Sebagai stadion yang berdiri pertama di Indonesia, Stadion Gajayana menjadi ikon Kota Malangsekaligus kebanggaan nasional. Inilah beberapa fakta menarik tentang Stadion Gajayana Malang.
Siapa sangka jika stadion tertua di Indonesia terletak di kota terbesar kedua di Jawa Timur, yaitu Malang. Sejak dulu, di kota nan sejuk ini olah raga sepak bola memang menjadi favorit masyarakat. Tak heran pemerintah Belanda membangun sebuah stadion sebagai tempat bertanding.
Sebagai stadion tertua, bisa dibilang Stadion Gajayana telah menjadi saksi perkembangan sepak bola, bukan hanya Malang tapi juga Indonesia. Terlebih stadion ini telah menjadi markas dari banyak kesebelasan sepak bola, mulai dari zaman penjajahan Belanda hingga saat ini.
Sebagai kota yang kerap dijuluki Kota Bola, Malang memang memiliki beberapa stadion, bukan hanya Stadion Gajayana. Setidaknya saat ini ada enam stadion di Malang yang cukup layak sebagai tempat untuk menggelar berbagai pertandingan sepak bola nasional. Namun Stadion Gajayana memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri.
Simak keunikan dan info lengkap stadion kebanggaan masyarakat Malang di artikel ini. Mulai dari sejarahnya, proses renovasinya, kapasitasnya dan fasilitasnya, hingga acara-acara besar yang pernah digelar di Stadion Gajayana.
Stadion gajayana tak terlepas dari sejarah wilayah ini. Yang mana, pada sekitar abad ke-8 berdiri Kerajaan Kanjuruhan dengan pemegang tahta pertama bernama Raja Gajayana. Dan bagi Anda yang sedang mengincar rumah di Malang, temukan pilihan rumahnya di sini!
Sejarah Stadion Gajayana Malang

Stadion Gajayana adalah stadion sepak bola pertama yang dimiliki Indonesia. Dibangun pada zaman kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1924, oleh Wali Kota Malang saat itu, yaitu H. I Bussemaker. Pria berkebangsaan Belanda tersebut merupakan Wali Kota Malang pertama yang resmi secara hukum.
Stadion Gajayana merupakan salah satu wujud kesuksesan H. I Bussemaker sebagai Wali Kota Malang. Pembangunan stadion ini dimulai pada akhir periode pertama pemerintahan H. I Bussemaker, yaitu tahun 1919-1924. Pembangunan stadion ini menelan biaya hingga 100.000 gulden atau setara Rp 800 jutaan.
Karena dianggap berhasil, pemerintahan H.I Bussemaker diperpanjang sehingga ia dapat meneruskan pembangunan Stadion Gajayana. Dan stadion kebanggaan masyarakat Malang tersebut selesai dibangun pada tahun 1926. H. I Bussemaker sendiri selesai memerintah Malang pada tahun 1929.
Sayang, belum diketahui apa nama asli stadion ini pada masa awal berdiri. Karena berdasarkan beberapa literatur, nama Stadion Gajayana baru ada pada sekitar tahun 1980-an setelah dilakukan renovasi besar-besaran.
Sebagai salah satu ikon Malang, sudah sepantasnya letaknya berada di tengah kota, dekat dengan alun-alun Kota Malang. Atau tepatnya di Jalan Tangkuban Perahu, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Dengan demikian stadion ini berada di lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Sejak selesai dibangun sudah banyak klub sepak bola yang menjadikan stadion ini sebagai markas. Mulai dari klub zaman Belanda yaitu Malangsche Voetbal Unie, hingga Arema Malang. Karena itulah Stadion Gajayana telah menjadi saksi perkembangan dunia sepak bola di Malang maupun Indonesia.
Renovasi Stadion Gajayana Malang

