RumahCom – Kalangan pekerja mandiri atau informal selama ini kesulitan untuk mengakses pembiayaan perumahan. Kerja sama BP Tapera dengan Bank BTN memperbesar kemungkinan segmen ini untuk bisa mengakses pembiayaan dengan DP 1 persen, bunga 5 persen, dan tenor 20 tahun.
Untuk terus memperluas aksesibilitas pekerja mandiri atau informal pada pembiayaan perumahan, Badan Pengelola Tabungan Perumahan (BP Tapera) bekerja sama dengan Bank BTN meluncurkan Tabungan Rumah Tapera. Produk ini berbasis saving plan bagi pekerja mandiri ataupun informal dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Menurut Komisioner BP Tapera Adi Setianto, tujuan dari peluncuran produk ini untuk mewujudkan perluasan kepesertaan pekerja mandiri sebagai peserta dan percepatan penyaluran Rumah Tapera. Targetnya adalah segmen pekerja mandiri-informal dengan penghasilan tidak tetap seperti wiraswasta, UMKM, driver online, pekerja kontrak, dan guru maupun staf honorer.
“Penerima manfaat yang dapat menggunakan fasilitas Tabungan Rumah Tapera merupakan peserta yang unbankable dan bankable. Untuk kategori pertama peserta yang dinyatakan unbankable oleh bank akan tetap mendapatkan kesempatan menerima manfaaat Rumah Tapera dengan cara menabung (tabungan+angsuran) selama tiga bulan secara konsisten,” ujarnya.
Dengan menabung secara konsisten itu bank akan menyatakan status unbankable menjadi bankable. Peserta kategori dua yang dinyatakan bankable dapat langsung menerima manfaat dan selanjutnya diharapkan bisa membayar angsuran dan tabungan Rumah Tapera. Nantinya tabungan beserta pengembangannya akan dikembalikan pada saat tenor berakhir.
Produk Rumah Tapera dalam bentuk KPR yang bisa diakses dengan uang muka 1 persen dari harga rumah. Nasabah juga bisa mendapatkan bunga yang disubsisi fixed 5 persen hingga jangka waktu (tenor) kredit mencapai 20 tahun. Sementara produk Tabungan Rumah Tapera merupakan produk dengan skema saving plan untuk perencanaan hari tua.
Program pembiayaan perumahan ini untuk mengakomodasi peserta dari segmen pekerja mandiri-informal yang belum memiliki rumah melalui skema saving plan. Nasabah cukup menabung sebesar angsuran dan iuran Tapera selama tiga bulan sebagai syarat untuk bisa mengakses program pembiayaan yang dimaksud.
“Jika lolos verifikasi nasabah bisa melanjutkan akad KPR Sejahtera Bank BTN dengan uang muka sebesar 1 persen, angsuran tetap dengan marjin sebesar 5 persen, dan jangka waktu hingga 20 Tahun. Untuk syarat pengajuan antara lain belum pernah memiliki rumah dan memiliki penghasilan maksimal Rp7 juta atau Rp8 Juta bila sudah menikah. Dengan program ini diharapkan segmen pekerja mandiri yang teerfasilitasi dari 11 persen menjadi lebih besar,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur Utama Bank BTN Nixon Napitupulu mengatakan, untuk mengakses perumahan butuh persiapan dan perencanaan khususnya dalam bentuk tabungan. Dari sisi bank dibutuhkan mitigasi untuk segmen pekerja informal dan itu dengan tabungan yang terencana dan konstan.
“Dengan menabung untuk periode tertentu kami pihak bank bisa mengantisipasi dari sisi risiko yang lebih rendah. Makanya kami mendorong masyarakat khususnya kalangan pekerja informal yang kesulitan mengakses pembiayaan perumahan untuk menabung dan mempercepat memiliki rumah,” katanya.
Tonton video berikut ini untuk mengetahui tahapan membangun rumah tumbuh!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.