RumahCom – Rumah 2 lantai jadi pilihan banyak keluarga untuk mengatasi lahan yang terbatas. Tapi, pernahkah Anda berpikir bagaimana sebuah rumah tingkat didirikan? Jawabannya adalah dengan menggunakan pelat lantai. Apa itu pelat lantai? Yuk simak artikel ini untuk dapatkan info seputar plat lantai seperti berikut:
- Apa itu Plat Lantai?
- Fungsi Plat Lantai
- Jenis Plat Lantai
- Keunggulan dan Kekurangan Plat Lantai
- Syarat Pasang Plat Lantai
- Tips Memilih Plat Lantai
- Penyebab Plat Lantai Rusak
- Cara Mengatasi Plat Lantai yang Rusak
Mengenal Rabat Beton dan Fungsinya dalam Konstruksi Bangunan
Simak penjelasan mengenai rabat beton di sini!
Apa itu Plat Lantai?

Plat lantai adalah lantai yang tidak langsung terletak di atas tanah. Dengan kata lain, plat lantai merupakan tingkat pembatas antara lantai bawah dengan lantai di atasnya. Dalam pembuatannya, plat lantai disokong oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
Ketika menggunakan plat lantai untuk membangun rumah, ketebalannya bervariasi dan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain:
- Besar lendutan (lekungan ke bawah) yang diinginkan
- Lebar jarak antara balok-balok penyangga
- Bahan material konstruksi dan pelat lantai
- Besar beban yang harus didukung.
Sekarang Anda sudah mengetahui plat lantai itu apa. Namun jika Anda memang berencana membangun rumah dan belum memiliki lahan sendiri untuk dibangun. Cek daftar tanah dijual dibawah Rp2 miliar di Tangerang di sini!
Fungsi Plat Lantai

Dari penjelasan di atas, kita telah mengetahui bahwa fungsi utama dari pelat lantai adalah sebagai pemisah antara lantai pertama dengan lantai kedua, ketiga, dan seterusnya. Tidak hanya itu, plat lantai juga memiliki fungsi lain yakni:
- Mampu memperkuat struktur bangunan
- Menerima beban yang akan disalurkan ke struktur lainnya
- Sebagai peredam suara dari lantai atas ke lantai bawahnya
- Tempat memasang kabel listrik dan lampu untuk lantai bawah
- Menambah kekakuan bangunan dari arah horizontal
Dengan fungsinya yang cukup fundamental pada bangunan, plat lantai harus direncanakan dengan kaku, rata, lurus, waterpass (ketinggiannya sama dan tidak boleh miring).
Jenis Plat Lantai

Sebagai tempat berpijak di lantai atas, jenis plat lantai dibedakan berdasarkan material pembuatnya. Secara umum ada 3 jenis plat lantai yaitu:
- Plat Lantai Beton
Jenis plat ini dibuat dari beton bertulang dengan arah bidang horizontal yang terbuat dari campuran semen, pasir, kerikil, air, admixture. Ketentuan tentang plat ini tercantum dalam buku SNI I beton tahun 1991 yang meliputi ukuran ketebalan minimal plat lantai yaitu 12 cm dan 7 cm untuk plat atap.
Aturan tebal plat tersebut harus diisi dengan tulangan baja lunak atau baja sedang yang ditumpuk silang dengan diameter 8mm.
Perlu diperhatikan, apabila Anda menggunakan plat lantai beton, pastikan tulangan baja terbungkus beton dengan ketebalan minimal 1 cm. Sementara, untuk jarak ideal antar tulangan beton sekitar 2 kali tebal plat yang digunakan.
- Plat Lantai Kayu
Sesuai namanya, jenis plat lantai ini terbuat dari kayu yang dirangkai dan disatukan dengan kuat hingga jadi bidang injak yang luas. Biasanya, papan kayu yang digunakan berukuran 2-3 cm dengan lebar 20-30 cm. Sebagai penopang, plat lantai kayu menggunakan balok berukuran 8/10, 8/12,10/14 dengan jarak 60-80 cm.
Plat lantai kayu sering dipilih jadi alternatif karena harganya yang relatif murah, mudah dikerjakan, dan bisa menghemat ukuran pondasi. Namun, plat lantai kayu hanya cocok digunakan pada struktur konstruksi sederhana dan ringan. Selain itu, bahannya mudah terbakar, tidak tahan air, tidak bisa dipasang keramik, dan bukan peredam yang baik.
- Plat Lantai Semen
Dikenal juga dengan nama plat lantai yumen, jenis ini terbuat dari potongan kayu berukuran 80x90 cm yang dicampur dengan semen. Untuk membangunnya, pertama pasang kayu bengkirai ukuran 5/7 dengan jarak 40 cm. Setelah itu pasang ring balk di atasnya lalu cor dengan beton. Lembaran kayu semen yang telah jadi kemudian disusun rapat di atas beton dan dipasang baut agar lebih kuat. Di sisi lain, jenis plat satu ini ternyata masih baru dan belum banyak digunakan.
Tips Rumah.com
Pastikan diameter beton untuk plat lantai pas agar tidak mudah ambruk.
Keunggulan dan Kekurangan Plat Lantai

