RumahCom – Bagi masyarakat Indonesia, cabe merupakan salah satu bumbu yang wajib ada di dapur. Alasannya karena kebanyakan masyarakat Indonesia menyukai makanan pedas. Peran cabe pun tidak hanya menjadi bumbu pelengkap, tetapi juga sebagai bahan utama dalam beberapa kuliner di Indonesia.
Cita rasa pedas dan nikmat bisa dibilang tidak bisa dilepaskan dari kuliner nusantara. Banyak hidangan khas nusantara yang terasa pedas, contohnya rendang, rujak, seblak, ayam woku, ayam penyet, dan lain sebagainya.
Namun, ketersediaan cabe di pasaran sering mengalami fluktuasi yang biasanya disebabkan oleh cuaca dan gagal panen. Akibatnya, ketersediaan cabe menjadi langka dan harganya pun melambung tinggi.
Tentunya hal tersebut tidak menguntungkan bagi Anda yang menggemari masakan pedas. Bujet bulanan untuk konsumsi keluarga bisa membengkak gara-gara harga cabe naik. Bagaimana jika Anda mulai menanam cabe sendiri di rumah? Dijamin akan ada keuntungan yang bisa Anda dapatkan.
Pertama, Anda hanya perlu memetik cabe di halaman kapanpun Anda membutuhkannya. Kedua, menanam cabe relatif mudah dan tidak memerlukan lahan luas. Ketiga, tanaman cabe membantu membuat rumah Anda tampak hijau dan asri. Yang keempat, jika hasil panen cabe Anda melimpah, Anda bisa menjualnya dan mendapatkan income tambahan untuk ditabung.
Simak artikel ini yang akan memberikan informasi lengkap mengenai:
- Jenis-jenis Cabe
- Cabe besar (Capsium annum L.)
- Cabe merah besar
- Cabe hijau besar
- Cabe keriting
- Cabe rawit (Capsium frutescens)
- Cabe hibrida
- Manfaat Cabe di Kehidupan Sehari-hari
- 6 Cara Menanam Cabe di Rumah
- Siapkan bahan-bahan
- Menyemai bibit
- Menanam cabe
- Menyiram cabe
- Perawatan dan pemupukan
- Pemanenan
Jenis-Jenis Cabe
Cabe adalah tumbuhan anggota genus Capsicum dan termasuk dalam suku Solanaceae atau terong-terongan. Tanaman yang yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi ini sering dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki permintaan pasar dan harga jual yang tinggi.
Tanaman ini memiliki banyak varietas yang beragam di seluruh dunia. Namun di Indonesia, hanya sebagian jenis varietas yang dibudidayakan. Jika Anda hendak menanam cabe, sebaiknya Anda mengetahui dulu jenis-jenis cabe berikut ini yang biasa dibudidayakan.
1. Cabe besar (Capsium annum L.)
Jenis cabe ini memiliki bentuk yang besar, panjang, dan ujung yang lancip. Kulit tebal dan kaku membuat cabe besar juga dimanfaatkan sebagai hiasan pada makanan atau garnish. Ada dua jenis cabe besar yang biasa digunakan di Indonesia yaitu;
a. Cabe merah besar
Cabe merah besar memiliki warna merah menyala dengan permukaan kulit yang mulus dan mengilat. Cabe merah besar bisa dijadikan bumbu rendang, balado, dan masakan berbumbu pedas lainnya.
b. Cabe hijau besar
Cabe hijau besar sebenarnya merupakan cabe merah besar, tetapi dipanen pada saat warna cabe masih hijau tua. Cabe hijau besar bisa dijadikan campuran dalam tumisan dan dijadikan campuran dalam sambal cabe hijau.
2. Cabe keriting
Cabe keriting merupakan jenis cabe besar. Bentuknya panjang namun memiliki diameter yang lebih kecil dengan ujung lancip. Dinamakan cabe keriting karena kulit buahnya tidak mulus, tetapi bergelombang atau keriting dan cenderung tipis.
Sama seperti cabe besar, cabe keriting juga memiliki dua jenis yang dikelompokkan berdasarkan warnanya yaitu cabe merah keriting dan cabe hijau keriting. Rasa cabe keriting tidak begitu pedas dan biasanya digunakan sebagai campuran tumisan, sambal, dan makanan lainnya.
3. Cabe rawit (Capsium frutescens)
Cabe rawit memiliki ukuran kecil dengan panjang sekitar 2–4 cm. Cabe rawit memiliki banyak variasi warna mulai dari hijau, merah, kuning, hingga oranye. Mengenai kekuatan rasa, cabe rawit lebih pedas dibandingkan dengan jenis cabe besar.
Karena rasa pedasnya tersebut, cabe rawit menjadi bumbu utama di berbagai kuliner nusantara yang identik dengan rasa pedas. Contohnya diulek untuk dijadikan sambal, campuran balado, ayam geprek, dan lain sebagainya.
4. Cabe hibrida
Cabe hibrida merupakan jenis cabe besar yang dihasilkan melalui persilangan modern, sehingga menghasilkan varietas baru melalui seleksi tanaman yang dikembangkan. Cabe jenis ini memiliki keunggulan dalam hal produktivitas, bentuk, dan ketahanan terhadap penyakit tertentu.
Manfaat Cabe di Kehidupan Sehari-hari
Tidak hanya memberikan rasa pedas pada masakan, ternyata cabe juga memiliki nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Di antaranya adalah protein, karbohidrat, gula, serat, lemak, vitamin A, vitamin B6, vitamin C, zat besi, magnesium, kalium, air, dan capsaicin.
