RumahCom-Rumah merupakan kebutuhan primer bagi keluarga. Selain sebagai tempat untuk beristirahat atau tempat berteduh setelah melakukan berbagai macam aktivitas, rumah juga menjadi tempat membangun sebuah keluarga. Kebutuhan akan rumah bahkan menjadi hal yang urgen, apalagi bagi orang-orang yang sudah menikah.
Namun, dengan semakin meningkatnya harga tanah dan properti, harga rumah pun semakin lama semakin meroket. Membeli rumah dengan cara tunai dianggap sulit dilakukan. Impian untuk memiliki rumah juga cenderung susah direalisasikan bagi mereka yang memiliki penghasilan pas-pasan.
Oleh karena itu, kebanyakan orang memilih untuk membeli rumah dengan cara kredit atau yang sering disebut dengan nama Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Banyak produk KPR ditawarkan oleh bank dengan berbagai jenis pinjaman, bunga, dan masa tenor yang diberikan.
Untuk membantu Anda memahami perhitungan bunga bank pada skema pembiayaan KPR, artikel ini akan membahas:
- Pengertian Bunga Bank
- Jenis-jenis Bunga Bank dan Contoh Penghitungannya
- Penghitungan suku bunga flat
- Perhitungan suku bunga efektif
- Penghitungan suku bunga anuitas
- Bunga Bank yang Biasa Diterapkan Dalam KPR
- Tips Memilih Skema Bunga Bank KPR
- Melakukan riset spesifikasi rumah
- Hitung jumlah cicilan yang harus Anda bayar per bulan
- Cicilan tiap bulan tidak boleh lebih dari sepertiga penghasilan
- Pertimbangkan pilihan tenor
Pengertian Bunga Bank
KPR adalah suatu fasilitas pinjaman dari perbankan ataupun perusahaan pembiayaan kepada nasabah untuk membeli rumah. Umumnya pengajuan KPR dibebani dengan sejumlah biaya, contohnya biaya yang dibayarkan di depan atau sejumlah biaya yang menambah nilai cicilan. Biaya tambahan selain nilai cicilan tersebutlah yang disebut dengan bunga. Seperti dikutip dari Liputan6.com, jika Anda ingin melunasi cicilan rumah lebih cepat, Anda harus memahami perhitungan bunga ini.
Jumlah bunga tergantung pada kebijakan setiap bank penerbit KPR, tetapi secara garis besar tetap menyesuaikan dengan peraturan Bank Indonesia. Sesuai dengan peraturan terbaru dari BI, plafon pemberian kredit atau loan to value (LTV) kredit pemilikan rumah (KPR) maksimal adalah 5%.
Skema pembiayaan KPR biasanya berada pada kisaran 85% – 90% dari harga rumah. Hal ini berarti uang muka atau down payment (DP) yang disediakan calon nasabah berkisar 25% sampai 10% dari harga rumah. Selain itu, jumlah Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga ditentukan pada tiga komponen, yaitu angka akhir hasil penjumlahan harga pokok dana untuk kredit (HPDK), biaya overhead yang dikeluarkan bank dalam proses pemberian kredit, dan margin keuntungan.
Jenis-Jenis Bunga Bank dan Contoh Penghitungannya
Seperti dikutip dari Kompas.com, bunga bank memiliki berbagai jenis. Setiap jenis pinjaman juga memiliki perbedaan dalam cara penghitungan bunganya. Mengetahui cara menghitung bunga pinjaman penting agar Anda mengetahui jumlah angsuran yang harus Anda bayar setiap bulan.
Pada umumnya, terdapat tiga jenis penghitungan bunga pinjaman untuk semua produk pinjaman yaitu penghitungan suku bunga flat, penghitungan suku bunga efektif, dan penghitungan suku bunga anuitas.
1. Penghitungan Suku Bunga Flat
Penghitungan suku bunga flat akan membuat Anda membayar cicilan pokok dan bunga dengan jumlah yang sama setiap bulan. Berikut ini adalah rumus penghitungannya.
Bunga Per Bulan = (P x l x t) / jb
Keteragan:
P= Pokok pinjaman
l = Suku bunga
t = Jumlah jangka waktu kredit
jb = Jumlah bulan dalam jangka waktu kredit
|
2. Perhitungan Suku Bunga Efektif
Penghitungan suku bunga efektif (sliding rate) merupakan perhitungan bunga pinjaman yang dilakukan pada setiap akhir periode cicilan. Bunga kredit dihitung dari saldo akhir setiap bulan atau nilai pokok yang belum dibayarkan oleh nasabah.
