reksadana syariah merupakan jenis reksadana yang dikeluarkan oleh bank yang menggunakan prinsip syariah dalam pengelolaan dana atau modal yang ada. Investasi yang dilakukan oleh reksadana syariah sesuai dengan instrumen-intrumen yang terdaftar di Daftar Efek Syariah (DES) dan diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jenis-Jenis Reksadana Syariah

Reksadana Syariah
Sama seperti reksadana pada umumnya, reksadana syariah juga terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan sesuai dengan fungsinya.

a. Reksadana syariah pasar uang

Investasi ini dilakukan pada instrumen syariah pasar uang dalam negeri. Beberapa contohnya adalah surat berharga syariah negara, deposito syariah, dan sertifikat deposito syariah. Investasi reksadana syariah pasar uang mempunyai jangka waktu atau sisa jatuh tempo yang tidak lebih dari 1 tahun. Reksadana syariah pasar uang cocok untuk pemula karena menanamkan dana pada instrumen keuangan jangka pendek dengan risiko yang paling rendah. Faktor keamanan inilah yang membuat reksadana syariah pasar uang memiliki return yang kecil.

b. Reksadana saham syariah

Reksadana saham syariah menanamkan investasi pada saham yang termasuk kategori syariah. Investasi yang dilakukan paling sedikit 80% dari portfolio yang dikelola ke dalam saham. Reksadana saham syariah memiliki return saham yang tinggi, yaitu rata-rata di atas 10-20% per tahun. Keuntungan dari investasi ini diminati oleh orang-orang yang ingin mengumpulkan dana pendidikan dan dana pensiun. Sayangnya, return yang tinggi berimbas juga terhadap risiko tinggi yang harus Anda hadapi.

c. Reksadana pendapatan tetap syariah

Pada reksadana pendapatan tetap syariah, Manajer Investasi (MI) yang mengelola berkewajiban untuk menginvestasikan paling sedikit 80% dari nilai aktiva bersih (NAB). Investasi dilakukan dalam bentuk efek syariah berpendapatan tetap atau obligasi syariah. Return reksadana pendapatan tetap syariah memberikan keuntungan yang relatif stabil. Namun akibatnya adalah tingkat return yang dihasilkan tidak setinggi reksadana saham syariah.

d. Reksadana campuran syariah

Reksadana campuran syariah melakukan penanaman investasi secara merata pada saham, obligasi pendapatan tetap, dan pasar uang paling banyak sebesar 79%. Ketiga instrumen tersebut wajib dimiliki oleh reksadana syariah campuran di waktu bersamaan. Return dari reksadana campuran syariah berada di antara reksadana saham syariah dan reksadana pendapatan tetap. Risiko yang terjadi juga bergantung pada dua jenis reksadana tersebut.

Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional

Reksadana Syariah
Reksadana syariah dan reksadana konvensional mungkin terlihat sama, tetapi ada beberapa perbedaan dalam pengelolaannya. Berikut ini perbedaan di anatra kedua reksadana tersebut.
1.
Memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS).
Tidak memiliki DPS.
2.
Reksadana syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
3.
Menggunakan prinsip syariah dalam pengelolaan.
Tidak ada prinsip syariah dalam pengelolaan.
4.
DPS melakukan cleansing (pembersihan) atas dana nonhalal.
Tidak adanya pembersihan dana nonhalal.
5.
Investasi efek yang dilakukan sesuai dengan Daftar Efek Syariah (DES) yang dikeluarkan oleh OJK
Investasi dilakukan ke seluruh efek yang diperbolehkan.
6.
Pilihan untuk berinvestasi lebih sedikit karena tidak semuanya termasuk kategori saham syariah.
Pilihan untuk berinvestasi lebih banyak.
7.
Risiko lebih kecil.
Risiko lebih besar.
8.
Perjanjian berupa akad yang terdiri dari kerja sama (musyarakah), sewa menyewa (ijarah), dan hasil (mudharabah).
Perjanjian konvensional tidak berupa akad.

Tips Rumah.com

Pahami perbedaan antara reksadana syariah dan reksadana konvensional, termasuk perbedaan dalam hal risiko. Cari tahu apa yang Anda butuhkan, kemudian tentukan reksadana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi Anda.