Berikut ini manfaat cabe yang perlu Anda ketahui.
- Membantu mengatasi hidung tersumbat
- Membantu meredakan nyeri
- Membantu meningkatkan imunitas tubuh
- Mengurangi risiko terserang penyakit jantung
- Membakar lemak tubuh
Baca juga: 5 Tanaman Sayur untuk Berkebun di Rumah
6 Cara Menanam Cabe di Rumah
Setalah mengetahui jenis-jenis cabe dan manfaatnya, tentunya Anda sudah tidak sabar untuk menanam cabe di rumah, bukan? Ternyata menanam cabe di rumah sangat mudah dan praktis. Dilansir dari Liputan6.com,
Ada beberapa tahap yang perlu Anda perhatikan agar Anda berhasil melakukan budi daya cabe di rumah. Simak cara praktis menanam cabe berikut ini.
1. Siapkan bahan-bahan
Langkah pertama menanam cabe secara praktis di rumah adalah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, yaitu:
- Polybag atau pot tanaman.
- Media tanam berupa campuran tanah dan sekam.
- Pupuk yang bisa Anda beli di toko tanaman.
- Untuk mendapatkan benih cabe, Anda bisa mengambil biji cabe yang masih segar, kemudian jemur di bawah sinar matahari hingga kering. Jika menginginkan cara yang lebih cepat, Anda juga bisa membeli bibit cabe di toko.
- Sekop kecil untuk mencampur dan memasukkan media tanam ke dalam polybag.
2. Menyemai bibit
Langkah selanjutnya adalah menyemai bibit cabe. Seperti dilansir dari detik.com, langkah ini sangat penting untuk memastikan panen Anda. Berikut langkahnya:
- Siapkan wadah untuk menyemai benih cabe. Anda bisa menggunakan polybag atau pot tanaman sebagai tempat penyemaian.
- Campurkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1. Lalu masukkan campuran tersebut ke dalam polybag.
- Letakkan polybag tempat penyemaian tersebut di area yang terlindung dari hujan dan sinar matahari selama satu minggu.
- Ambil biji cabe yang telah Anda siapkan, kemudian rendam dalam air hangat selama 3 jam.
- Setelah direndam, sebarkan benih pada polybag, kemudian tutupi benih dengan tanah.
- Sirami dengan teratur setiap hari.
- Tunggulah hingga benih berkecambah, kemudian pindahkan polybag ke area dengan sinar matahari langsung.
3. Menanam cabe
Setelah benih cabe berumur sekitar 4 minggu, Anda bisa memulai proses penanaman cabe. Pilihlah bibit cabe yang bagus dan segar, lalu sisihkan bibit yang kurang bagus. Inilah langkah-langkah yang perlu disimak.
- Siapkan media tanam yaitu tanah, pupuk, dan sekam dengan perbandingan 3:2:1.
- Masukkan campuran tersebut ke dalam polybag. Pilih polybag berukuran di atas 30 cm agar cukup kuat menopang pertumbuhan tanaman. Anda juga bisa menggunakan pot atau ember bekas yang sudah dilubangi.
- Ambil bibit dari media penyemaian dengan hati-hati agar tidak rusak.
- Tanam bibit di bagian tengah polybag.
4. Menyiram cabe
Lakukan penyiraman secara teratur pada pagi dan sore agar kelembapannya terjaga dan tidak mengalami kekeringan. Siramlah dengan air bersih menggunakan semprotan tanaman agar tanaman tidak berubah posisi.
Tips Rumah.com
Meskipun memiliki banyak nutrisi, sebaiknya Anda mengonsumsi cabe secukupnya agar tidak mengalami gangguan pencernaan.
5. Perawatan dan pemupukan
Supaya tanaman cabe tumbuh dengan baik dan subur, Anda perlu merawatnya dengan cermat seperti langkah berikut ini.
- Selalu mencabut tanaman liar yang tumbuh agar tidak mengganggu pertumbuhan cabe.
- Saat tanaman berumur 20 hari, hilangkan tunas muda yang tumbuh di sekitar daun agar tidak terbentuk cabang. Hal ini berguna agar tanaman tidak tumbuh ke samping ketika batang belum terlalu kuat untuk menopang.
- Apabila ada hama putih pada daun cabe, semprotkan pestisida alami yang bisa Anda buat sendiri dari bahan makanan seperti tomat, daun pepaya, dan lainnya.
- Jika tanaman cabe sudah mencapai ketinggian 20 cm, berilah alat penegak yang terbuat dari kayu atau batang bambu untuk membantu tanaman merambat.
- Rajinlah memberikan pupuk, contohnya kompos untuk memperoleh cabe organik.
6. Pemanenan
Ketika cabe sudah tumbuh dan berkembang dengan baik, serta berwarna merah dan terlihat segar, Anda bisa melakukan proses pemanenan. Hindari menunggu sampai cabe mengering baru kemudian dipanen, karena kualitasnya bisa saja berkurang.
Ingin membeli rumah dengan KPR? Simak dulu keunggulan dan syarat pengajuan KPR melalui video ini.
Temukan lebih banyak lagi panduan dan tips membeli rumah dalam Panduan dan Referensi.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa membeli rumah
Pencarian Agen
Hubungi Agen Profesional yang Akan Membantu Kebutuhan Anda
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.