Jumlah bunga tiap bulan akan berubah sesuai dengan nilai pokok yang belum dibayarkan, sehingga nilai bunga akan berkurang dari waktu ke waktu. Artinya, cicilan bulan kedua lebih kecil daripada bulan pertama, cicilan bulan ketiga lebih kecil daripada cicilan bulan kedua, dan seperti itu seterusnya. Inilah rumus penghitungannya.
Bunga = SP x i x (30 / 360)
Keterangan:
SP = Saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
i = Suku bunga per tahun
30 = Jumlah hari dalam satu bulan
360 = Jumlah hari dalam satu tahun
|
3. Penghitungan Suku Bunga Anuitas
Penghitungan suku bunga anuitas merupakan bentuk modifikasi dari perhitungan bunga pinjaman efektif. Besaran cicilan pada perhitungan ini berjumlah sama, tetapi komposisi bunga dan pokok cicilan akan berubah setiap periode.
Nilai bunga per bulan juga akan berkurang, tetapi cicilan pokok akan membesar. Dengan demikian, porsi di masa awal pinjaman menjadi sangat besar, namun lambat laun akan mengecil di masa akhir pinjaman. Berikut ini rumus penghitungannya.
Bunga = SP x i x (30 / 360)
Keterangan:
SP = Saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
i = Suku bunga pertahun
30 = Jumlah hari dalam satu bulan
360 = Jumlah hari dalam satu tahun
|
Baca juga: Ini Cara Mudah Memahami Jenis Dan Cara Perhitungan Bunga KPR
Bunga Bank yang Biasa Diterapkan Dalam KPR
Skema bunga bank yang biasa diterapkan dalam KPR ada dua macam, yaitu suku bunga KPR tetap (fixed) dan fluktuatif (floating). Secara singkat, berikut ini penjelasannya.
Bunga tetap (fixed rate)
|
Bunga dikenakan kepada debitur dengan patokan angka tertentu selama tenor tertentu. Contohnya, suku bunga tetap sebesar 9% selama satu tahun, walaupun suku bunga pasar fluktuatif.
|
Bunga mengambang (floating rate)
|
Bunga dikenakan kepada debitur mengikuti fluktuasi suku bunga acuan (BI rate). Contohnya, cicilan dengan bunga tetap selama beberapa tahun pertama, kemudian sisanya dengan bunga mengambang.
|
Tips Rumah.com
Sebelum mengambil KPR, sebaiknya Anda mengetahui dulu cara menghitung bunga bank untuk KPR. Tujuannya agar Anda bisa menyesuaikan pinjaman KPR dengan kondisi keuangan.
Tips Memilih Skema Bunga Bank KPR
Pengajuan KPR tidak ringan karena akan memengaruhi kondisi keuangan Anda. Supaya Anda tidak salah memilih skema bunga bank KPR, simak beberapa tips berikut ini.
1. Melakukan Riset Spesifikasi Rumah
Jumlah kredit dan bunga sebaiknya sesuai dengan spesifikasi rumah yang ingin Anda beli. Jadi, bijaklah dalam memilih rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan bujet Anda. Hindari memaksakan diri mengambil rumah yang bagus dan berukuran besar, tetapi jumlah kredit dan bunganya tinggi sehingga mempersulit keuangan Anda.
2. Hitung Jumlah Cicilan yang Harus Anda Bayar Per Bulan
Penting untuk mengetahui jumlah cicilan yang harus Anda bayar setiap bulan. Hal ini dilakukan agar Anda bisa memperkirakan apakah jumlah cicilan tersebut akan memengaruhi kondisi keuangan Anda.
3. Cicilan Tiap Bulan Tidak Boleh Lebih Dari Sepertiga Penghasilan
Penting diingat bahwa jumlah cicilan KPR tidak boleh mengganggu keuangan Anda. Maka sebaiknya cicilan tiap bulan tidak boleh lebih dari sepertiga penghasilan, supaya masih ada bujet cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Usahakan untuk selalu disiplin dalam membayar cicilan setiap bulan, sehingga Anda akan terhindar dari tunggakan atau penyitaan.
KPR solusi miliki rumah idaman Anda. Simak selengkapnya lewat video berikut ini
4. Pertimbangkan Pilihan Tenor
Semakin lama tenor yang dipilih, maka akan semakin sedikit cicilan yang harus Anda bayar per bulan. Jadi, jika penghasilan masih pas-pasan, sebaiknya Anda memilih KPR dengan tenor panjang.
Temukan lebih banyak panduan dan tips membeli rumah dalam Panduan dan Referensi.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah.
Tanya Rumah.com
Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