Cara Investasi di Reksadana Syariah

Reksadana Syariah
Dilansir dari CNBCIndonesia, reksadana syariah menjadi incaran investor pemula karena generasi muda mulai mencari produk yang mudah dipahami. Simak langkah-langkah yang Anda perlu lakukan agar dapat berinvestasi reksadana syariah dengan baik.
  • Pelajari terlebih dahulu reksadana syariah yang akan dipilih. Selain itu, tentukan tujuan dari investasi reksadana yang akan Anda lakukan.
  • Tentukan jumlah modal yang akan digunakan dalam berinvestasi.
  • Pilih jangka waktu investasi yang sesuai.
  • Cari manager investasi (MI) yang dapat dipercaya.
  • Tentukan platform investasi yang tepercaya dan sesuai dengan keinginan Anda.
  • Pastikan produk reksadana syariah yang dipilih memiliki izin dari OJK.
Setelah berhasil melakukan investasi reksadana syariah, Anda tentu ingin memantau perkembangannya. Investor dapat melihat perkembangan investasi melalui laporan keuangan yang dikirim oleh Manager Investasi (MI) secara berkala, data sehari-hari di koran, serta aplikasi dan situs resmi yang berkaitan dengan tempat Anda melakukan investasi reksadana syariah.
Anda juga dapat menjual reksadana syariah ketika performanya sudah mulai menurun. Performa reksadana yang menurun akan berpengaruh pada return, sehingga Anda mungkin ingin menjualnya atau beralih ke reksadana syariah yang lain.

Daftar Reksadana Syariah Terbaik

Reksadana Syariah
Ada berbagai pilihan reksadana syariah yang ditawarkan untuk investasi keuangan. Secara berkala, daftar reksadana syariah terbaik dan yang paling banyak dipakai nasabah akan dirilis. Berikut ini beberapa daftar reksadana syariah terbaik yang dapat menjadi pilihan.
  • Manulife Aset Manajemen Indonesia

Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menempati urutan pertama pada dana kelolaan atau asset under management (AUM) pada Januari 2020 berdasarkan informasi yang dilansir dari Bareksa. Anda dapat berinvestasi mulai dari Rp100.000 dan dana akan dialokasikan ke beberapa sektor perusahaan besar seperti Astra Internasional, Indofood CBP Sukses Makmur, hingga Telkom.
  • Eastspring Dana Obligasi Syariah

Eastspring Dana Obligasi Syariah menempati urutan kedua pada AUM Januari 2020. Produk yang ditawarkan oleh Eastspring Dana Obligasi Syariah adalah alokasi dana investasi ke efek syariah berpendapatan tetap dan memberikan hasil di bawah saham, namun tetap stabil. Alokasi dana mencapai sekitar 80% dan sisanya dialokasikan menuju pasar uang.
  • BNP Paribas Pesona Syariah

BNP Paribas Pesona Syariah dikelola oleh PT BNP Paribas Aset Manajemen (BNP AM) dan menempati urutan ketiga pada AUM Januari 2020. AUM yang diperoleh oleh BNP AM pada Januari 2020 mencapai 3,99 triliun Rupiah. Dana yang dialokasikan pada BNP AM akan diivestasikan ke efek ekuitas dan pasar uang sesuai syariah.

Platform Investasi Syariah

Reksadana Syariah
Jika Anda ingin membeli reksadana melalui platform online, ikuti petunjuk yang ada dan pahami pilihan yang tersedia. Di Indonesia sudah ada terdapat beberapa marketplace seperti Bukalapak dan Tokopedia, yang menawarkan produk reksadana yang berbeda-beda, termasuk reksadana syariah.

a. BukaReksa pada Bukalapak

  • Reksadana pasar uang: Reksa Dana Syariah Mandiri BukaReksa Pasar Uang.
  • Reksadana pendapatan tetap: Mandiri Investa Dana Syariah.
  • Reksadana pendapatan tetap: Bahana MES Syariah.
  • Reksadana campuran: Cipta Syariah Balance.
  • Reksadana saham: BNP Paribas Pesona Syariah.
  • Reksadana saham: Sucorinvest Sharia Equity Fund.
  • Reksadana saham: Batavia Dana Saham Syariah.

b. Tokopedia Reksadana pada Tokopedia

  • Reksadana konvensional: Syailendra Dana Kas.
  • Reksadana syariah: Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra.
Sulit untuk menemukan pengembang properti yang baik? Simak ulasannya pada video berikut ini.
Melakukan investasi reksadana syariah memberikan keuntungan yang cukup menggiurkan karena risikonya lebih rendah daripada reksadana konvensional. Hasil atau keuntungan investasi reksadana Syariah juga dapat dimanfaatkan untuk berinvestasi di bidang lainnya, contohnya untuk membantu mewujudkan keinginan Anda memiliki tempat tinggal sendiri.
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.

Tanya Rumah.com

Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Kalkulator KPR

Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.

Kalkulator Keterjangkauan

Ketahui kemampuan mencicil Anda berdasarkan kondisi keuangan Anda saat ini.

Kalkulator Refinancing

Ketahui berapa yang bisa Anda hemat dengan melakukan refinancing untuk cicilan rumah Anda saat ini