RumahCom – Kemudahan belanja secara online kini didukung oleh fitur paylater atau membayar nanti. Paylater adalah metode pembayaran yang ditawarkan oleh penyedia jasa pada penggunanya dengan cara memberikan dana talangan untuk membeli barang yang diinginkan.
Nantinya peminjam harus membayar tagihan paylater dalam periode waktu tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Biasanya, para penyedia jasa paylater juga menerapkan denda jika Anda terlambat saat melunasi pinjaman.
Meskipun sekilas paylater sangat membantu dalam berbelanja, Anda tetap perlu berhati-hati menggunakannya. Agar makin bijak memanfaatkan fitur ini, yuk kenali paylater lebih dalam seperti melalui pembahasan berikut:
- Apa Itu Paylater?
- Keuntungan dan Kekurangan Paylater
- Daftar Paylater yang Terdaftar di OJK
- Beda Paylater dengan Pinjaman Online
- Tips Menghindari Tunggakan Paylater Membludak
Panduan Hitung Biaya Bangun Rumah 2022
Simak cara menghitung biaya bangun rumah 2022 di sini!
Apa Itu Paylater?

Paylater adalah layanan yang dibuat oleh penyedia jasa untuk menunda pembayaran. Paylater merujuk pada pembayaran transaksi barang atau jasa yang dilakukan secara online dan wajib dilunasi sesuai dengan tanggal yang ditentukan.
Di Indonesia, fitur paylater tersebut bisa difasilitasi oleh berbagai jenis perusahaan mulai dari Fintech P2P Lending dan Bank. Sementara marketplace penyedia jasa paylater seharusnya bekerja sama dengan OJK untuk menjamin keamanannya.
Paylater merupakan salah satu alternatif pembayaran untuk membeli sesuatu yang Anda inginkan. Namun Anda harus hati-hati dan melunasi tagihan paylater sesuai dengan tanggal jatuh temponya, karena apabila Anda telat nantinya akan mempengaruhi iDeb SLIK Anda saat mengajukan KPR untuk membeli rumah. Bila Anda berencana untuk membeli rumah dan mengajukan KPR, berikut daftar hunian di bawah Rp1 miliar di Surabaya yang bisa jadi pilihan Anda!
Keuntungan dan Kekurangan Paylater

Sama seperti fitur lain dalam aplikasi berbelanja, paylater juga memiliki poin plus dan minusnya sendiri. Agar penggunaan paylater lebih terarah, Anda wajib mengetahui keuntungan dan kekurangannya seperti yang telah kami rangkum ini:
1. Keuntungan Paylater
- Proses Pendaftaran Mudah
Untuk menggunakan fitur paylater caranya sangat mudah. Setiap pengguna umumnya hanya perlu mendaftarkan diri dan memberikan selfie dengan KTP sebagai verifikasi. Beda dengan kartu kredit yang biasanya memerlukan syarat usia dan penghasilan, paylater cenderung bisa digunakan setiap kalangan.
Sementara untuk berbelanja, penggunaan paylater membuat Anda lebih mudah dalam membayar barang karena tidak perlu bolak-balik transfer dari rekening ke aplikasi belanja/ecommerce. Anda cukup gunakan paylater dalam jumlah tertentu dan membayar sekaligus saat jatuh tempo.
- Membantu Kebutuhan Mendesak
Jika digunakan dengan bijak, paylater dapat membantu membeli kebutuhan yang mendesak seperti susu bayi atau material renovasi rumah yang diperlukan. Dengan demikian, Anda bisa memenuhi kebutuhan ketika uang di tangan belum cukup untuk membelinya.
- Banyak Promo Menarik
Penyedia layanan paylater biasanya memberikan beragam promosi menarik bagi penggunanya. Anda bisa mendapatkan fasilitas seperti gratis ongkir hingga cashback dengan jumlah tertentu yang kadang lebih besar dari biaya admin sehingga cukup menguntungkan.
- Meminimalisir Penggunaan Uang Cash
Selain untuk berbelanja di aplikasi, paylater juga bisa digunakan layaknya uang tunai saat bertransaksi. Selain lebih higienis di tengah situasi pandemi, penggunaan paylater sebagai uang digital juga menguntungkan karena meminimalisir resiko uang hilang atau dicuri.
2. Kekurangan Paylater
- Memupuk Kebiasaan Berhutang
Meskipun mudah, pemakaian paylater yang tak dikontrol akan membuat penggunanya biasa berhutang. Hal ini lantaran pengguna cenderung membeli barang yang diinginkan tanpa melihat kemampuan ekonominya. Jangan lupa, perhitungkan juga bunga dari setiap transaksi yang jika diakumulasikan cukup besar.
- Menciptakan Gaya Hidup Boros
Karena berbentuk digital, pengguna seringkali tidak sadar telah menggunakan paylater cukup banyak. Kemudahan mendapatkan barang yang diinginkan perlahan menciptakan gaya hidup boros dan shopaholic.
- Ancaman Keamanan Data
Syarat utama yang diterapkan untuk mendaftar paylater adalah memberikan foto KTP. Itu berarti sebagian besar data penting Anda tersebar secara luas dan tidak menutup kemungkinan data tersebut dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab saat terjadi kebocoran data.
Daftar Paylater yang Terdaftar di OJK

