RumahCom – Dua proyek transportasi publik LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan akan beroperasi pada bulan September 2023. Dengan moda transportasi umum yang semakin lengkap diharapkan masyarakat bisa berpindah moda sehingga bisa mengurai kemacetan dan polusi udara.
Pemerintah terus mendorong penggunaan transportasi masal untuk mengurangi kemacetan di kawasan perkotaan seperti Kota Jakarta. Pentingnya mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi publik disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mencoba sarana transportasi masal baru LRT Jabodebek dari Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta.
Menurut Jokowi, pembangunan LRT Jabodebek yang terus didorong merupakan salah satu sarana yang disediakan untuk mewujudkan target berpindahnya masyarakat dari menggunakan transportasi pribadi ke transportasi publik khususnya lintar rel terpadu (LRT) yang akan segera beroperasi.
“Kerugian kita dari sisi kemacetan itu mencapai Rp100 triliun setiap tahunnya makanya ini harus diatasi karena secara makro ekonomi angkanya besar sekali. Jadi kemacetan khususnya di kawasan Jabodetabek, Bandung, itu sangat besar dan masyarakat bisa berperan aktif dengan mulai menggunakan transportasi umum yang nyaman,” katanya.
Untuk itu berbagai moda transportasi publik lainnya juga terus didorong. Sama seperti LRT Jabodebek, yang juga akan segera beroperasi adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang sama-sama ditargetkan beroperasi pada bulan September 2023. Jokowi berharap dua transportasi publik ini bsai jadi bagian dari solusi kemacetan dan pengurangan polusi perkotaan. Hingga saat ini kedua proyek transportasi publik ini telah beberapa kali mengalami penundaan pengoperasiannya.
Dengan pembangunan proyek transportasi masal pemerintah bukan hanya mengurai kemacetan tapi juga polusi udara untuk menciptakan kawasan yang lebih sehat. Masyarakat yang menghadapi kemacetan parah setiap harinya juga akan terus menurun kualitas hidupnya.
Selain itu, untuk menarik minat masyarakat menggunakan transportasi publik, Jokowi menyebut pemerintah akan menyediakan subsidi untuk berbagai moda transportasi publik. Subsidi yang diberikan merupakan bentuk pelayanan terhadap masyarakat dan kewajiban pelayanan pemerintah atau public service obligation (PSO) dari pemerintah.
“Pemerintah akan memberikan PSO jadi akan ada subsidi untuk kereta bandara begitu juga untuk Transjakarta, KRL, MRT, maupun yang terbaru LRT. Termasuk kereta cepat juga aka nada subsidi supaya bisa menarik orang untuk mulai membiasakan penggunaan transportasi publik,” pungkasnya.
Tonton video berikut ini untuk mengetahui cara menghitung KPR!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.