Ini Perbedaan Antara Asuransi Umum dan Asuransi Syariah yang Perlu Anda Ketahui

Tim Editorial Rumah.com
Ini Perbedaan Antara Asuransi Umum dan Asuransi Syariah yang Perlu Anda Ketahui
RumahCom – Asuransi adalah pertanggungan atas perjanjian antara dua pihak dimana pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran.
Jaminan wajib diberikan apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat. Di Indonesia sendiri ada banyak jenis asuransi mulai dari asuransi jiwa, kendaraan, pendidikan, properti, sampai kesehatan.
Sayangnya pemahaman masyarakat terhadap asuransi masih rendah bahkan cenderung negatif. Berbagai cerita soal sulitnya pengajuan klaim jadi salah satu alasan banyak orang enggan membuka asuransi. Selain itu anggapan bahwa asuransi sama dengan investasi turut meningkatkan miskonsepsi dari asuransi. Padahal asuransi merupakan bentuk perlindungan terhadap harta dan keluarga dari berbagai risiko seperti penyakit yang membuat kepala keluarga meninggal dunia.
Agar menarik minat konsumen, sama seperti perbankan, asuransi juga menyediakan layanan asuransi syariah. Apa perbedaan antara asuransi umum dan asuransi syariah? Yuk simak penjelasan selengkapnya melalui artikel ini:
  • Perbedaan Antara Asuransi Umum dan Asuransi Syariah
  • Keunggulan dan Kekurangan Asuransi Umum
  • Keunggulan dan Kekurangan Asuransi Syariah
  • Manfaat Asuransi Syariah
  • Manfaat Asuransi Umum

Perbedaan Antara Asuransi Umum dan Asuransi Syariah

Cek dengan seksama risiko kerugian apa saja yang ditanggung oleh asuransi. (Foto: iStock – Diki Prayogo)
Banyak orang masih salah kaprah dan menganggap bahwa asuransi syariah hanya ditujukan bagi umat muslim. Padahal perbedaan antara asuransi umum dan asuransi syariah sejatinya terletak pada konsep pengelolaannya. Asuransi umum atau konvensional biasanya menggunakan pengelolaan berbasis transfer risk sementara proteksi syariah menggunakan konsep sharing risk.
Transfer risk adalah konsep perlindungan dalam bentuk pengalihan risiko ekonomis atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan ke perusahaan asuransi sebagai penanggung risiko. Sebagai gambaran, peserta yang membeli atau bergabung ke asuransi umum segara risiko ekonomisnya akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
Sementara itu, sharing risk adalah bentuk pengelolaan asuransi syariah dimana para peserta memiliki tujuan sama yakni tolong menolong melalui investasi aset atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu menggunakan akad yang sesuai dengan syariah yang diwakilkan pengelolaannya ke perusahaan asuransi syariah dengan imbalan ujrah.
Di samping konsep pengelolaan, perbedaan antara asuransi umum dan asuransi syariah juga terletak pada poin berikut ini:
  • Akad Asuransi syariah menggunakan akad hibah (jenis akad tabarru) sebagai bentuk ta’awun (tolong menolong) sementara kontrak asuransi umum menyatakan perusahaan asuransi sebagai penanggung dan nasabah sebagai pihak tertanggung.
  • Kepemilikan dana pada proteksi syariah bersifat dana bersama (dana kolektif peserta) sementara pada perusahaan asuransi umum, pihak perusahaan yang mengelola dan menentukan dana perlindungan nasabah yang berasal dari premi tiap bulan.
  • Portofolio asuransi syariah menerapkan sistem tabarry yang dilakukan sesuai syariat islam sehingga hanya melibatkan instrumen halal.
  • Perbedaan antara asuransi umum dan asuransi syariah lainnya adalah surplus underwriting atau selisih lebih (positif) dari pengelolaan risiko underwriting dana tabarru yang telah dikurangi oleh pembayaran santunan, reasuransi, dan cadangan teknis yang dikalkulasi dalam satu periode tertentu. Pada asuransi syariah, hal ini dibagikan ke peserta sesuai regulasi sementara sistem asuransi umum tidak mengenal surplus underwriting.
Itulah perbedaan asuransi umum dan asuransi syariah yang perlu Anda ketahui. Nah, jika Anda ingin membeli rumah dengan KPR, Anda wajib menambahkan biaya asuransi jiwa KPR. Temukan daftar rumah dijual di kawasan Semarang di bawah Rp1 miliar di sini!

