RumahCom – Open house adalah satu cara dari sejumlah unsur marketing plan bagi Anda yang berprofesi sebagai penjual rumah atau broker/agen dan pengembang properti. Open house perlu dilakukan ketika ada calon pembeli rumah Anda yang ingin langsung datang ke lokasi untuk melihat kondisi rumah.
Ketika ingin mengadakan open house, tak jarang sebagai penjual rumah tentu akan mengutarakan apa yang menjadi kelebihan dari properti tersebut. Mulai dari sisi interior dan eksterior, kondisi bangunannya, kelengkapan dokumen legalitas properti, serta lingkungan sekitar properti.
Meski teknologi sudah berkembang pesat yang memungkinkan para pembeli rumah untuk melihat kondisi rumah dari foto atau video, namun dengan datang langsung akan lebih meyakinkan para pembeli apakah rumah tersebut sesuai dengan deskripsi yang dijelaskan oleh penjual rumah.
Bagi Anda yang berencana mengadakan open house, berikut adalah beberapa tipsnya yang terbagi dalam beberapa poin sebagai berikut:
Tips Mengadakan Open House
Pilihlah Waktu yang Tepat
Rapihkan Rumah dan Pastikan Keadaannya Baik
Batasi Durasi Open House
Berikan Ruang Gerak
Posisikan Anda dengan Baik
Trik Bertanya
Jangan Membicarakan Hal-hal Negatif tentang Agen atau Agensi Real Estate
Jangan Pernah Menegosiasikan Harga secara Verbal
Tips Mendapatkan Kesan Kunjungan yang Baik
Jika Furniture Ikut Dijual, Pastikan Tidak Ada yang Rusak
Cat Ulang Rumah Jika Perlu
Hilangkan Bau Tidak Sedap
Jika Memelihara Hewan
Periksa Pencahayaan dan Alat Elektronik Lainnya
Jangan Perlihatkan Barang Pribadi
Letakkan Bunga dan Copot Semua Wallpaper
Eksterior Rumah Anda Sama Pentingnya dengan Interior
Penasaran dengan pembahasannya? Langsung saja simak selengkapnya di bawah ini, ya.
1. Tips Mengadakan Open House
Dilansir dari Kompas.com, jika ada banyak calon pembeli yang tertarik dengan rumah yang dijual, Anda bisa menyiasatinya dengan melakukan sedikit renovasi hingga open house. Melalui acara open house, para pembeli bisa lebih meyakinkan diri mereka dalam membeli properti. Lantas, apa saja tips mengadakan open house?
a. Pilihlah Waktu yang Tepat
Biasanya, open house dilakukan di akhir pekan, di luar hari kerja. Namun, jika klien hanya dapat berkunjung di hari kerja, coba atur waktunya agar tercapai kompromi.
b. Rapihkan Rumah dan Pastikan Keadaannya Baik
Jaga agar kondisi properti baik dan patut dipertunjukkan. Sebelum mengadakan open house, Anda mungkin perlu merenovasi rumah Anda terlebih dahulu. Jangan lakukan open house jika kondisi properti tidak memadai, karena kesan buruk akan sulit dihilangkan dan mungkin cepat menyebar ke calon pembeli yang lain.
c. Batasi Durasi Open House
Walaupun Anda tidak ingin menekan calon pembeli, berikan batasan waktu jika Anda menerima lebih dari 1 calon pembeli di hari yang sama. Beritahu calon pembeli, bahwa pesaingnya ingin berkunjung di hari yang sama. Hal ini bisa saja menjadi pendorong mereka untuk membuat keputusan lebih cepat.
d. Berikan Ruang Gerak
Ketika menemui calon pembeli saat open house, pastikan Anda memberikan cukup ruang agar mereka merasa nyaman menginspeksi rumah dan tidak merasa terus-menerus dibuntuti. Biarkan mereka menjelajahi ruangan-ruangan, namun tetap siaga ketika mereka memiliki pertanyaan yang perlu dijawab langsung.
Jika ditanya alasan Anda menjual properti, jangan berikan impresi kalau Anda diburu waktu, dalam keadaan terpaksa, atau karena kondisi rumah tidak baik. Ini semua akan membuat posisi Anda lemah ketika merundingkan harga. Yang dapat Anda katakan kepada mereka adalah, “sedang mencari rumah lain”.
f. Trik Bertanya
Biasanya, pihak yang lebih banyak bertanya, lebih dapat mengontrol situasi. Namun dalam situasi open house, ada trik-trik tertentu agar pertanyaan-pertanyaan Anda tidak terkesan interogatif. Selingi pertanyaan properti Anda dengan topik-topik ringan. Mulai dengan pertanyaan yang lebih mudah, berlanjut ke topik yang lebih serius.