Pada pembahasan sebelumnya Anda telah mengetahui meskipun biaya pembangunannya relatif murah, air jadi kelemahan utama plat lantai jenis kayu. Kali ini, tim Rumah.com akan membahas keunggulan dan kekurangan plat lantai jenis beton antara lain:
1. Keunggulan
- Konstruksinya mampu menopang beban berat
- Tidak dapat terbakar dan tahan terhadap air
- Mampu menjadi isolasi suara yang baik
- Relatif awet dan tidak butuh banyak perawatan selama beberapa tahun
- Bagian permukaan dapat dipasang keramik/tegel yang memperindah ruangan
2. Kekurangan
- Pemasangannya butuh biaya lebih besar dibanding jenis plat lantai kayu dan butuh alat berat
- Sulit diperbaiki jika terdapat kerusakan dan walaupun ditambal hasilnya tidak akan semulus sedia kala
- Mudah lembab dan berlumut jika plat lantai beton dibuat tidak rata dan berlubang
Syarat Pasang Plat Lantai

Pemasangan plat lantai terutama jenis beton tidak boleh sekadar memasukan material semen dan beton. Ada beberapa syarat yang harus Anda penuhi agar hasil konstruksi kuat dan tidak mudah roboh. Berikut penjabarannya:
- Pastikan ketebalan plat lantai minimal 12 cm dan 7 cm untuk plat atap
- Pasang tulangan baja menyilang dengan diameter minimal 8 mm
- Untuk ketebalan plat lantai di atas 25 cm, struktur wajib dipasang tulang rangkap atas dan bawah
- Beri jarak tulang sejajar 2 kali tebal plat yang digunakan atau 2,5-20 cm
- Pastikan tulangan baja dibungkus lapisan beton setebal minimal 1 cm.
Tips Memilih Plat Lantai

Dari ketiga jenis plat lantai yang telah dibahas sebelumnya, Anda mungkin bertanya-tanya manakah yang lebih cocok untuk membangun rumah? Nah, berikut tips dalam memilih plat lantai yang tepat:
- Cek Bingkai Bangunan
Hal utama yang harus dilakukan sebelum menambah lantai atas rumah adalah mengecek bingkai bangunan. Jika rumah Anda mayoritas menggunakan kayu, maka tidak mungkin memilih plat lantai beton karena struktur bangunan tidak akan kuat untuk menopang lantai tambahan. Namun, rumah dengan bingkai bangunan beton masih bisa menggunakan plat lantai kayu.
- Tentukan Dimensi Plat Lantai
Ukur dengan pasti panjang bentang antar balok. Makin panjang jaraknya, maka pelat lantai yang digunakan akan semakin tebal.
- Pilih Material yang Sesuai Fungsi Lantai Atas
Sangat penting untuk menentukan ruangan apa saja yang akan dibangun pada lantai atas. Jika Anda hanya ingin menambah kamar, menggunakan plat lantai kayu sudah cukup. Tapi jenis plat kayu tidak bisa digunakan jika ruangan yang akan dibangun adalah kamar mandi karena kayu tidak akan tahan dengan air.
- Ukur Panjang Lembaran Plat Lantai
Selain ketebalan, jangan lupa pastikan panjang lembaran plat lantai yang akan digunakan sesuai. Langkah ini sangat penting apalagi jika proses pengerjaan dilakukan dengan metode fabrikasi (pengerjaan dari bahan setengah jadi). Jika salah ukur, pengerjaan plat lantai bisa tertunda dan Anda akan rugi besar.
- Cek Kondisi Lingkungan
Distribusi material plat lantai beton membutuhkan kendaraan besar. Hal ini tentu akan sulit jika akses jalan ke rumah Anda terlalu kecil dan sulit dijangkau. Jadi pastikan dulu bahan plat lantai bisa dibawa dengan selamat sampai alamat Anda.
Penyebab Plat Lantai Rusak