Keunggulan dan Kekurangan Asuransi Umum

Kesehatan, salah satu jenis asuransi paling populer. (Foto: Pexels – Leeloo)
Baik asuransi umum dan asuransi syariah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kali ini akan dijelaskan lebih rinci dari kelebihan dan kekurangan asuransi umum antara lain:

Keunggulan Asuransi Umum

1. Mengedepankan Praktik Jual Beli
Tidak seperti asuransi syariah yang mengusung sistem tabarru, pada asuransi umum pihak yang akan menanggung risiko kerugian adalah perusahaan asuransi. Jadi apapun jenis asuransi yang diambil entah kesehatan, jiwa, atau kesehatan, semuanya akan ditanggung perusahaan.
2. Pilihan Lebih Banyak
Keuntungan lain dari asuransi umum adalah memiliki lebih banyak pilihan dalam pengelolaan dana sehingga nasabah akan mendapat keuntungan lebih. Namun semua itu tetap harus mendapat persetujuan pemegang polis sebelum dijalankan.
3. Memberikan Keuntungan Lebih Besar
Jika memilih asuransi umum jenis unit link, maka ada kesempatan dapat untung lebih besar karena biasanya sebagian premi asuransi Anda akan dialokasikan menjadi investasi dengan tingkat kenaikan tinggi seperti dari obligasi.
4. Bonus Tambahan
Beberapa perusahaan asuransi umum menawarkan bonus tambahan berupa diskon premi bagi pemegang polis jika tidak mengajukan klaim apapun selama setahun.

Kekurangan Asuransi Umum

1. Risiko Denda atau Pembekuan Akun
Jika telat membayar premi, maka akun dan manfaat pemegang polis asuransi umum bisa saja dibekukan oleh perusahaan. Hal ini jadi perbedaan antara asuransi umum dan asuransi syariah yang cukup mencolok. Karena itu, lebih baik pilih sistem autodebet agar tidak dikenakan denda atau pembekuan akun.
2. Tidak Diawasi Dewan Pengawas Syariah
Berbeda dengan asuransi syariah yang diawasi Dewan Pengawas Syariah, asuransi umum kemungkinan dikelola tidak menggunakan sistem syariat islam alias riba.

Keunggulan dan Kekurangan Asuransi Syariah

Keunggulan utama asuransi syariah yang disukai adalah bebas riba.(Foto: iStock – Gcshutter)

Keunggulan Asuransi Syariah

1. Pembagian Hasil Sesuai Akad
Jika perusahaan asuransi pada asuransi konvensional bertindak sebagai penanggung risiko, maka perusahaan asuransi syariah bertindak sebagai pengelola dana peserta. Jadi, jika ada keuntungan dari pengelolaan tersebut hasilnya akan dibagi pada peserta yang pembagiannya sesuai akad yang digunakan.
2. Dijalankan Sesuai Syariat Islam
Kelebihan asuransi syariah yang tidak ditemukan pada asuransi umum adalah pengelolaannya sesuai dengan syariat Islam. Karena itu jenis asuransi ini tidak bersifat roba karena manfaat yang diterima oleh pemegang polis sama seperti yang diberikan dan tidak ada dana peserta yang hangus.
3. Distribusi dan Alokasi Surplus Underwriting
Dalam asuransi syariah, ada keuntungan Surplus Underwriting yang bisa dibagikan pada pemegang polis. Alokasinya juga bisa ditujukan untuk dana tabarru, dan perusahaan asuransi. Perhitungannya sendiri sesuai dengan ketetapan dalam polis.

Kekurangan Asuransi Syariah

1. Pilihan Jenis Investasi Terbatas
Asuransi syariah harus dijalankan sesuai syariat Islam dan tiap instrumen investasi yang dipilih harus disetujui oleh Dewan Pengawas Syariah. Akibatnya tidak semua instrumen asuransi bisa dipilih sehingga menurunkan keuntungan.
2. Jaringan Usaha Kurang Luas
Dibandingkan asuransi umum, pemahaman masyarakat soal produk asuransi syariah juga dianggap kurang luas. Selain itu belum banyak agen asuransi syariah yang aktif menawarkan via telepon sehingga hanya kalangan yang sudah terpapar informasi yang umumnya menggunakan produk tersebut.

Tips Rumah.com

Baca polis asuransi kesehatan dengan teliti agar memahami masa tunggu setiap penyakit yang bisa ditanggung.

Manfaat Asuransi Syariah

Pembagian hasil pada asuransi syariah dilakukan sesuai akad yang berlaku. (Foto: iStock – Olivier Le Moal)
Setelah mengetahui keunggulan dari asuransi syariah, Anda tentu makin penasaran apa saja manfaat yang ditawarkan. Inilah beberapa manfaat asuransi syariah yang harus kamu ketahui:

1. Bebas Riba

Bagi umat muslim, sudah sepatutnya menghindari riba dalam berbagai sektor kehidupan. Dengan mengambil asuransi syariah, akad dalam produk ini bukan menukarkan premi dengan uang klaim namun bergotong royong antar sesama peserta. Jadi jika seorang peserta mengalami musibah, iuran peserta lainnya yang sudah terkumpul akan digunakan untuk menolongnya.

