Payback Period: Pengertian, Rumus, Keunggulan, dan Kelemahannya

Piti Hanifiah
Payback Period: Pengertian, Rumus, Keunggulan, dan Kelemahannya
RumahCom – Istilah payback period mengacu kepada jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan biaya investasi. Sederhananya, payback period adalah lamanya waktu investasi mencapai titik impas. Saat menginvestasikan uang, Anda pasti hendak mendapatkan pembayaran kembali. Jadi itulah sebabnya periode pengembalian modal sangat penting. Dalam bahasa Indonesia, payback period disebut juga periode pengembalian modal.
Intinya, semakin pendek pengembalian investasi, semakin menarik, sehingga periode pengembalian yang lebih lama kurang diinginkan.Menentukan payback period berguna bagi siapa saja dan dapat dilakukan dengan membagi investasi awal dengan arus kas rata-rata. Payback period dapat dihitung dengan membagi jumlah investasi dengan arus kas tahunan. Meski demikian, salah satu kelemahan dari payback period adalah mengabaikan nilai waktu dari uang.
Ketahui lebih jauh soal penghitungan payback period alias periode pengembalian modal untuk menentukan apakah Anda dapat melakukan investasi di bawah ini!
  • Apa Itu Payback Period?
  • Keunggulan dan Kelemahan Payback Period
  • Indikator Payback Period
  • Cara Menghitung dan Rumus Payback Period

Apa Itu Payback Period?

Payback period berguna sebelum membuat keputusan apapun berkaitan dengan investasi. Sumber: Istimewa
Payback period adalah metode yang biasa digunakan oleh investor hingga profesional keuangan, dan perusahaan untuk menghitung hasil investasi. Payback period membantu menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan biaya awal yang terkait dengan investasi. Penghitungan payback period juga berguna sebelum membuat keputusan apa pun. Terutama ketika investor perlu membuat penilaian cepat tentang usaha investasi.
Semakin pendek pengembalian, semakin diinginkan investasi. Sebaliknya, semakin lama pengembaliannya, semakin tidak diinginkan.Sebagai gambaran, setiap analis keuangan perusahaan harus bisa menilai berbagai investasi atau proyek operasional untuk menentukan proyek atau investasi yang paling menguntungkan.
Nah, salah satu cara analisis keuangan perusahaan untuk melakukannya adalah dengan periode pengembalian modal. Meskipun biasanya menghitung periode pengembalian berguna dalam penganggaran keuangan dan modal, tetapi cara ini bisa diaplikasikan ke industri lain.

Keunggulan dan Kelemahan Payback Period

Banyak keunggulan payback period yang membuatnya menjadi pilihan populer di kalangan ahli keuangan tetapi ada juga kelemahan dari payback period. Sumber: Istimewa
Banyak keunggulan dari payback period yang membuatnya menjadi pilihan populer di kalangan ahli keuangan. Namun, tentunya seperti metode lainnya, ada juga kelemahan dari payback period. Sehingga ahli keuangan dan perusahaan diharapkan tidak hanya mendasarkan keputusan investasi hanya pada metode ini. Dalam tabel kali ini akan membahas lebih jelas soal keunggulan dan kelemahan periode pengembalian modal. Hal ini untuk membantu Anda membuat keputusan yang tepat tentang teknik penganggaran modal.
Keunggulan
Kelemahan
Mudah Digunakan dan Mudah Dimengerti
Payback period membutuhkan input yang sangat sedikit dan relatif lebih mudah untuk dihitung daripada metode penganggaran modal lainnya. Yang Anda butuhkan untuk menghitung periode pengembalian adalah biaya awal proyek dan arus kas tahunan.
Mengabaikan Nilai Waktu dari Uang
Salah satu kelemahan utama dari payback period adalah mengabaikan nilai waktu uang. Sesuai konsep nilai waktu uang, uang yang diterima lebih cepat bernilai dibandingkan dengan yang datang kemudian. Karena potensinya untuk mendapatkan pengembalian tambahan jika diinvestasikan kembali. Metode payback period tidak mempertimbangkan hal seperti itu, sehingga mendistorsi nilai sebenarnya dari arus kas.
Solusi Cepat
Karena payback period mudah dihitung dan membutuhkan lebih sedikit input, manajer dapat dengan cepat menghitung periode pengembalian proyek. Ini membantu para manajer untuk membuat keputusan cepat, sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan dengan sumber daya terbatas.
Tidak Semua Arus Kas Tercakup
Metode ini hanya mempertimbangkan arus kas hanya sampai saat investasi awal dipulihkan dan mengabaikan arus kas yang datang pada tahun-tahun berikutnya. Ini memaksa Anda untuk mengabaikan proyek yang dapat menghasilkan arus kas yang menguntungkan pada tahun-tahun berikutnya.
Preferensi untuk Likuiditas
Biasanya, proyek dengan payback period yang lebih pendek juga memiliki risiko yang lebih rendah. Informasi tersebut sangat penting untuk usaha kecil dengan sumber daya terbatas. Usaha kecil perlu segera memulihkan biaya mereka untuk menginvestasikannya kembali dalam peluang lain.
Tidak Realistis
Metode ini sangat sederhana sehingga tidak mempertimbangkan skenario bisnis normal. Padahal, investasi modal bukan hanya investasi satu kali. Sebaliknya proyek-proyek semacam itu membutuhkan investasi lebih lanjut pada tahun-tahun berikutnya termasuk yang biasanya memiliki arus kas masuk yang tidak teratur.
Berguna dalam Kasus Ketidakpastian
Ketidakpastian membuat sebagian dari perusahaan merasa sulit untuk memproyeksikan arus kas tahunan masa depan. Dengan demikian, menggunakan dan menjalankan proyek dengan Payback period pendek membantu mengurangi kemungkinan kerugian.
Mengabaikan Profitabilitas
Sebuah proyek dengan periode pengembalian yang lebih pendek tidak menjamin akan menguntungkan. Ada potensi arus kas dari proyek berhenti pada periode pengembalian modal, atau berkurang setelah periode pengembalian modal.

