RumahCom – Pinjaman dalam Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dapat dikategorikan menjadi dua kelas, yakni prime mortgage dan subprime mortgage. Adapun prime mortgage adalah pinjaman yang dapat diberikan kepada peminjam dengan nilai pengembalian kredit yang baik.
Sebaliknya, subprime mortgage adalah pinjaman yang diberikan kepada peminjam dengan pendapatan rendah dan rating buruk. Lazimnya, sebelum memberikan pinjaman, bank akan menganalisa calon debitur dengan dari rating dan kualitas kreditnya. Diberikannya rating buruk bagi debitur subprime mortgage berarti karena semakin besar ketidakmampuan untuk membayarkan uang pinjaman yang diberikan.
Singkatnya, subprime mortgage adalah istilah ketika kreditur memberikan dana pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada pihak-pihak dengan pendapatan rendah atau mempunyai rating buruk. Dalam kata lain, pihak perbankan ataupun perusahaan finansial memberikan pinjaman dengan risiko tinggi. Tentunya kebijakan ini juga bisa menimbulkan berbagai dampak. Berikut ini, penjelasan lebih lengkap terkait dengan subprime mortgage .
- Apa Itu Subprime Mortgage?
- Jenis-Jenis Subprime Mortgage
- Kasus Subprime Mortgage Crisis di Amerika Serikat
- Dampak Kejadian Subprime Mortgage Crisis
- Risiko Subprime Mortgage
Kebijakan Fiskal: Definisi, Tujuan, Jenis, dan Contohnya
Simak selengkapnya di sini!
Apa Itu Subprime Mortgage?

Subprime mortgage adalah KPR yang biasanya diberikan kepada peminjam dengan peringkat kredit rendah. KPR konvensional utama tidak ditawarkan, karena pemberi pinjaman memandang peminjam memiliki risiko gagal bayar pinjaman yang lebih besar dari rata-rata.
Sehingga lembaga pemberi pinjaman sering membebankan bunga KPR subprime dengan tingkat yang jauh lebih tinggi daripada KPR utama untuk mengantisipasi risiko yang juga tinggi. KPR ini seringkali juga bisa merupakan KPR dengan tingkat bunga yang dapat disesuaikan, sehingga suku bunga berpotensi meningkat pada titik waktu tertentu.
Subprime mortgage tidak mengacu kepada suku bunga melainkan nilai kredit dari individu yang mengambil KPR tersebut. Namun, suku bunga yang berkaitan dengan subprime mortgage bergantung pada empat faktor. Faktor-faktor tersebut di antaranya skor kredit, ukuran uang muka, jumlah tunggakan pembayaran yang terlambat pada laporan kredit peminjam, dan jenis tunggakan yang ditemukan pada laporan.
Subprime mortgage ini bisa bermanfaat bagi orang-orang dengan skor kredit rendah untuk menunggu beberapa waktu dan membangun riwayat kredit mereka sebelum mengajukan KPR sehingga mereka mungkin memenuhi syarat untuk mendapatkan pinjaman utama. Anda bisa menggunakan Kalkulator KPR terlebih dahulu sebelum mengajukan KPR ini untuk melihat bagaimana suku bunga yang berbeda akan mempengaruhi besaran cicilan Anda.
Kalkulator KPR
Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.
Jenis-Jenis Subprime Mortgage