Setiap konstruksi bangunan dapat rusak tidak terkecuali plat lantai. Meski terbuat dari beton sekalipun, beberapa hal berikut dapat menjadi penyebab plat lantai rusak dan keropos antara lain:
- Air dan rayap. Untuk plat lantai kayu air hujan, lembab, dan rayap dapat membuat konstruksinya rapuh dan akhirnya rusak. Untuk rayap Anda bisa mengatasinya dengan obat anti rayap atau memilih kayu tahan rayap.
- Penggunaan material pasir, semen, split (gradasi agregat kasar) atau kerikil berkualitas rendah.
- Perbandingan komposisi material tidak tepat. Perhitungan yang salah bisa membuat campuran plat beton terlalu encer sehingga hasil air semen terpisah dan keluar dari lubang kecil cetakan plat lantai
- Pengadukan adonan semen tidak rata. Akibatnya, material campuran plat beton kurang menyatu
- Proses pengecoran kurang tepat seperti tidak dilakukan pemadatan atau vibrator beton digunakan terlalu lama
- Posisi pemasangan tulangan beton kurang tepat dan membuat selimut beton terlalu tipis
- Penggunaan bekisting (konstruksi pembantu cetakan beton) yang tidak dibersihkan sebelumnya. Jika masih ada sisa beton kering dari pekerjaan sebelumnya dapat membuat hasil plat lantai beton kurang bagus.
Cara Mengatasi Plat Lantai yang Rusak

Bagaimana jika plat lantai terlanjur rusak dan keropos? Jangan panik, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut:
- Chipping dan Concreting
Jika tulangan plat beton mulai keropos, korosi, dan terekspos gunakan metode chipping dan concreting untuk memperbaikinya dengan mengikuti tahap-tahap berikut:
- Temukan semua bagian plat beton yang rusak
- Kupas dan lepaskan semua bagian yang keropos (chipping) dengan alat bantu seperti palu sampai Anda menemukan sisi beton yang keras. Pastikan semua bagian karat, serpihan beton, dan kotoran lain dibersihkan.
- Setelah menemukan tulangan yang rusak, potong dan gantilah dengan yang baru. Berikan sedikit lebihan panjang lalu ikat dengan kawat baja atau dilas.
- Aplikasikan bahan anti karat lalu lapisi permukaan yang telah bersih dengan perekat atau lem beton lalu diamkan beberapa saat.
- Pasang bekisting lalu lakukan pengecoran. Agar makin padat, gunakan palu karet untuk memadatkan bahan cor.
- Setelah set, bongkar bekisting dan beri perawatan permukaan beton seperti biasa agar tidak retak.
- Penambalan
Cara penambalan bisa dilakukan jika kondisi kerusakan plat lantai belum parah. Adapun langkah yang bisa Anda ikuti untuk memperbaikinya antara lain:
- Cari bagian tulang yang keropos dan berpotensi keropos
- Singkirkan bagian yang rusak dan bersihkan dari sisa serpihan kotoran lain dengan sikat baja
- Lapisi permukaan yang telah dibersihkan dengan lem beton untuk menambah daya rekat beton lama dan baru.
- Diamkan beberapa saat sambil siapkan adonan mortar untuk memperbaiki beton.
- Aplikasikan mortar dengan teknik plester atau dempul. Pastikan pengerjaannya rapi dan merata.
- Setelah selesai, lakukan perawatan beton baru sampai kering dan berikan pelapisan akhir (finishing).
- Gunakan Injeksi
Dengan metode ini, kerusakan plat lantai beton diatasi dengan memasukkan bahan cair lewat alat injeksi bertekanan tinggi ke dalam celah yang sulit dijangkau. Cara ini sangat cocok jika Anda ingin memperbaiki plat beton yang telah rusak, keropos, atau berkarat namun berada di area yang sempit.
Bahan cair yang digunakan sendiri biasanya berupa material grouting seperti semen, epoxy, atau bahan berkualitas lainnya. Untuk melakukan proses injeksi, inilah tahapan yang harus dilalui:
- Bersihkan tulangan yang keropos dengan metode chipping.
- Siapkan bekisting dan pasang pada area yang ingin diperbaiki. Ingat, pastikan bekisting mampu menahan tekanan injeksi yang kuat.
- Tanam pipa inlet dan pipa outlet lubang kontrol pada bekisting. Jika ada celah, tutup semuanya dengan bahan sealant agar tidak bocor
- Lakukan curing atau perawatan beton untuk menjaga kelembaban/suhu beton selama 24 jam
- Mulai injeksi dengan bahan grouting pada tekanan yang sesuai
- Setelah injeksi selesai, potong pipa inlet dan outlet
- Lakukan perawatan lagi setelah cetakan dibuka demi menghindari keretakan
Pembahasan mengenai plat lantai di atas dapat membantu Anda yang ingin menambah lantai rumah atau mendirikan hunian baru agar tidak tertipu material kontraktor nakal. Semoga bangunan yang akan Anda dirikan bisa berdiri kokoh dan awet.
Tonton video berikut ini untuk mengetahui tips mencari pengembang rumah syariah yang tepercaya!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Tanya Rumah.com
Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