2. Premi Tidak Hangus

Berbeda dengan asuransi umum, jenis syariah akan mengembalikan iuran peserta apabila tidak ada klaim sama sekali selama masa pertanggungan. Karena itu asuransi syariah menggunakan konsep risk sharing yang membagi setiap risiko untuk ditanggung bersama.

3. Transparan

Pengelolaan dana asuransi syariah lebih transparan karena telah ditentukan sejak awal sehingga nasabah paham kemana saja dana iuran akan dialokasikan.

4. Diawasi Dewan Pengawas Syariah

Asuransi syariah harus diawasi agar prosesnya berjalan sesuai dengan tatanan ajaran Islam. Karena itu, tiap kegiatannya diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah yang tidak hanya mengawasi namun juga memberi persetujuan tiap transaksi yang akan dilakukan.

5. Proteksi Tidak Berubah

Karena diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah, maka tiap ketentuan asuransi syariah tidak bisa berubah sewaktu-waktu sehingga tingkat keamanannya cukup tinggi. Selain itu jika nasabah mengalami kesulitan bayar maka perlindungan tidak langsung berhenti karena didasari konsep tolong menolong.

6. Tidak Ada Sanksi Jika Telat Bayar

Perbedaan antara asuransi umum dan asuransi syariah adalah jika nasabah telat membayar premi, maka manfaat asuransi masih akan tetap berjalan. Hal ini sering kali tidak ditemukan pada asuransi umum yang biasanya akan dilakukan pemblokiran status kepesertaan jika telat bayar.

7. Double Claim

Manfaat lainnya dari asuransi syariah adalah pemegang polis berkesempatan untuk melakukan double claim atau menggunakan dua jenis layanan proteksi yang dimiliki untuk menanggung risiko. Misalnya pengobatan seseorang telah ditanggung BPJS sebanyak 70 persen, maka sisanya bisa menggunakan asuransi syariah. Namun jangan lupa tanyakan manfaat ini pada agen asuransi Anda untuk memastikan ya!

Manfaat Asuransi Umum

Asuransi melindungi keluarga dari bencana tak terduga seperti kepala keluarga meninggal. (Foto: iStock – Dilok K)
Apakah Anda masih ragu untuk memiliki asuransi mandiri? Jika iya yuk simak penjelasan manfaat asuransi konvensional secara umum berikut ini:

1. Pengalihan Risiko

Tujuan utama asuransi adalah melindungi pemegang polisnya dari berbagai risiko kerugian dalam hidup seperti kecelakaan, sakit keras, sampai bencana alam. Saat ini Anda mungkin dalam keadaan sehat, namun pernahkah terpikir berapa kocek yang harus dikeluarkan untuk membayar tagihan rumah sakit?
Biaya perawatan kesehatan yang makin naik tiap tahunnya harus menjadi bahan pertimbangan untuk memiliki proteksi berbentuk asuransi. Jika suatu saat kemalangan menimpa, maka asuransi akan mengalihkan risiko kebangkrutan finansial karena kerugian ditanggung perusahaan asuransi.

2. Memberikan Ketenangan

Memiliki asuransi kesehatan mampu memberikan ketenangan pada pemiliknya karena tidak perlu takut tabungan akan terkuras habis jika suatu saat rumah mengalami bencana atau harus masuk rumah sakit akibat penyakit serius. Beberapa asuransi umum kini juga menawarkan paket bersama asuransi jiwa sehingga memberi ketenangan bagi keluarga jika salah satu anggota keluarga yang menjadi tulang punggung berpulang lebih dulu.

3. Mendapat Keuntungan Lebih

Terakhir, memiliki asuransi umum berarti Anda berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari instrumen investasi yang dijalankan. Namun perlu diingat beberapa perusahaan asuransi biasanya memiliki aturan mengembalikan hasil asuransi jika tidak pernah mengajukan klaim sama sekali selama masa kepesertaan.
Tonton video berikut ini untuk mengetahui tips memilih asuransi rumah yang tepat!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

Kalkulator KPR

Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.

Kalkulator Keterjangkauan

Ketahui kemampuan mencicil Anda berdasarkan kondisi keuangan Anda saat ini.

Kalkulator Refinancing

Ketahui berapa yang bisa Anda hemat dengan melakukan refinancing untuk cicilan rumah Anda saat ini