Karakteristik peminjam KPR subprime biasanya berpenghasilan rendah dengan skor kredit berisiko. Selain itu juga rasio utang terhadap pendapatan sama dengan atau lebih besar dari 0,5. Kemudian memiliki riwayat kredit yang buruk, kartu kredit atau pembayaran pinjaman tertunda. Bahkan bisa juga telah bangkrut sekali dalam 60 bulan terakhir hingga memiliki penyitaan dalam 24 bulan terakhir. Hingga karakteristik lainnya yakni memiliki bisnis baru, pensiunan atau wiraswasta
Jika Anda termasuk dalam salah satu dari karakteristik di atas, bukan berarti tidak dapat memperoleh pinjaman. Namun, itu menjadi lebih sulit. Peminjam harus menyelesaikan masalah utang atau kredit apapun sebelum mengajukan pinjaman untuk meningkatkan kemungkinan persetujuan dan mengurangi tingkat bunga yang berlaku atas pinjaman tersebut. Berikut ini adalah jenis-jenis subprime mortgage:
Pinjaman dengan suku bunga yang dapat disesuaikan
Pinjaman ini merupakan subprime mortgage dengan tingkat bunga tetap tetapi memiliki kemungkinan dipengaruhi oleh kurs mengambang pada tahap selanjutnya. Misalnya, pinjaman memiliki suku bunga tetap untuk dua tahun pertama, tetapi suku bunga menjadi variabel setelah itu. Tingkat mengambang yang berlaku tergantung pada indeks yang berbeda. Secara umum, setelah beberapa periode pertama suku bunga tetap, suku bunga dapat meningkat secara bertahap. Dalam jenis pinjaman ini, umumnya ada opsi tambahan bagi peminjam, di mana mereka dapat meningkatkan nilai kreditnya sebelum akhir periode tarif tetap.
Pinjaman suku bunga tetap
Subprime mortgage ini memiliki tingkat bunga tetap yang tinggi. Pinjaman ini biasanya memiliki jangka waktu pengembalian yang lebih lama, antara 40 hingga 50 tahun. Model pembayaran jangka panjang membantu peminjam dengan pembayaran bulanan yang rendah untuk membayar kembali pinjaman dengan nyaman. Namun, suku bunga akan lebih tinggi daripada kebanyakan pinjaman lainnya.
Pinjaman hanya bunga
Jenis pinjaman subprime mortgage di mana peminjam memiliki kesempatan untuk membagi pembayaran jumlah bunga dan jumlah pokok ke dalam periode yang berbeda. Awalnya, ada periode lima, tujuh, atau sepuluh tahun di mana peminjam harus membayar jumlah bunga. Setelah periode ini berakhir, mereka harus mulai membayar kembali jumlah pokok pinjaman. Peminjam dapat membayar jumlah pokok selama periode awal, tetapi itu tidak wajib. Ini berguna bagi mereka yang memiliki penghasilan yang berfluktuasi.
Dignity loan
Dalam jenis ini, subprime mortgage adalah kondisi peminjam membayar sejumlah kecil uang muka yang hampir 10% dari jumlah pokok pinjaman. Setelah uang muka, mereka membayar cicilan dengan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu tertentu. Jika pembayaran dilakukan dengan benar selama periode ini, saldo pinjaman dihitung lagi, dan menurunkan suku bunga ke suku bunga utama berlaku pada saat itu.
Subprime mortgage memang memiliki risiko yang besar dan memberi dampak ke berbagai sektor, salah satunya properti. Oleh karena itu jika Anda ingin mengajukan kredit pinjaman untuk membeli rumah pastikan skor kredit Anda baik dan memiliki dana yang cukup untuk membayar DP. Nah, jika semuanya sudah dipersiapkan berikut daftar hunian yang bisa jadi pilihan Anda berada di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan. Cek di sini!
Kasus Subprime Mortgage Crisis di Amerika Serikat