Tips Rumah.com

Biasanya, proyek dengan payback period yang lebih pendek juga memiliki risiko yang lebih rendah. Informasi tersebut sangat penting untuk usaha kecil dengan sumber daya terbatas.

Indikator Payback Period

Semakin pendek payback periode, semakin diinginkan investasi. Sebaliknya, semakin lama menjadi tidak diinginkan. Sumber: Pexels - AlphaTradeZone
Ada sejumlah indikator yang digunakan untuk menentukan pilihan payback period. Karena berkaitan dengan waktu pengembalian, apabila payback period yang dihasilkan lebih cepat daripada waktu yang sudah ditentukan, perusahaan tersebut sudah layak investasi atau untuk disuntik dana. Sebaliknya, jika payback period time lebih lama atau bahkan melebih waktu yang sudah ditentukan, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilakukan investasi atau disuntik dana.
Setelah mengetahui indikator payback period, saatnya untuk memutuskan proyek mana yang lebih cepat. Dengan demikian, kalau perusahaan memiliki lebih dari satu proyek, pilihlah proyek yang memiliki payback period time lebih cepat.
Bicara tentang payback period, umumnya investor tidak menyukai investasi yang memiliki payback period terlalu lama. Mau punya rumah yang potensi investasinya melesat cepat? Cek pilihan rumah di Bekasi dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini!

Cara Menghitung dan Rumus Payback Period

Cara menghitung payback period cukup sederhana yakni nilai investasi proyek dibagi dengan adanya aliran kas bersih. Sumber: Pexels - Oleg Magni
Payback period time atau periode pengembalian modal bisa dihitung dengan membagikan suatu nilai investasi dengan adanya aliran kas bersih yang masuk setiap tahunnya. Lebih detailnya, berikut ini rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitung payback period.
Payback Period = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih
Sebagai catatan, rumus ini dihitung dengan menggunakan asumsi bahwa nilai arus kas masuk bersih dinilai sama pada setiap waktu periode atau sama pada per tahunnya. Berbeda dengan cara perhitungan payback period saat arus kas yang dimiliki perusahaan berbeda, maka rumusnya adalah:
PP = n + a : b x 1 tahun
keterangan:
PP = payback period
n = syarat periode pengembalian modal investasi
a = jumlah kumulatif arus kas pada tahun terakhir (n)
b = arus kas pada tahun setelah tahun kumulatif arus kas berjalan (n + 1)
Tonton video berikut ini untuk mengetahui tips investasi properti untuk pemula!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Tanya Rumah.com

Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Kalkulator KPR

Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.

Kalkulator Keterjangkauan

Ketahui kemampuan mencicil Anda berdasarkan kondisi keuangan Anda saat ini.

Kalkulator Refinancing

Ketahui berapa yang bisa Anda hemat dengan melakukan refinancing untuk cicilan rumah Anda saat ini