Meski terbilang sederhana, saat awal berdiri Stadion Gajayana cukup representatif. Ketika itu stadion ini berupa lapangan rumput untuk bermain sepak bola dengan dinding atau tribun yang rendah. Selain itu di kompleks stadion ini juga dibangun dua lapangan sepak bola kecil di sisi luarnya dan kolam renang.
Setelah selesai dibangun pada tahun 1924, Stadion Gajayana baru mengalami beberapa pemugaran kecil pada sekitar tahun 1970-an. Lalu ketika Malang berada di bawah pimpinan Wali Kota Kolonel Soegiyono, renovasi besar-besaran di lakukan.
Kolonel Soegiyono menjabat sebagai wali kota Malang pada tahun 1973 hingga 1983. Pada masa pemerintahannya itulah Stadiona Gayana mengalami perubahan yang cukup signifikan. Terutama pada bagian tribun atau tempat duduk penonton. Kapasitas penonton diperbanyak hingga tiga kali lipat.
Pada tahun itulah stadion ini diberi nama Gajayana, merujuk pada nama raja pertama kerajaan Kanjuruhan yang merupakan cikal bakal Malang pada sekitar abad ke-8. Raja Gajayana yang bertahta selama 29 tahun mampu membuat rakyat aman dan tenteram. Sehingga namanya diabadikan menjadi stadion hingga jalan.
Beberapa renovasi dilakukan lagi pada tahun 2002-2003. Renovasi besar baru dilakukan kembali 18 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2008. Renovasi kembali difokuskan pada peningkatan kapasitas penonton. Lalu bagian area samping stadion dirombak menjadi Malang Olympic Garden (MOG).
Stadion Gajayana rencananya juga akan direnovasi agar siap digunakan pada laga Liga I Indonesia pada tahun 2023/2024, sekaligus menjadi markas bagi Arema FC. Sayangnya proses renovasi yang direncanakan meliputi penambahan 10 ribu single seat dan penerangan belum terlaksana hingga dimulainya Liga I 2023/2024.
Meski disebut belum layak menjadi tempat ajang Liga 1 Indonesia karena standar penerangan dan single seat belum ada, namun berkat beberapa renovasi Stadion Gajayana memiliki fasilitas yang cukup memadai.
Fasilitas Stadion Gajayana Saat Ini
- Tiang lampu penerangan. Ada empat tiang lampu penerangan 800 lux. Penerangan ini dibangun pada tahun 1996-1997. Pasokan listriknya menggunakan genset yang ada di sisi Barat luar stadion. Penerangan tersebut rencananya akan ditambah menjadi 1.300 lux pada tahun ini.
- 17 pintu masuk. Tiga pintu masuk di tribun VVIP, empat pintu di tribun VIP, dua di tribun utama, dan tujuh di tribun ekonomi. Sedangkan satu lagi adalah sebuah pintu besar tempat keluar-masuk kendaraan berat, seperti bus yang mengangkut pemain.
- Mushola di tribun VVIP. Untuk tribun ekonomi, sebuah ruangan di tribun ekonomi sebelah Timur kerap digunakan sebagai mushola.
- Ruangan kantor. Ruangan kantor di tribun Timur dan Barat ini digunakan sebagai kantor KONI.
- Area parkir. Area parkir cukup luas di sisi Timur dan Barat. Tempat parkir ini mampu menampung hingga 100 unit kendaraan roda empat dan 1.000 kendaraan roda dua.
- Lintasan lari atau sentle ban di dalam stadion. Namun ada wacana lintasan lari tersebut akan dihapus untuk meningkatkan kapasitas stadion.
- Kolam renang. Setelah sempat ditutup karena renovasi, kolam renang yang kerap disebut Kolam Renang Slembat ini dibuka lagi pada Juli 2023.
- Lapangan basket. Lapangan basket di stadion ini harga sewanya sangat murah, hanya Rp15.000 per jam, dan buka 24 jam.
Ingin punya rumah sendiri? Temukan aneka cerita yang menginspirasi seputar perjuangan wujudkan mimpi punya rumah sendiri hanya di Cerita Rumah.
Kapasitas Stadion Gajayana Malang

Pada awal pendiriannya, Stadion Gajayana didesain untuk mampu menampung hingga 5.000 penonton. Jumlah yang sangat besar pada waktu itu. Namun seiring bertambahnya waktu, kapasitas tersebut dirasa kurang mencukupi sehingga pada renovasi tahun 1990 kapasitas penonton ditambah hingga 17.000 orang.
Lalu pada renovasi tahun 2008 kapasitasnya ditambah lagi hingga mencapai 25.000 orang. Bahkan pada beberapa acara dan kompetisi sepak bola, jumlah penonton bisa mencapai 30.000 orang. Jumlah tersebut terbagi dalam beberapa tribun.
Tribun penonton dibagi menjadi beberapa jenis dengan kapasitas masing-masing. Tribun VVIP misalnya, mampu menampung 1.500 penonton. Tribun VIP menampung 6.000 penonton, tribun utama menampung 1.500 penonton. Sedangkan sisanya, yaitu tribun ekonomi menampung 21.000 penonton.
Acara Bergengsi di Stadion Gajayana Malang

Sebagai salah satu stadion yang cukup besar, Stadion Gajayana kerap menjadi tempat perhelatan besar dan bergengsi. Tak hanya kompetisi olahraga sepak bola, tapi juga acara-acara lain. Berikut beberapa acara bergengsi yang pernah digelar di Stadion Gajayana:
- Preston Fest, yaitu festival musik terbesar di Malang pada 22 Januari 2023.
- Perayaan keberhasilan klub sepak bola Arema menyabet trofi juara Galatama pada musim 1992-1993.
- Pertandingan Arema pada Liga Champions Asia pada tahun 2007.
- Konser Sound of Unity pada tahun 2018, yaitu konser musik dari ratusan musisi dan komunitas. Konser ini memecahkan rekor MURI sebagai “Pagelaran Musik dengan Vendor Sound System Terbanyak.”
Tonton video berikut ini untuk mengetahui tips investasi properti untuk pemula!
Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.