Sama seperti pinjaman online, ada banyak sekali aplikasi yang menawarkan paylater untuk menarik lebih banyak konsumen. Tapi hati-hati, tidak semua fitur tersebut dijamin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sangat penting hanya menggunakan paylater yang terdaftar OJK agar transaksi Anda lebih aman dan terhindar dari tindak kriminal.
Lalu apa saja paylater yang terdaftar di OJK? Berikut beberapa rekomendasinya:
1. GoPayLater
Perusahaan teknologi yang bergerak di penyediaan jasa transportasi ini menyediakan layanan paylater yang limitnya dapat diatur oleh pengguna. Setiap bulan pengguna dikenakan biaya admin yang berkisar Rp3,000. Selain memesan kendaraan online, GoPayLater juga bisa digunakan untuk transaksi belanja lainnya di luar.
2. SPayLater
Salah satu ecommerce terbesar di Indonesia ini menyediakan fitur paylater yang limitnya dapat meningkat jika Anda rutin berbelanja. Tenor yang ditawarkan pun cukup panjang mulai 1-12 bulan. Namun perlu dicatat, setiap keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda 5% dari total pinjaman.
3. Traveloka PayLater
Bagi Anda yang suka berpelesir, aplikasi yang menjual beragam tiket hotel dan kendaraan umum ini menawarkan fitur paylater dengan limit hingga Rp50 juta. Sama seperti SPayLater, tenor pembayaran yang diberikan juga cukup panjang yakni 1-12 bulan.
4. Indodana
Platform fintech lending yang berdiri sejak 2017 ini menawarkan fitur paylater dengan limit hingga Rp25 juta dan tenor pembayaran 12 bulan. Paylater dari Indodana dapat Anda digunakan untuk berbelanja di lebih dari 150 merchant yang bekerja sama.
5. Akucicil
Fitur Akucicil merupakan paylater dari Akulaku yang memiliki limit hingga Rp15 juta dengan tenor sampai 15 bulan. Untuk menggunakan fitur ini, Anda bisa mendaftarkan diri melalui aplikasi Akulaku dan tentukan limit kredit yang diinginkan.
Tips Rumah.com
Gunakan paylater untuk membeli keperluan rumah yang rusak seperti pintu atau CCTV.
Beda Paylater dengan Pinjaman Online

Masih banyak orang yang beranggapan jika paylater sama saja dengan pinjaman online atau kartu kredit. Padahal, ada beberapa hal yang membedakannya seperti berikut ini:
- Pemberi pinjaman: pada paylater, dana diberikan oleh aplikasi penyedia jasa seperti ecommerce untuk berbelanja. Sementara pinjaman online umumnya diberikan oleh lembaga jasa keuangan (fintech).
- Bentuk pinjaman: dana yang diberikan untuk paylater berbentuk uang digital sementara pada pinjaman online, peminjam bisa mendapatkan dana tunai.
- Penggunaan dana & bunga: meski telah menentukan sendiri limit kredit, setiap bulannya Anda tak perlu menggunakan semua dana pada paylater. Misalnya Anda menentukan limit Rp200 ribu, Anda bisa saja menggunakan setengah atau tidak sama sekali. Sementara pada pinjaman online, jumlah pinjaman yang telah disepakati di awal tidak bisa dibatalkan. Karena itu, sering kali mau tidak mau seseorang akan menggunakan semua dana tunai yang telah diberikan.
- Keamanan: dibandingkan paylater, pinjaman online ilegal yang tidak diawasi OJK masih menjamur. Risikonya, Anda bisa terkena penipuan dari pinjaman online dan harus berurusan dengan penagih hutang yang cukup meresahkan.
Tips Menghindari Tunggakan Paylater Membludak

Bagai pisau bermata dua, paylater dapat menjadi jerat hutang yang menumpuk dan merusak keuangan Anda. Selain pengetahuan finansial yang baik, diperlukan kontrol diri yang kuat agar tagihan paylater tidak menggunung setiap bulannya. Selain dua hal tersebut, simak tips menghindari tunggakan paylater agar tidak membludak:
- Pahami syarat & ketentuan: sebelum buru-buru gunakan paylater sebaiknya baca dulu semua klausul yang ada terutama soal keamanan data, besaran biaya admin, dan bunga yang diterapkan. Hal ini penting agar Anda tidak terkejut jika dikenakan biaya tambahan yang ternyata telah dijelaskan sebelumnya
- Tentukan limit yang sesuai kondisi keuangan: jangan pernah tergoda untuk mengatur limit paylater di angka yang tinggi. Ingat, total cicilan hanya boleh maksimal 30% dari penghasilan bulanan.
- Gunakan hanya untuk keperluan darurat: biasakan untuk membeli barang sesuai kebutuhan bukan karena keinginan semata. Untuk mengurangi sifat boros, salah satu trik yang bisa Anda terapkan adalah coba pikirkan jika tidak jadi membeli barang tersebut apakah akan mempengaruhi hidup atau tidak. Kalau jawabannya tidak, berarti barang itu tidak terlalu penting untuk dibeli.
- Disiplin lunasi paylater: sebaiknya jangan pernah menunda untuk melunasi tagihan paylater. Sifat menunda akan membuat Anda harus membayar bunga/denda yang cukup besar.
Itulah pembahasan lengkap mengenai paylater. Sebaik-baiknya fungsi paylater, lebih baik Anda tidak menggunakannya sama sekali jika tidak memiliki kontrol diri yang baik. Jangan biasakan diri untuk berhutang dan cukup berbelanja sesuai kemampuan agar tidak terjerat tagihan yang membludak.
Tonton video berikut ini untuk mengetahui cara membuat kartu keluarga secara online!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Tanya Rumah.com
Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.