Kasus krisis Subprime Mortgage berasal di Amerika Serikat yang mempengaruhi ekonomi global antara tahun 2007 dan 2010. Kenaikan harga rumah mengakibatkan adanya pembatasan kepada orang yang ingin membeli properti residensial. Oleh karena itu, ada upaya pemberi pinjaman mulai menawarkan pinjaman rumah kepada pencari pinjaman acak dengan sedikit atau tanpa memberikan perhatian kepada kemampuan keuangan atau skor kredit mereka. Inilah yang menyebabkan krisis pinjaman subprime 2008.
Sementara masyarakat dari kelompok berpenghasilan rendah memanfaatkan opsi kredit yang ditawarkan oleh Federal Housing Administration (FHA), dengan alternatif kredit yang terbatas. Mereka lebih suka menyewa properti untuk tinggal. Pada awal 2000-an, kriteria pinjaman rumah menjadi cukup lunak. Akibatnya, pinjaman berisiko tinggi tersedia bagi para pencari rumah.
Karena KPR tersedia secara acak bagi siapapun, risiko default meningkat dengan cepat. Alhasil saat pemberi pinjaman tidak mendapatkan pembayaran kembali, mereka tidak dapat membayar pengembalian kepada investor, yang juga akhirnya kekurangan dana. Ini berdampak buruk pada seluruh siklus investasi dan reinvestasi. Meskipun semuanya dimulai di AS, efeknya menyebar ke seluruh dunia, dan mempengaruhi ekonomi global.
Dampak Kejadian Subprime Mortgage Crisis

Subprime Mortgage Crisis pada 2008 memberikan dampak yang berkepanjangan terhadap ekonomi global, dengan bank menanggung beban pembayaran gagal bayar di pasar subprime mortgage. Hal ini menyebabkan resesi dunia karena semua pelaku pasar terkena dampak secara langsung atau tidak langsung, sehingga berdampak besar pada bisnis lintas industri. Hampir 9 juta pekerja kehilangan kerja karena krisis subprime mortgage antara tahun 2008 dan 2009.
Krisis subprime mortgage juga disebut ‘Gelembung Properti‘ yang disorot oleh banyak ekonom di seluruh dunia. Awalnya subprime mortgage berjalan dengan baik hingga tahun 2006, ketika properti yang digadaikan jatuh. Ini terjadi ketika suku bunga melonjak selama periode itu. Akibatnya, peminjam tidak dapat menjual properti mereka atau membiayai kembali KPR mereka.
Selain itu, mereka tidak dapat menanggung cicilan yang meningkat. Oleh karena itu, mereka mulai default yang menghasilkan krisis finansial.
Tips Rumah.com
Subprime mortgage adalah KPR yang biasanya diberikan kepada peminjam dengan peringkat kredit rendah. KPR konvensional utama tidak ditawarkan, karena pemberi pinjaman memandang peminjam memiliki risiko gagal bayar pinjaman yang lebih besar dari rata-rata.
Risiko Subprime Mortgage

Subprime mortgage adalah kredit yang memungkinkan individu dengan riwayat kredit yang lemah atau tanpa riwayat kredit untuk mendapatkan pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dari tingkat pasar. Bank dan lembaga keuangan juga bisa mendapatkan keuntungan karena memberikan nilai pengembalian yang lebih tinggi daripada KPR konvensional.
Seiring dengan kelebihannya, Anda perlu juga untuk memahami risiko dari jenis pinjaman ini sehingga dapat mengambil keputusan sebelum mengajukan pinjaman kepada peminjam. Rasio risiko subprime mortgage sangat tinggi dibandingkan dengan prime mortgage karena kemungkinan peminjam KPR subprime mengalami gagal bayar melakukan pembayaran apa pun.
Krisis pasar subprime mortgage yang mengguncang dunia disebabkan oleh peminjaman yang berlebihan. Dana lindung nilai yang diperdagangkan dalam membeli dan menjual sekuritas yang didukung KPR ini juga mengakibatkan krisis. Jika Anda sebagai peminjam gagal melakukan pembayaran, perusahaan subprime mortgage harus menanggung kerugian, yang menimbulkan efek beriak dalam perekonomian. Dampak kerugian dari risiko yang besar ini juga menjadi pertimbangan besar dalam penyalurannya.
Tonton video berikut ini untuk mengetahui 8 tambahan biaya jual beli rumah yang perlu disiapkan!
Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Rumah.com
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.