Dengarkan respon mereka. Amati dan perhatikan ketika menjalani percakapan dengan mereka. Jika Anda dapat melakukan ini dengan baik, maka hubungan yang baik akan terjalin dan Anda tetap mendapatkan informasi yang diinginkan.
g. Jangan Membicarakan Hal-hal Negatif tentang Agen atau Agensi Real Estate
Tips mengadakan open house selanjutnya ialah jika calon pembeli mengatakan mereka menyewa agen tertentu atau agensi tertentu, jangan berikan komentar yang negatif tentang hal tersebut. Kunci dari komunikasi ini adalah menemukan kesamaan, dan selanjutnya kesepakatan, dan menghilangkan faktor-faktor yang dapat meruncingkan perbedaan.
h. Jangan Pernah Menegosiasikan Harga secara Verbal
Terakhir, adalah tips yang terpenting. Calon pembeli Anda mencoba mencari tahu kisaran harga jual properti Anda, dan akan mencoba menegosiasikan harga tersebut agar sesuai dengan keinginan mereka. Hindari ini. Pastikan semua perundingan harga dilakukan secara tertulis agar tuntutannya tercatat dengan baik. Jika hanya melakukan tawar-menawar atau negosiasi harga rumah secara verbal, ada kemungkinan terjadinya salah paham, salah ucap yang dapat mendatangkan masalah. Oleh sebab itu, semua negosiasi harga, sebaiknya dilakukan secara tertulis.
2. Tips Mendapatkan Kesan Kunjungan yang Baik
Agar rumah bisa dijual dengan harga yang tinggi, tentu harus diimbangi dengan kondisi bangunannya. Supaya dikesan awal para pembeli bisa merespon dengan positif, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan saat calon pembeli akan berkunjung.
a. Jika Furniture Ikut Dijual, Pastikan Tidak Ada yang Rusak
Pastikan lemari dapur, rak, dan laci dalam keadaan bersih. Calon pembeli yang teliti bisa saja memeriksa setiap sudut dari properti Anda. Jadi pastikan sebelum menjual, pastikan kondisi bangunan rumah dalam kondisi yang layak, begitupun dengan furniture di dalamnya. Anda bisa berkonsultasi dengan agen properti yang mungkin turut dalam menjual rumah.
b. Cat Ulang Rumah Jika Perlu
Jika ada lubang di dinding, tambal dan cat ulang dinding tersebut. Anda dapat membuat nuansa yang segar dan baru hanya dengan mengecat ulang. Jika tidak suka warna-warna yang mencolok, Anda dapat memilih warna yang lebih netral agar lebih fleksibel.
c. Hilangkan Bau Tidak Sedap
Jika punya binatang peliharaan, mungkin inilah penyebab bau tidak sedap. Hindari menutupi bau tersebut dengan pengharum ruangan, karena mungkin saja calon pembeli alergi pengharum ruangan. Bau rokok juga dapat dianggap sebagai bau tak sedap. Sirkulasi udara dan ventilasi cahaya juga patut diperhatikan.
d. Jika Memelihara Hewan
Pastikan hewan itu tidak di dalam rumah ketika kunjungan berlangsung. Tidak semua orang menyukai hewan peliharaan, karena bisa saja mereka takut atau alergi pada hewan.
e. Periksa Pencahayaan dan Alat Elektronik Lainnya
Pastikan lampu, pendingin ruangan, pemanas air, kipas angin, dan semua stop kontak berfungsi baik. Lakukan reparasi, atau ganti dengan yang baru jika diperlukan. Jika ruangan kurang cahaya, calon pembeli tidak akan tertarik. Persiapkan pencahayaan yang cukup sebelum kunjungan, termasuk mengatur sinar matahari, membuka tirai dan jendela, dan menyalakan lampu. Seringkali pengecatan ulang dapat memberikan efek pencahayaan yang bagus.
f. Jangan Perlihatkan Barang Pribadi
Jika Anda masih menghuni rumah tersebut, jangan perlihatkan barang pribadi, terutama foto keluarga. Tujuan dari kunjungan ini adalah membuat calon pembeli mampu membayangkan rumah ini menjadi tempat tinggal mereka. Jika anda memiliki furnitur yang tidak Anda jual, jangan tunjukkan kepada calon pembeli. Calon pembeli akan berpikir, furniture tersebut dijual bersama rumah.
Anda masih ragu dalam menjual rumah sendiri? Simak video berikut ini tentang keuntungan yang bisa didapatkan ketika menjual rumah melalui agen properti.
g. Letakkan Bunga dan Copot Semua Wallpaper
Letakkan bunga untuk menyegarkan suasana. Bunga biasanya menciptakan pemandangan yang menyegarkan. Pastikan bunga-bunga tersebut masih segar dan cukup air. Sebaiknya juga copot semua wallpaper. Tidak semua calon pembeli menyukai wallpaper, karena selera orang berbeda-beda.
h. Eksterior Rumah Anda Sama Pentingnya dengan Interior
Jika Anda menjual apartemen, pastikan pintu depan dan kunci dalam kondisi baik. Cat ulang pintunya atau ganti knop pintu jika diperlukan. Jika pintu tersebut sudah usang, ganti dengan yang baru sebelum ada calon pembeli yang melakukan kunjungan. Jika Anda menjual rumah, periksa atap apakah dalam kondisi yang baik. Kondisi umum rumah sebaiknya mampu mengundang calon pembeli. Jika terdapat taman atau kebun di rumah Anda, pastikan rumputnya terpangkas rapi dan sedap dipandang.
Itulah beberapa tips mengadakan open house saat hendak menjual rumah. Dengan mengadakan acara ini, peluang penjualan rumah akan semakin besar dengan harga yang semakin tinggi juga. Setelah melakukan open house, jangan lupa juga untuk mem-follow up para calon pembeli yang datang dengan bertanya adakah saran yang tepat untuk membuat rumah Anda tampak lebih menarik bagi pembeli lain.
Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate, maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.
Kalkulator KPR
Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.